[23] Demi Lo

741K 42K 1K
                                    

Hayalan Mika tentang Ia yang menunggu Angkasa latihan basket dan berakhir dengan jalan berdua sirna seketika. Karena ke-tiga anak setan a.k.a Ibay, Satya, dan Firdan tiba-tiba saja duduk dibangku sampingnya. Tentu setelah ketiganya selesai melakukan remedial. Mika sudah mencoba mengusirnya tapi jawaban Ibay 'Kitakan lagi nunggu Kak Angkasa, Kok Lo yang sewot.' Keki juga kan Mika. Lebih baik diam daripada berbuat dosa.

"KAK ANGKASA KATA MIKA SEMANGAT!!" Teriak Ibay heboh sendiri. Sontak semua yang ada disana menatap kearah ke-empatnya dengan tatapan risih.

"Eh geblek Lo jangan bawa-bawa nama Gue juga elah." Sewot Mika setelah menoyor kepala Ibay dengan ganas.

Satya dan Firdan tertawa lebar.

"Suka-suka Gue dong. Protes mulu Lu." Ujar Ibay tak kalah sewot dengan membalas menoyor kepala Mika.

"Heran yak Gue, Lu sama Cewek kekerasan mulu perasaan." Rutuk Mika.

"Pantesan jomblo Lo." Lanjut Mika.

"Yang udah kawin mah bebas yak Buk. Hina orang sesuka hatinya." Sindir Ibay.

"Iya Lu Be. Untung Kak Angkasa mau sama Lu. Heran aja Gue, orang cem dia mau-maunya sama Lo." Ujar Satya.

"Sat sekali lagi ngomong gitu, Gue kasih piring juga Lo." Ujar Mika kesal.

"Gue bakal ngomong gitu terus sampe Kak Angkasa sadar. Kalo Lo tuh nggak pantes buat Dia." Ujar Satya kekeh. Sedangkan Ibay dan Firdan udah ketawa ngakak.

Emang yak si Satya itu kalo ngomong nggak difikirin dulu yang diajak ngomongnya Cewek atau Cowok. Walaupun Mika anaknya cem gini tapikan Dia juga Cewek Mika juga punya hati guys.

"Eh, bangsat. Gue jadi heran dari dulu kerjaan Lu cuma belain mulu Angkasa. Lo ada perasaan apa sama Dia, jujur Lo?!"

Satya menoyor kepala Mika. "Jyjyk anjing."

"Toyor aja pala Gue terus. Gue mah ikhlas." Ujar Mika yang kelewat kesal karena kepalanya seolah telah menjadi samsak bagi teman-temannya.

Ke-tiganya ketawa setan.

"Emang laknat ya kalian pada."

"Mik, itu Kak Angkasa nyuruh Lo kesana." Ujar Firdan menunjuk Angkasa yang tengah melambaikan tangannya pada Mika.

Ternyata latihannya telah selesai.

Mika berdiri. "Gue pulang yak guys, jan kangen sama gue Lu pada."

"Najis." Ujar ke-tiganga serempak.

Mika melangkah menjauhi ketiganya. Entah ada urusan apalagi ketiganya memutuskan untuk tidak langsung pulang.

Mika menghampiri Angkasa.

"Udah latihannya?" Tany Mika setelah tubuhnya duduk disamping Angkasa.

Angkasa mengangguk.

"Langsung pulang aja apa gimana?"

"Gue ganti baju dulu."

Mika mengangguk.

Setelah menyampirkan ransel pada salah satu bahunya Angkasa berdiri. "Yuk."

Mika ikut berdiri dan berjalan disampingnya.

"Lah ini Gue ikut Lo ke ruang ganti?" Tanya Mika ketika langkah keduanya menuju ruang basket.

Angkasa mengangguk sekali.

"Yakali kan banyak Cowok. Gue tunggu dimobil aja."

"Nggak ada siapa-siapa. Mereka langsung pulang." Ujar Angkasa lalu membuka pintu ruangan basket dan benar saja ruangan dalam keadaan sepi senyap.

Married With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang