Entah, apakah airmata mampu mewakili puing puing hati yang rapuh.
Menampik sejumlah realita kepedihan saat melihatnya mampu berbincang dengan bayang bayang yang dulu ada.
Sepertinya terlalu sulit untuk menghadapinya.
Namun itulah yang harus di lakukan hati. Siap menerima apa itu luka