3

430 35 0
                                    

"MINGGIR!!"



sontak aku kaget karena dibentak oleh orang tersebut yang tak lain merupakan kakakku sendiri.

"A, ma-maaf"

"Tidak adakah kata selain 'maaf' yang bisa kau ucapkan?" kata kak Yoongi yang menatapku dingin, serasa ingin menerkamku.

"Eh?"

"Sudahlah aku muak melihatmu, minggir sana!!" katanya mendorongku kesamping membuatku hampir kehilangan keseimbangan.

Aku menatapnya dari belakang, memikirkan apa yang membuat kakakku yang satu ini sangat dingin, dan lama kelamaan aku sudah tak melihat punggungnya.

Skip

Malam ini aku mengurung diri dikamar, memandang langit dari jendela kamarku, hingga tak sadar seseorang mengetuk pintu, aku berjalan menghampiri pintu dan membuka, kulihat kakakku Jungkook sudah berada di depan pintu.

"Ayo makan!"

"Aku tidak lapar"

"Jangan berbohong, dari pulang sekolah kamu kan tidak makan"

"Duluan saja, aku belum lapar!"

"Apa aku harus membawa makanan ke dalam sini?"

"Hmm, baiklah tunggu dibawah!"

"Baiklah"

Aku selalu mengalah jika berdebat dengan kak Jungkook, atau lebih tepatnya kalah, aku yang tadi belum mandi masuk kekamar mandi untuk mandi

Skip

Aku sudah menuruni tangga, dan pergi menuju meja makan, disana sudah kulihat kak Jungkook menyiapkan makanan, aku merasa malu karena semua dikerjakan oleh kak Jungkook,

"Kenapa tadi tidak memanggilku, akukan bisa bantu!?"

"Sudahlah kan hanya sekali sekali aku menyiapkannya"

"Terimakasih"

"Iya, iya, sudahlah ayo duduk!"

Aku duduk tapi masih memikirkan sesuatu, Yoongi, pikiran ku tertuju kepada kak Yoongi yang sejak dari pulang tadi belum makan

"Hmm, kak! Apa kak Yoongi tidak ikut makan?"

"Dia tidak mau keluar kamar, sudahlah biarkan saja, nanti kalau lapar dia pasti juga akan makan"

"Tapi, tadi kulihat kak Yoongi sangat pucat, apa dia baik baik saja?"

"Tidak usah menghawatirkannya, dia bisa menjaga diri kok"

"Hmm, baiklah"

"Oh iya, Rize, selesai makan aku akan pergi kerumah Taehyung sebentar, tak apakan?"

"Hmm, memangnya kenapa?"

"Ada urusan sekolah yang belum kami selesaikan"

"Ah, iya baiklah"

"Terimakasih, ayo habiskan makanannya!"

"Iya, ini sangat lezat"

Ketika aku makan kak Jungkook meninggalkan ku dan masuk kekamarnya untu mengganti baju, aku hampir selesai makan ketika kak Jungkook sudah turun dari tangga.

"Kamu sudah selesai?"

"Iya, kakak pergilah!"

"Hmm, iya jaga diri baik baik ya!!"

Kak Jungkook menghampiriku, mengelus pelan rambutku, dan melesatkan sebuah ciuman di kepalaku, setelah melakukan itu dia melambaikan tangan dan berlalu pergi.

"Sekarang aku sedang membereskan semua makanan yang ada di meja makan, dan membawanya kedapur, didapur aku masih teringat dengan kak Yoongi yang terlihat sangat pucat aku berinisiatif untuk membawakan makanan kedalam kamarnya.

Sekarang aku sudah berada didepan kamarnya, aku masih ragu untuk membuka, karena terakhir kali aku memasuki kamarnya, dia malah membentakku, dan mengusirku keluar dengan kasar.
Tapi karena teringat dengan kondisi kak Yoongi yang kelihatanya kurang sehat aku memberanikan diri untuk masuk kedalam kamarnya.

Tok tok tok

Tidak ada jawaban dari dalam sehingga membuatku penasaran, aku mencoba membuka pintu kamarnya, dan benar saja pintunya tidak terkunci, aku memberanikan diri masuk, kaki ku mulai melangkah, kulihat kak Yoongi sedang tidur tertelengkup, aku bisa merasakan betapa panasnya suhu tubuh kak Yoongi, dia demam.

Aku meletakkan makanan diatas mejanya dan kembali kebawah  mengambil air untuk mengompresnya, aku kembali naik ke atas, aku membenarkan posisi tidur kak Yoongi yang sekarang sudah tidur terlentang, ku singkap poni di rambutnya dan mulai mengompresnya, aku memandangi wajahnya yang terlihat sangat pucat, namun tetap tampan.

Aku mengambil selimut untuk menyelimutinya, namu ketik selimut sudah menutupi sebagian tubuhnya, kak Yoongi membuka matanya perlahan, aku terdiam ditempat, karena takut akan dimarahi kak Yoongi.

"Apa yang kau lakukan?"

Katanya duduk dan meletakkan kain yang membalut dahinya.

"A-aku ha-hanya-"

"Hanya apa? kau tau aku tidak suka orang yang masuk kamarku tanpa izin!" katanya dingin dengan tatapan mematikan

"Ma-maafkan aku" kata ku menunduk dan membungkukkan badan.

"Sudah kubilang berhentilah meminta maaf!!" katanya mulai kesal

"A-aku tidak sengaja"

"Memuakkan keluarlah!!"

"Tu-tunggu dulu, aku membawakan makanan setidaknya makanlah sedikit!"

"Apa peduli mu, kubilang keluar ya keluar!!"

"Ta-tapi-"

"Kau tuli? Kau tidak dengar apa yang kubilang?"

"A-aku..."

Kak Yoongi berdiri dari kasurnya dan menarik tanganku hingga aku tergontai gontai, cengkramannya sangat kuat, membuatku meringgis kesakitan.

"Keluar!"

Dia mendirongku keluar dari kamarnya, aku terjatuh kelantai, dia menatapku acuh tak acuh dan membanting kuat pintu kamarnya, mungkin dia tidak melihat jika sesuatu yang hangat jatuh dari mataku.

Aku berdiri dan menghapus air mataku, aku masuk kedalam kamar, dan merebahkan diri diatas kasur, mengambil selimut dan langsung memakainya hingga seluruh badan ku tertutup.

Sudah lewat 2 jam dan kak Jungkook belum juga datang, mataku sudah tak bisa diajak kompromi, sehingga tanpa aku sadari mata ku sudah menutup. Ya aku tertidur.

Ting tong

Seseorang datang??

Tbc

Moga kalian senang
Happy reading






My Cold & Sweet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang