#1 - Today is Monday!

71 10 2
                                    

"Bangun, udah jam 7 ini! Kesiangan kamu, udah telat sekolah nih!"
Suara favorit yang selalu terdengar tiap pagi, dan kebohongan pertama di pagi hari, karna setelah ku melihat jam ternyata masih jam 5 pagi.

"HA? Mmmm, iya 5 menit lagi, bun" jawabku sambil menarik selimut kembali.

Ibun memang begitu, selalu membangunkan dengan cara yang ada saja. Contohnya seperti itu tadi, apakah Ibunmu juga seperti itu? Haha, kalau iya, berarti kita sama.

"Bangun, katanya tidur 5 menit doang! Liat tuh jam berapa?!" Suara favoritku terdengar lagi.

"Iyaaa, ini udah bangun, bun" jawabku sambil mencoba untuk membuka mata.

Aku berjalan ke kamar mandi, dengan rambut berantakan, mata masih setengah terbuka, dan segera mandi. Selesai mandi, suara favoritku terdengar lagi,

"Buruan sarapan, Ara! Keburu telat, ibun ga mau nganter kamu lagi"

Iya, siapapun memanggilku dengan sebutan Ara. Simple, aku suka.

"Udah nih bun, ayo berangkat sekolah" kataku sambil mengambil tas dan berjalan ke teras.

Aku masuk ke dalam mobil, dengan muka setegah mengantuk.

"Ara sekolah dulu ya, bun. Nanti Ara ga perlu di jemput, Ara bareng temen aja ya"

Aku turun dari mobil, sama seperti hari-hari sebelumnya. Sekumpulan orang dengan seragam putih abu-abunya, ditambah dengan ghibah di sekitarnya.

Aku berjalan ke kelas yang letaknya ada di lantai 2.

"Sekolahnya ga mau ada kemajuan pakai eskalator gitu? Tiap hari naik turun tangga mana jarak anak tangga satu ke satunya jauh-jauh" ucapku dalam hati.

Sesampainya di kelas, aku langsung meletakkan tasku di bangku kesukaanku yang letaknya di pojok kanan belakang. Sungguh, jika kamu termasuk murid yang biasa-biasa saja, dalam artian yang tidak pintar dan juga tidak bodoh, kamu harus mencoba rasanya duduk di pojok kanan belakang! Nyaman sekali!

"Ra, udah ngerjain tugas belum? Pinjem dong" sebuah pertanyaan datang diawal pagi, datangnya dari Yumna, temanku yang duduk di depanku.

"Udah, ntar jangan lupa balikin" jawabku sambil mengeluarkan buku dan ponsel di dalam tas.

"Eh, ini ga upacara emangnya? Kok pada santai gini?" Tanyaku pada Yumna.

"Kayaknya ngga sih, ra, liat tuh benderanya aja udah di pasang di tiang" jawab Yumna sambil menunjuk ke arah tiang.

Setelah melihat ke arah tiang, aku mencoba untuk mencari earphone ku yang tadi pagi aku letakkan di kantong kecil di tasku. Aku menemukannya, segera aku memasangkannya dan mencari lagu untuk memulai pagi hari ini.

Ketika lagu udah di mulai, tiba-tiba
BRAK!
"Woi pinjem pr dong!" Kata Syla sambil menggebrak meja.

"Ya santai anjir, ga usa nge-gas. Tuh di pinjem Yumna" jawabku sambil tertawa dan melepas earphone ku.

Kami sudah biasa seperti itu, saling nge-gas ga pakai rem.

"Ini gurunya lama amat ya masuknya, jangan-jangan ga masuk lagi" kata Yumna.

"Ih lu mah, kalau guru ga masuk diemin aja. Ntar kalo lu cariin malah dateng" jawab Syla.

"Ye dasar jurig!" Sautku sambil tertawa.

Dan ternyata benar kata Syla, gurunya masuk!

"Tuh kan bener masuk! Lu sih nyariin segala!" Kata Syla sambil menatap Yumna.

"Ye maap, ga usah nyolot, njir." Saut Yumna.

Beberapa pelajaran sudah selesai, lalu suara serak dari depan kelas pun mulai mengheningkan kelas.

"Pengumuman! Hari ini seluruh siswa dipulangkan lebih awal. Setelah istirahat. Karna adanya rapat. Makasi"

"Oh pulang cepet cuy. Main bentaran kuy" kata Syla pada ku dan Yumna.

"Iyain aja deh" jawab Yumna sambil melihat ke arahku.

"Mending ke kantin, gua laper, lu pada ga peka apa sama muka laper gua" kataku.

Aku, Yumna, dan Syla berjalan ke kantin, mereka berdua sudah biasa jalan berdua dan aku dibelakang sendirian, jadi mereka cerita juga cerita sendiri, ga bagi-bagi sama temen yang dibelakang.

Aku melihat se-kumpulan laki-laki, kelas 10 Mipa, terlihat jelas dari badge yang dipasang di lengan baju sebelah kanan.
Tapi, sebentar, siapa laki-laki itu? Sungguh, aku belum pernah melihatnya. Mungkin dia jarang keluar kelas, atau murid baru, atau jangan-jangan dia tukang bolos sekolah?!

Tiba-tiba laki-laki itu menatapku, aku juga menatapnya. Ya sebut aja tatap-tatapan. Aku langsung mengalihkan pandanganku dan berjalan menyusul Syla dengan Yumna ke kantin.

Setelah selesai dari kantin, aku, Yumna, Syla, langsung ke kelas dan pulang.

"Yum, gua bareng lu ya. Katanya mau main" kataku sambil mengambil tas.

"Iye, santai aja napa. Kaya sama siapa aja" jawabnya sambil memutar bola mata.

Di jalan tidak ada sesuatu yang menarik, biasa saja.
Sampai rumah pun biasa saja, seperti biasa, tidak ada orang di rumah kecuali Poesi, kucing kesayangan ibun.

Aku merebahkan diri di kasur, sambil memikirkan laki-laki di sekolah tadi.

Siapa dia?

DUH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang