6. Tamu tak diundang

9.9K 884 56
                                    

"You such a good listener, thank you!" Kata gue sambil mengusap kepalanya.

"Meow!"

Gue nyengir, Missy sepertinya mengerti kalau gue sudah selesai curhat, dia melompat dari pangkuan gue lalu berlari ke pintu, mengeong-ngeong minta dibukain. Gue bangkit lalu membukakan pintu untuknya, Missy berlari ke kamar mandi.

Oalah, kebelet toh! Bilang kek dari tadi. Untung gue kaga diberakin.

Gue keluar kamar, udah malem banget ini. Rumah gue udah sepi, Ibu udah tidur, Bi Isma apalagi. Gue berjalan ke kamar mandi, Missy udah selesai boker, jadi gue mem-flush poop-nya dia sementara Missy udah lari lagi ke luar.

Setelah urusan Missy selesai, gue berjalan ke kamar, melihat Missy tiduran di sofa ruang keluarga.

"Tidur di mana kamu? Bareng gak?" Tanya gue. Missy gak jawab, gak bergerak juga.

"Pisah ranjang nih kita? Yaudah! Pintu kamarnya gak aku kunci, aku buka sedikit, kalo di sini dingin, nanti masuk aja ya?" Kata gue. Missy lagi-lagi gak nyautin. Lha? Ni bocah kenapa dah?

Gue mendekati Missy, mengelus kepalanya dan ia mengeong pelan. Missy nih lagi hamil muda, jadi emang kadang suka sensian. Kasian anak gue jadi moody-an gara-gara dihamilin garong.

"Kenapa?"

Missy gak menjawab dengan isyarat apapun, lalu, gue sekilas melihat bercak darah di bagian bawahnya.

Ehhh kampret? Ini dia pendarahan? Waah!

Gue langsung masuk kamar, mencari carrier miliknya sambil menyambar dompet di meja belajar, setelah itu gue keluar lagi, Missy langsung ngerti pas gue buka pintu kandang, dia masuk tanpa di suruh.

"Bu? Ibu?? Tara keluar yaa, Missy sakit!" Seru gue di depan pintu kamar Ibu. Tanpa menunggu jawaban, gue langsung keluar untuk mencari dokter hewan yang masih buka jam segini.

Untunglah, di kota gue tinggal ini ada pet shop yang buka 24 jam. Ada dokter hewannya juga. Ya kalo dokternya lagi gak ada, minimal ada orang yang ngerti anak gue ini kenapa, dan tau tindakan apa yang tepat untuk menangani Missy.

Hampir sepuluh menit, gue sampe dan langsung membawa Missy. Sebuah lonceng berdenting ketika gue membuka pintu pet shop ini.

"Hallo!" Seru seorang wanita dari dalam, menyapa dengan lembut.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanyanya.

"Ini, kucing saya, gak tau kenapa, dia lagi hamil terus tadi abis poop, eh jadi diem gitu." Kata gue sambil meletakkan carrier Missy di atas meja.

"Oh ayok Pak, ke ruangan sebelah aja, biar di periksa."

Gue mengangguk, mengikuti wanita ini ke ruangan lain. Di tempat itu ternyata ada seorang wanita lagi, sedang memeriksa mengurus seekor anjing.

"Bu, nih ada kucing, sakit katanya."

"Oh iya, sebentar, duduk dulu aja itu bapaknya."

Gue mengangguk lalu duduk di kursi yang ada. Gue membuka kadang Missy, memangkunya untuk mengelus-elus dia yang keliatan lemes ini.

"Sini ayok!" Si orang kedua tadi meminta Missy, gue langsung mengulurkannya.

"Emm udah lumayan gede yaa hamilnya."

Gue mengangguk, membiarkan orang ini memeriksa Missy.

Missy belum mau melahirkan, dan gak keguguran juga. Kata dokternya dia stress. Gue gak ngerti Missy stress kenapa. Yaa emang sih tiga hari kemarin gue gak pulang, gue survey lokasi penelitian sama beberapa Mahasiswa. Jadi gue gak tau 3 hari kemarin Missy gimana.

TANTE MER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang