Dua

27 1 0
                                    

Terik matahari pagi segera membangunkan mataku. Seperti biasa aku enggan beranjak dari nyamannya ranjangku. Dan segera kupejamkan kembali mataku, namun selagi berusaha ingatanku kembali ke kejadian semalam.

"Dimana wanita semalam itu?" Karna rasa lelah yang teramat dan senyum wanita itu bak candu tak terasa membuat mataku nyaman untuk memejamkan mata, baru kali ini aku bisa senyaman itu tertidur tanpa obat tidur yang biasa diresepkan dokter pribadiku.

Bukan hal biasa bagiku untuk sulit tidur sehingga mengharuskanku meneguk obat resep tidur terkadang diluar dosis demi agar aku bisa tidur lebih nyenyak,hal ini sudah kulakukan dari semenjak aku lulus kuliah sekitar empat tahun yang lalu.

Mengingat hal itu membuatku mengingat kejadian dulu awal aku berurusan dengan obat tidur tanpa itu ku yakin mungkin aku sudah mati, dan sekarang aku hanya bergantung dengan obat itu demi bertahan hidup dan menemukan bukti tentang kematiannya. Iya kematian Reisa seorang gadis yang telah membawa pergi seluruh hatiku tanpa pamit. Menyisakan raga yang seperti mayat hidup yang sia-sia.

Disela-sela ingatanku tentang Reisa tiba-tiba tercium bau wangi makanan dari arah dapur kantorku, ya ruanganku ini bagai rumah kedua bagiku tempatku bersembunyi dari banyak hal. Tempat yang sengaja kusiapkan untuk menjauh dari semua orang.

"Siapa pagi-pagi masak, sebentar bukankah sepertinya dari arah dapur kantorku? Harumnya enak sekali" Segera kuberanjak menuju dapur untuk memastikan aku tidak lagi berkhayal seperti semalam. Kutarik kesimpulan karna tak melihatnya lagi wanita itu berarti aku benar berkhayal atau bermimpi. Dimimpi yang indah sangat indah,hingga membuatku berharap takkan bangun lagi.

"Kamu.." hanya kata itu yang mampu keluar dari mulutku yang kelu karna melihatnya lagi. "Kali ini dia sedang apa? Memasakan makanan? Untuk siapa?" Pikiranku berkecamuk "Dia sebenarnya siapa?"Gumamaku dalam hati.

Merasa bingung segera kutarik dia keluar dari dapurku"Kamu ini siapa? Jelaskan sekarang juga! Atau aku panggilkan satpam untuk menyeretmu keluar dari sini!"

Dia hanya diam. Hingga aku mulai jengah dan segera kuputuskan untuk melakukan panggilan intercom kantor untuk memanggil satpam kantor dan memerintahkan mereka untuk menyeret wanita yang sampai sekarang belum kuketahui identitas nya secara jelas.

Namun belum sempat kulakukan diq mulai berbicara,sungguh takjub aku dibuatnya ia ternyata bisa berbicara"Aku Kala.." hanya itu yang keluar dari mulutnya. Tak lebih dan tak kurang membuatku bingung diakhirnya.

"Lalu kenapa kamu bisa ada disini?" Tanyaku lagi karna merasa dia hanya akan menjelaskan apa yang menjadu pertanyaanku"Aku berasal dari sana" tunjuknya kearah langit diluar sana. Sungguh, aku makin gila. Dia siapa sebenarnya.

"Bisa jelaskan lebih detailnya? Dari sana mana?" Tanyaku lagi meminta penjelasan yang lebih jelas darinya seraya ikut menunjuk kearah langit."Dari tempat yang jauh. Aku datang karna permintaan mu" seraya kembali kedapur dan kembali lagi dengan aktivitas nya menyiapkan makanan yang entah untuk siapa. Dan meninggalkan aku yangmasih mencoba mencerna apa maksudnya.

"Aku yang memintanya? Bagaimana mungkin? Apalagi ini semesta?" Mungkin aku harus mati saja mungkin itu lebih baik daripada harus hidup dengan kegilaanku sendiri."Reisa aku butuh kamu.."

"Ayo makan jangan diam saja" ujarnya yang membuat aku bingung dia berkata kepadaku? "Aku?" Tunjukku pada diriku sendiri. Dia hanya membalas dengan anggukan.

Aku melangkah penuh hati-hati dan masih dengan hati yang bingung. Sejurus kemudian ia sudah sigap membawaku kecounter untuk memberikan masakannya kepadaku.

"Makanlah! Karna untuk gilapun kamu butuh asupan!" Ucapnya. Dan entah sihir apa mampu membuatku dengan segera memakan masakannya yang ternyata seperti masakan yang sudah lama aku rindukan. Reisa kembali nama itu menggema diulu hatiku. Kali ini dengan wanita ini aku benar-benar merindukannya. Ia membawaku kembali dengan degup jantung yang menggebu karnanya bukan Reisa tapi. Dia Kala.

When Your Eyes are HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang