Aku kembali dari toilet, masuk kekelas dan duduk dibangku paling pojok dibelakang,
Mereka yang tadi berisik bicara tentang kak Jungkook sekarang memperhatikanku tajam, bagaimana mungkin aku anak baru sudah memiliki musuh, lagi pula mereka salah paham jika aku ada apa-apa dengan Kak Jungkook.
Wanita itu berdiri dan menghampiriku. Entah kenapa aku merasa sedikit takut jika dia berbuat yang tidak tidak
"Woi" bentaknya memukul mejaku. Aku mendongkakkan kepala dan menatapnya.
"Ada apa?" tanyaku berusaha sedikit santai menghilangkan ketakutan
"Lo, siapa hah? Lo kenal kak Jungkook? Kenapa dia tadi senyum ke elo?" katanya bertubi-tubi aku ingin membalas namun temannya menimpal kembali dengan kata-katanya.
"Hah, gue yakin kalau dia yang menggoda kak Jungkook, dasar cewek Ganjen lo" kata wanita itu tajam.
"Aku tidak-"
"Diem lo!! Gue peringatin ya! Jangan lo dekatin kak Jungkook, kak Jungkook itu milik gue seorang, jika lo berani deketin dia, gue jamin, lo gak bakal betah sekolah disini, dan pindah!!" katanya berlalu pergi kebangkunya, lalu bagaimana dengan temannya? Dia masih berdiri di depanku.
"Inget tuh!!" katanya menunjuk ku lalu pergi.
Entah apa yang aku pikirkan, aku ingin mengatakan bahwa kak Jungkook adalah saudaraku, tapi disisi lain aku tidak ingin memberitahukannya, bagaimana kalau kejadian di SMP itu terulang kembali? Agh sudahlah.
Ting tong
Yap bel pulang sudah berbunyi, aku berdiri dan mengambil tas cepat, karena aku malas jika nanti dihadang oleh fans kak Jungkook.
Baru saja aku hendak keluar aku kaget dengan segerombolan siswi yang berjajar di depan tangga, aku menatap bingung, namun kembali fokus untuk keluar, aku sedikit risih karena mereka berteriak-teriak menyebut nama satu orang dia adalah.
"KYAAAA, KAK JUNGKOOK, SELAMAT SIANG"
"KAKAK MAU PULANG BERSAMA?"
"Sialan mereka mengepung Jungkookku" sahut wanita yang sangat kukenal siapa lagi kalau bukan SinB.
Aku tidak menghiraukan mereka dan berjalan menuju parkiran, aku sudah berada diparkiran tepatnya disebelah mobil Kak Jungkook. Tiba-tiba seseorang memegang bahuku membuatku tersentak kaget.
"A-apa?" tanyaku cengo,, kayak orang Oon
"Lo ngehalang jalan gue minggir!!" katanya mendorongku kesamping hingga menabrak mobil sedan Biru disebelahku.
"Ma-maaf" kataku seraya beranjak.
'Kasar sekali' yah kata itulah yang sedang kukatakan dalam hati, dia kasar sekali.
Dia menghidupkan mobilnya, dan berlalu pergi. Aku pernah melihat pria itu, dia sekelas denganku, dia duduk didepanku.
Sudah hampir 10 menit aku menunggu Jungkook, bahkan batang hidungnya saja tidak nampak.
Dan padapenantian selama 34 menit, akhirnya dia datang membawa beberapa kado ditangannya, bisa kutebak itu pemberian fansnya.
"Maaf ya membuat mu menunggu lama, aku tadi dihadang" sesal Jungkook.
"Ya" kataku tetsenyum tipis.
"Kamu marah dek?"
"Tidak, dapat dimaklumi" kata ku tersenyum
"Tolong ambil kuncinya di saku belakang kakak kesulitan"
Aku merogoh saku milik kak Jungkook, berhasil menemukannya dan membuka pintu mobil, entah kenapa aku merasa risih dipandangi fans Kak Jungkook dengan tatapan tajam mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold & Sweet Brother
Fanfiction"Bicara dengan mu buang buang waktu"- Yoongi "Maaf kakak-" Ada apa dengan kakakku?