-After 7' Hours

2.3K 61 3
                                    


**Vion pov**

Setelah insiden itu gue anter valen pulang dengan mobil.

"Vion, aku tidur ya" ucapnya.

"Tidurlah dilenganku" ucap gue yang langsung ia setujui.

"Baiklah, aku tidur" ucapnya pada akhirnya.

Sekarang pikiran gue udah nggak tau lagi deh kemana. Tapi pertanyaan-pertanyaan diotak gua banyak banget, siapa yang tega melakukan hal buruk itu, kenapa harus valen yang menjadi korban, apa valen mempunyai urusan tersendiri dengan seseorang, tapi setau gue valen orangnya gak seperti itu.

Setelah melalui dua jam perjalanan akhirnya sampai di apartement valen, tapi dia belum bangun juga, duh tangan gue padahal udah keram, apa gue gendong atau gue bangunin. Oke gue gendong aja, lagian gue juga udah tau password pintunya ini, kemaren dia ngasih tau buat jaga-jaga katanya. Gue gak bermaksut apa-apa loh ya.

Dan tanpa pikir panjang lagi gue gendong, kemudian menaiki lift dan sampai langsung gue tidurin secara perlahan agar dia tidak bangun, tapi gue pamit dulu aja lah.

"Len" bisik gue supaya dia bangun. "Hey sayang, bangunlah sebentar saja buka matamu". Belum ada tanggapan sedikitpun dari geraknya.

"Valen Arvensi" ucapku

Hening

Hey dia tidak bangun-bangun, biasanya kalau gue panggil gitu dia pasti langsung bangun. Apa karna dia capek banget ya. Coba gua gerakin siapa tau dia bangun. Perasaan maksa banget gue, gue gak butuh dia bangun sih, cukup ngangguk atau melek dikit aja udah cukup.

"Len.."

Dia gak bangun sama sekali! Harus gue bawa kerumah sakit. Bodoh, waktu dia bilang gakpapa harusnya gue bawa langsung kerumah sakit. Dengan cepat tubuh mungilnya langsung gue bawa ke mobil lagi, dengan sekali injakan pedal mobilpun melaju dengan cepat membelah jalanan yang sangat sepi, bagaimana tidak sepi sekarang saja sudah jam duabelas lebih.

"Dokter,, suster,,,, ada pasien disini" ucap gue agar valen dapat ditangani.

"Pasiennya tolong taruh disini, biar kami yang mengurus. Anda tolong ke resepsionis mengurus berkas-berkas" perintah dokter.

5 menit kemudian

Apa valen tadi tidak tidur melainkan pingsan karna menahan sakit. Bodoh yon bodoh, harusnya kau tau bahwa kekasihmu menahan sakit. Yang bisa gue lakukan cuma bolak balik nunggu dokter keluar karna khawatir, apa valen serius sakit. Ya tuhan semoga valen tidak apa-apa.

Ceklek...

"Dok gimana pacar saya" ucap gue.

"Agar lebih jelas lagi kita bicarakan di ruangan saya" ucap dokter.

Dan dengan cepat gue langsung mengikuti dokter agar lebih tau kondisi valen.

"Jadi begini, benturan yang sangat keras dibagian belakang kepala valen sebenarnya tidak cukup serius, tapi walaupun tidak serius, kepalanya terkena pendarahan yang lumayan banyak mengeluarkan darah yang tidak bisa keluar, karna pendarahan itu ada didalam akibat penyumbatan, dan hanya sedikit darah saja yang dapat keluar. Itu bisa disebut dengan gagar otak ringan, Jadi tidak ada yang perlu untuk dikhawatirkan. Valen cukup dirawat saja disini agar dapat pengawasan dengan obat-obatan yang telah ditentukan oleh pihak ahli medis disini" ucap dokter panjang lebar.

Setelah pernyataan yang dokter sampaikan gue putuskan untuk keluar.

"Siapapun yang melakukan itu, tidak akan gue lepaskan" batin gue

I Hate You,But I Love You CAPTAIN !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang