Awal Nopember 2013
“ Aku bingung fan “ kata Rahman
“ Sebagai seorang sahabat aku hanya akan selalu mendukung semua keputusan kamu , aku yakin semua keputusan kamu itu adalah yang terbaik “
“ tapi bagaimana dengan dia ? “
Ifan menyentuh pundak rahman.
“ Kamu menikah dengannya sampai dia melahirkan bukan ? dan setelah itu kamu akan menceraikannya. Dan diantara kalian berdua tidak akan ada hubungan badan. Jadi menurutku kamu tidak mengkhianati gadismu itu, kamu menikahi wanita itu hanya untuk status.
Rahman mencoba berpikir jernih atas ucapan Ifan.apa iya dia menikah hanya sebagai status ? sama artinya dia mempermainkan agama.
“ aku ingin pernikahan hanya sekali dalam hidupku “
“ kalau begitu istikharahlah siapa tahu dia adalah jodohmu “
Rahman kembali berpikir sejenak . dia sudah mengatakan siap menikahi putrinya pada pak fahri, dan diapun sudah mengabari kedua orangtuanya. Ibu merestui pilihannya, Bapak juga, tapi gadisnya ? bagaimana jika gadis itu marah dan membencinya ?.
“ Aku takut dia terus menungguku fan “
“ Saranku lebih baik kamu jujur saja padanya “
“ Aku belum siap Fan “
“ Semua itu memang butuh pengorbanan sobat. Anggap aja ini adalah ujian buat kamu”
Ifan benar, Tuhan mungkin sedang menguji kesabaran dan kesetiaannya. Tapi sepertinya takdir telah menentukan jalan yang berbeda untuk hidupnya