First Class

7 1 0
                                    

Siang itu adalah hari pertama Tian masuk sekolah, sekolah yang dia idam-idamkan sejak SMP, yaitu SMA Pembangunan Bangsa, sebuah SMA Favorit di daerahnya. Tian merasa senang, hari ini adalah hari pertama dia memakai seragam Putih Abu-abu yang dimana banyak orang mengatakan adalah masa yang paling indah, dan juga banyak mengatakan kalau seragam ini menandakan kita sudah beranjak semakin dewasa, semakin mengerti arti kehidupan, juga tentang cinta, namun Tian adalah cowo yang polos saat itu, dia masih buta masalah cinta.

"Harap tenang semuanya !!" Terdengar suara berat memecah kebisingan kelas Tian pagi itu. Ternyata suara itu berasal dari Bapak Guru yang memakai seragam khas seorang guru. "Perkenalkan ! Nama Bapak, Kurtoyo Juhartono, kalian bisa memanggil bapak, Pak Harto atau Pak Toyo, asal jangan Pak Juhar saja ! Mengerti ?" Lanjut Bapak Guru itu. Kumis yang tebal serta muka yang sangar menambah keangkeran Pak Harto.

"Mengerti Paaaaaaak.." Jawab murid serempak.

"Bagus.. bagus" Kata Pak Harto sambil menaik-turunkan kumisnya. Kelas hening. Cukup lama hening sampai Pak Harto keluar ruangan kelas. Tiba-tiba ...

"Haaaaaaahh.. " Anto bernapas lega. "Gila killer banget tuh guru, mana kumisnya kayak Gatotkaca.. Tuueeebel banget, gak nyangka punya guru kayak gitu" Cerocos Anto kemudian.

"Siapa yang bilang saya kayak Gatotkaca?!" Suara Pak Harto menggelegar bagai halilintar. Wajah Anto seketika berubah pucat pasi. "Siapa ?! Ayo ngaku !!" Gertakan itu kembali menggelegar, mengejutkan seluruh isi kelas. Terlihat semua murid tertunduk, tiba-tiba Dewo bangkit dari duduknya.

"Jadi kamu ya?!" Bentak Pak Harto . Hiiii .. Semua murid merinding, mereka gak bisa ngebayangin gimana nasib Dewo selanjutnya, yang ada di hati mereka sekarang, mereka salut akan keberanian Dewo, padahal bukan Dewo pelakunya. Terlihat wajah Anto kembali cerah, sepertinya masih ada masa depan untuknya.

"Bukan Pak! Bukan saya.." Ucap Dewo tiba-tiba. Kelas kembali tegang.

"Lalu siapa ?!" Tanya Pak Harto. Dewo hanya menunjuk Anto dengar bibirnya.

"Nih.." Anto kembali pucat. Mata tajam Pak Harto menancap dalam ke arah Anto.

"Kamu, ikut saya !!" Kata Pak Harto. Anto menunduk. mengikuti langkah Pak Harto dari belakang. Kelly mengibarkan bendera kuning.

"Selamat Jalan Anto..." Ucap Kelly lirih. Kelas hening sejenak, kemudian pecah tawa diantara anak-anak itu.

Hingga Denyut Nadi TerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang