First - Kalo ga baper ya laper

32 4 5
                                    

Alasanku bertahan adalah karna sebuah kata yang memiliki beribu makna tersendiri bagi mereka yang merasakannya yaitu cinta.

-Syela Arvelo-

---

"Permisi? Kami boleh minta perhatiannya sebentar?"

"Boleh" jawab mereka serempak.

Gadis itu tersenyum simpul lalu mulai melangkahkan kakinya menuju ke dalam. Gadis itu menoleh sebentar kepada temannya. Memberi isyarat untuk memulai percakapannya lebih dulu.

"Ssttt... Dea?" Yang dipanggil menoleh ke arahnya. Kemudian ia mengangguk.

"Ehmm, kami disini sebagai panitia perwakilan dari osis. Perkenalkan nama saya Radea Carletta dari kelas 11 MIPA 2. Dan ini teman saya namanya Syela Arvelo"

"Iya cantik"

"Rejeki nih. Pagi pagi udah di apelin cewek cantik, eaa"

"Ye, dasar kutu"

"Apalo?"

"Udah diem!" Seru salah satu murid cewek di kelas ini.

"Sudah?" Tanya Dea yang dijawab anggukan oleh mereka semua.

"Saya akan menyampaikan kegiatan yang akan di adakan di sekolah tercinta kita yaitu SMA Jaya Kusuma. Sebentar lagi akan diadakan bazar disekolah ini. Mulai dari bazar makanan, minuman, buku, atau aksesoris lainnya silahkan kalian tentukan sendiri"

"Dan saya mohon, kalian semua ikut berpastisipasi dalam acara ini. Mungkin salah satu dari kalian ada yang memiliki bakat tersendiri? Kalian boleh menampilkannya diacara pensi nanti. Paham?"

"Paham" mereka semua mengangguk antusias. Syela ikut tersenyum.

"Ada yang mau ditanyakan? Kalau tidak kami pergi dulu. Sekian dari kami, terimakasih atas waktunya"

Mereka bernafas lega karna tugas itu akhirnya selesai. Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin hanya sekedar untuk beristirahat dan mengisi perut mereka.

---

Mereka berdua memilih duduk di sebelah pojok kantin. Itu adalah tempat favorit mereka. Selama ini tidak ada yang berani menempati tempat itu. Bukan karena mereka galak atau apa, tapi karna posisi mereka tepat berada di samping meja para most wanted cowok disini. Mereka sering berpendapat bahwa tempat itu adalah tahta seorang prince and princess.

"La? Lo mau pesen apa?" Tanya Dea

"Kayak biasanya" jawabnya

Syela memainkan ponselnya sambil menunggu kedatangan Dea yang membeli makanan. Ia membuka via line yang ada di ponselnya. Syela tersenyum, melihat notif pertama yang muncul adalah dari dia.

Mood❤ : Dimana? Pasti lagi di kantin. Yakan?

SyelaA : Iya. Sini dong

Entah perasaan apa yang muncul dari dalam hatinya. Yang jelas dia adalah mood pertama baginya. Jika dia sedang suntuk. Pasti yang membangkitkan kembali moodnya adalah dia. Sahabat laki-laki kesayangannya.

Tingg...

Dengan cepat Syela langsung mengambil ponselnya kembali. Tiba-tiba darahnya kembali berdesir saat membaca pesan tersebut.

Mood❤ : Masih pelajaran, sayang:)

SyelaA : Sayang² palalu:v

Mood❤ : Kok gitu? Halah gaya doang. Pasti darah lo sekarang lagi berdesir kan? Yakan?😊

SyelaA : Ga usah gombal deh. Jangan mulai-_- inget masih ada Yeni tuh😪

Mood❤ : Gue gapeduli titik! Gue capek sama dia. Lelah gue sama sifatnya

SyelaA : Terserah deh. Yang penting baik buat lo aja. Kan?


"Doorrrr?!"

"Astaga! Lo gila De?"

"Hahahah... pasti lo lagi asyik chat sama doi kan? Dea menyeringai jahil.

"Doi? Mimpi aja lo! Yang situ aja belum peka juga"

"Ciee ciee adek Syela udah besar"

"Padahal gue masih ingin jadi anak kecil lagi. Yang nangis karna hal sepele atau jatuh doang. Ga kaya gini, harus ngrasain sakitnya cinta sendiri" Syela menatap lurus ke depan dengan tetapan kosong.

"Yaelah jangan baperan" cibir Dea

"Manusia kalo ga laper ya baper" celetuk Syela membuat Dea tertawa-- garing

"Kenapa lo masih mau bertahan?"

"A reason"

"Iya gue tau. Alasannya apa?"

"Sebuah alasan dimana gue sendiri gatau harus ngelakuin apa dan bagaimana. Yang jelas sampai sejauh ini gue bertahan alasannya hanya satu. Yaitu cinta"

"Gue harap seiring waktu lo bisa ngelupain dia La" Dea tersenyum.

"Makasih" Syela membalas senyuman itu dengan tulus. Ia beruntung memiliki sahabat seperti Dea.

Mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda yaitu makan. Mereka kembali sibuk oleh dunia pikirannya masing-masing.

'Gue tau lo pasti bisa Syel. Gue disini Radea Carletta. Sahabat lo, bakal berusaha buat ada disaat lo susah maupun seneng. Gue janji' - batin Dea

'Gue Syela Arvelo. Pasti bisa ngatasin semuanya. Cukup gue aja yang tau seberapa rapuh diri gue sebenarnya di belakang mereka. Dan tugas gue adalah menutupnya dengan senyuman indah. Bantu aku tuhan' - batin Syela.

"Sya lo tau?" Yang dipanggil menoleh

"Bahwa cinta itu menyangkut luka dan bahagia. Jika lo ingin bahagia, lo harus ngerasain dulu gimana sakitnya luka. Dan sebaliknya, jika lo sekarang terluka maka suatu saat lo bakal ngerasain gimana rasanya bahagia"

---

a/n: This is about true story. Aku harap semoga kalian suka😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya❤

Salam dari penulis amatir. Pradita_an

 A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang