prolog

29 7 4
                                    

Aku selalu merenung untuk mencari kedamaian tersendiri pada tempat tertentu dan selalu menyibukkan diriku dengan novel kesukaanku.

"Hei,kenapa bengong"

"Eh..eng..nggak kok bang. Abang aja mungkin yang salah liat"
Jawab senja sambil melanjutkan pencarian novel yang akan dia beli.

"Hush..kebiasaan. Abang ditinggal mulu. Udah doi ninggalin adek sendiri juga ninggalin"

"Apaan sih bang. Gak usah sok dramatis deh. Makanya jangan melamun"
Ucap senja dengan membalikkan keadaan sambil terkekeh.

Yah..kakak dan adik itu sekarang sedang berada di toko buku. Sudah hal biasa bagi Danuara. Dia adalah abang senja yang selalu menemaninya disaat seperti apapun. Mereka hanya berbeda 2 tahun saja.
Setelah selesai mereka pun pulang kerumah.

"Eh..anak mama udah pulang ?"
Tanya ratih ibu tiri senja. Bukannya menjawab senja malah melongos pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Ratih.

Melihat itu Ratih merasa sedih akan sikap anak tirinya yang masih belum bisa menerima kehadirannya. Padahal dia sangat menyayangi senja seperti anak kandung sendiri.  Berbeda dengan Danuara abang senja,dia sudah bisa menerima kehadiran ibu tirinya itu.

"Udah mah..mungkin senja butuh waktu untuk memahami ini semua"

"Iya dan..kamu benar"

****

Senja dari tadi hanya berada didalam kamarnya. Meskipun perutnya lapar tapi dia tidak ingin keluar karna ada mama tirinya itu.

Tok..tok..tok..

"Siapa?"

"Ini abang dek"

"Masuk aja gak senja kunci pintunya"

Danuara pun memasuki kamar adiknya itu. Kamar yang bernuansakan warna hijau...segalanya warna hijau..mulai dari tempat tidur,sprei,meja belajar,semuanya yang ada dikamarnya berwarna hijau. Pernah sekali dia ditanya oleh abangnya

#Flash back on

"Dek kamu kok suka banget sih sama warna hijau ?"

"Gak tau bang..suka aja gitu..kalau liat warna hijau bawaannya nyaman gitu"

"Kamu sama kayak mama ya dek. Suka warna hijau"

"Emang...aku sengaja..tapi aku juga ga mau terlalu larut dalam kesedihan...sebenernya sih semua warna aku suka"

Flashback off

Danuara meletakkan nasi serta lauk yang dibawa diatas meja.
" makan dulu dek..ntar kamu sakit"

"Iya ntar lagi. Senja mau selesaikan gambar senja buat pameran minggu depan"

"Kan masih lama dek...makan duku gih"

"Biar tenang aja bang kalau tugas udah selesai" ucap senja sambil tersenyum

Danuara duduk ditepi kasur senja. Dia mengamati dalam-dalam wajah cantik adiknya yang sedang menggambar itu. Senja sangat suka menggambar,selain pintar dalam pelajaran dia juga pintar dibidang seni yaitu menggambar.

"Aku tau aku cantik kok bang" ucap senja membuyarkan tatapan danuara.

"Iya in. Biar kamu seneng" ucap danuara tak mau mengaku

"Ya udah...sana pergi dari kamar aku. Paling kesini juga mau bujukin aku tentang tante itu supaya bujuk aku kan? Aku ga mau pula itu bang. Bodoamad. Ga perduli aku mah sama dia...kalau abang cuma mau bujuk tentang itu percuma...abang juga tau jawabanku apa kan?"

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang