FOUR

45 3 0
                                    

Dave memandang satu persatu sahabatnya yang tengah asik memakan cemilan favoritnya.kingkong yang gambarnya rafi ahmad.
Dave merampas cemilan tersebut dari tangan Farel. "Lo apa-apaan sih dev, gue lagi asik-asiknya nonton ayu ting-ting noh!".
Dave memutar bola matanya malas. " Ini rumah gue kalau lo ngak suka noh pintu keluarnya lo tau kan , silahkan angkat kaki".

Daniel menggelengkan kepalanya."Udah lah kalian mirip anak kecil, Cuman masalah kingkong doang mah kecil biar nanti gue yang ganti".
Daniel memang the best.Diantara mereka bertiga memang Daniel lah yang lebih dewasa.
Dave mengalihkan pandangannya menghadap Daniel. "Awas lo kalau boong, Besok lo tinggal nama doang!".

Daniel mengangguk lalu kembali menghadap tv yang tengah menayangkan gosip tentang Syahrini yang kembali berlibur ke Afrika.
 
       *  *  *  *  *  *

Bukk..
Aira menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, tubuhnya saat ini serasa akan remuk kalau disuruh untuk bekerja lagi.
Aira menatap langit-langit kamarnya.Ingatannya kembali ke masa disaat keluarganya masih utuh,masih penuh canda dan tawa, masih penuh dengan kebahagiaan. Tapi sekarang keluarganya yang ada saling menjatuhkan, saling memperebutkan, dan saling berusaha meruntuhkan cita-cita dan keinginan.

Kakaknya yang dulu selalu menghibur Aira saat masih kecil, Kini  berbalik ingin membuat Aira selalu menangis.

   Flash back

" Kak rey, Aila ngak bisa lali lagi..., Aila capek kak."
Reynan canson berjalan mendekat ke Aira yang saat itu masih berumur tujuh tahun dan ia sepuluh tahun." Sini kakak gendong." Rey membungkuk kan bandannya agar Aira bisa naik ke punggungnya.

Aira langsung tersenyum saat ia sudah berada di atas punggung Reynan. " Aila telbang wuss..."

Reynan tersenyum meligat adiknya kembali tertawa." Aira kalau udah besar harus jadi perempuan yang kuat ya.. karna Aira anak perempuan."

Aira menatap bingung pada Reynan dengan mata lebar miliknya." Makcut kakak apa Aila ngak ngelti."

Reynan tersenyum ." Besar kamu pasti ngerti dek."

Flash back end

Aira menghapus air mata yang mengalir disudut matanya dengan tangan.
Sekarang dia mengerti apa yang dimaksud Reynan sekarang. Ia mengerti kalau keluarganya menyimpan sesuata hal yang besar yang mereka perebutkan.

Aira bangkit dari tidurnya ia pun berjalan menuju pintu kuar dari kamarnya.

     *   *   *   *   *   *

" Ai ken belip, ai ken play awul bidel play bidat yuuuu...."

Bukk...

Farel yang tengah bernyanyi langsung terhenti saat ia mendapatkan timbukan bantal dari Dave yang menatap tidak suka padanya.

" lo bisa diam ngak, kalau lo nyanyi lagi gue perban mulut lo!". Farel yang mendapat ancaman dari Dave hanya nyengir lalu ia kembali memegang gitarnya bersiap -siap ingin bernyanyi kembali

" Telanjang  jangan telanjang kalau tiada penontonya......
Telanjang boleh - boleh sajaaa...
Kalau ada penontonya........."

Daniel menutup kedua telingany dengan tangan karna bisa -bisa telingabya tidak suci lagi setelah mendengar lagu penistaan milik Farel.

Dave menyeringai ia mengambil plester untuk mencat dinding milik papanya lalu ia berjalan ke arag tempat duduk Farel sebelum tadi ia memberi isyarat pada Daniel agar membantunya menjalankan misi.

"Mphhh..". Dave tersenyun puas melihat Farel yang sekarang mulutnya tengah di bekap. "Momom tuh plester dinding wc."

Farel gelagapan ia lalu melepaskan plester dari mulutnya. " lo tega Dave, sadis ah lo." Farel cemberut lalu kembali memainkan anak ikan paus yang ada di akuarium milik Dave.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang