On 3✔

63 8 0
                                    

Hello, What happen with my heart?


.
.
.

Han River, Seoul.
07.35 AM--

"Apa yang salah dengan pakaianku?" Kataku pelan. Aku menatap kedua Hyungku yang sedari tadi menahan tawanya.

Bisa kalian bayangkan jika seorang Hoseok dan Seokjin tertawa.

Oh, ayolah. Baju ini sangat cocok untuk berlibur di atas kapal yang berlayar di atas perairan Han ini. Cuaca yang sejuk di pagi hari tanpa baju yang tidak terlalu hangat.

"Yak! Namjoon-ah. Kau tidak bisa menghentikan tawaku huh?" Dan selanjutnya Hyung tertuaku itu melanjutkan tawanya hingga beberapa cairan dari gelasnya tumpah ke lantai kapal.

Aku mengabaikan mereka yang tertawa dan menatap air di bawahku ini.

Aku selalu berfikir apakah jika aku tidak menjadi bagian dari dunia entertaint ini, apa aku juga akan seterkenal ini dengan hanya menciptakan sebuah lagu?

Haha, konyol.

Ku teguk soju beralkohol rendah yang sedari tadi ku pegang. Lalu menatap ke arah keramaian yang ku lintasi.

Oh, ada dia rupanya.

Aku lambaikan tanganku ketika netraku melihat dirinya yang tengah bersama seorang namja disampingnya.

Kenapa sakit disini? Dalam hatiku berkata kau tidak perlu melambaikan tangan, dia sudah mempunyai seorang pacar namun pikiranku menolak.

Ku turunkan lagi tanganku dan beranjak masuk. Mendudukan pantatku yang lelah berdiri.

"Jangan menatapku aneh seperti itu." Ucapku pada Taehyung yang duduk dihadapanku.

---

"Kau melihat apa?" Lamunanku buyar saat sebuah suara lewat begitu saja masuk ke telingaku.

"Ah, itu. Kapal yang tadi melintas. Wae?" Tanyaku.

Dia tampak mengerutkan keningnya lalu ku ikuti arah matanya. Dia juga memandang kapal yang tengah melintas itu.

Aku melihat Namjoon melambaikan tangannya dari sana. Ya, bisa ku lihat dengan jelas. Aku tidak membalas lambaiannya dan hanya tersenyum.

Hatiku, berhentilah berdetak!

"Hey, dia melambaikan tangan ke siapa?" Yeongsuk menolehkan kepalanya padaku.

Dengan segera ku pudarkan senyumanku secepat mungkin. "Entah, pada.. seseorang mungkin." Aku menoleh ke belakang untuk mencari seseorang yang mungkin dapat ku buat menjadi alasan.

"Bukankah dia salah satu dari member Bangtan Sonyeondan?" Tanyanya padaku. Bangtan?

Sepertinya pernah mendengar nama itu. Tapi dimana?

"Kau tidak tau? Alismu menyatu, haha." Gelaknya.

Aku hanya menggeleng jujur. Aku tidak mengenal siapa itu Bangtan. Bahkan ketika aku sampai disini tidak ada tanda-tanda adanya Bangtan atau apapun itu.

"Memang mereka siapa?" Aku menyenderkan punggungku malas pada pagar pembatas membelakangi sungai.

"Boyband terkenal se Internasional." Jawabnya lalu mengikuti gerakku.

Aku hanya ber'oh' menanggapi jawabannya. Jadi, Namjoon seorang anggota Boyband terkenal? Kenapa dia tidak bilang padaku?

Apa pedulinya jika aku tau identitasnya. Mungkin jika ia memberitahuku dia akan menghindariku atau yang lain?

"Sudah pukul delapan lebih, ingin ke kedai es krim sekarang atau kau tunggu disini aku yang membelinya?"

Aku menggeleng lagi. "Aku ikut."

Kemudian aku dan Yeongsuk menuntun sepeda menuju kedai es krim terdekat untuk melepas haus yang mengganjal di tenggorokan.

Aku mengambil lembaran yang tergeletak di atas meja dan mulai mengeja nama nama es krim yang tertera.

Sesudahnya aku menunggu sembari memainkan lembaran yang masih ku pegang.

"Tidak ingin mencari tau siapa itu Bangtan Sonyeondan?"

"Tidak."

"Kau tidak tertarik pada mereka?"

"Aniyo."

Kemudian dia menghela nafas panjang dan membuka ponselnya di atas meja.

"Kau sudah mempunyai namja-cingu?" Tanyanya tiba-tiba.

Spontan aku mendelik ke arahnya. Hey hey, dia tidak sedang bercanda kan?

"Heol, heol. Kau ini bertanya apa?" Ucapku memutar balik pertanyaannya.

"Aku bertanya soal namja-cingu, wae?" Dia meletakkan ponselnya, "kau sudah punya?"

Yeongsuk menatapku serius. Entah sejak kapan. Jantung ini berdetak tak keruan saat ia menatapku seperti itu.

"Ah, itu.. aku."

"Es krimnya, silahkan dinikmati." Sela pelayan yang mengantarkan es krim yang Yeongsuk dan aku pesan.

Kemudia Yeongsuk terkekeh dan mulai menyendokkan es krimnya ke dalam mulutnya.

"Aku hanya bercanda, Ahri-ssi."

Ingin rasanya memukulnya seperti kemarin saat ia mendapat pukulan dari gangsa-nim termenyebalkan.

Aku hanya memajukan bibirku kemudian mengikuti kegiatan Yeongsuk. Makan es krim.


- To Be Continued -

Who Are You | Kim Namjoon (BTS) | Pindah AkunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang