Chapter 4- Snow Fairy at The Supermarket

80 9 0
                                    

"Terkadang hal-hal kecil dapat membuat kita tersenyum dan tertawa, selama kita bersama seseorang yang penting dalam hidup kita"

**************************************************************

Jalanan masih ramai seperti biasa, aku dan Miku dan juga temannya Yuki (kelinci)-yang digendong oleh Miku- memasuki supermarket yang menjadi tujuanku sejak tadi. Yap bisa ditebak, Ia terpana melihat isi di dalam supermarket seperti tidak pernah melihat tempat seperti itu sebelumnya -tunggu apa memang belum pernah? Saat diperjalanan tadi juga dia tampak terpana melihat hal-hal yang ada di jalan, seperti lampu lalu lintas, toko yang menjual pernak-pernik musim dingin bahkan bangku yang memang sengaja diletakan di pinggir jalan yang diperuntukan untuk pejalan kaki yang merasa kelelahan juga dapat membuat seorang peri salju terpana!

Saat memilih barang yang hendak aku beli, dan kulihat dia sedang...

"Waaaah.. Kaito lihat-lihat benda-benda ini berwarna warni dan tersusun rapi di tempat ini" seru Miku heboh

....melihat betapa uniknya rak tempat barang barang supermarket berada. Belum selesai aku memikirkan kata-kata dalam pikiranku dia sudah melakukannya.

Aku yakin dia pasti akan terpukau melihat alat dan juga barang yang ada disi....

"Kaito lihat, ada benda yang berbentuk unik dan berwarna juga di dalam kotak besi yang besar ini" seru Miku lagi

...ni, sudah kuduga, belum selesai aku mengucapkan kata-kata dibenakku lagi Miku sudah bersorak riang, terpukau akan apa yang dilihatnya sambil menunjuk-nunjuk benda yang membuatnya terpukau sedari tadi.

Melihat keterpukauannya aku berjalan menghampirinya yang saat ini sedang berdiri di sebelah mesin minuman. Terlihat dari ekspresi wajahnya bahwa Ia sangat penasaran dengan benda tersebut.

"Ini mesin minuman" ucapku menjawab pertanyaannya tadi

"Mesin minuman?" wajah Miku tampak penuh dengan tanda tanya, tanda bahwa Ia kebingungan...ehem ralat sangat kebingungan.

"Baiklah akan kujelaskan, mesin ini adalah mesin penyimpan minuman. Kau lihat? didalam alat ini terdapat minuman, jadi untuk mengeluarkan isinya kau harus memasukkan uang kesini lalu..." aku mengambil uang di saku mantelku lalu memasukkannya ke mesin tersebut.

"Setelah itu kau pilih minumannya... eto... ah yang ini saja lalu..." ucapku seraya menekan tombol yang ada di mesin tersebut sesuai dengan minuman yang aku pilih.

Ceklek

"Nah minumannya akan keluar dari sini" ucapku menjelaskan dan memperagakan bagaimana mesin minuman -alat yang selama ini kuanggap biasa saja namun membuat seorang peri salju terpukau- bekerja dan mengeluarkan minumannya.

Aku mengambil minuman yang telah kupilih tadi dari tempat yang telah disediakan mesin itu. Dapat kulihat mata Miku berbinar kala aku mengambil sekaleng minuman kopi dari sana. Jelas sekali bahwa Ia terkagum-kagum melihat bagaimana benda itu bekerja.

"Uwooo... hebat!!.... Aku ingin coba juga!!! Kaito" ucapnya dengan wajah memelas sambil menggenggam kedua tangannya di depan dada, Memohon. dan tatapannya seolah-olah mengatakan "ijinkan aku mencoba alat yang luar biasa ini!"

Aku menatapnya dan seolah-olah mengatakan "ini hanya mesin biasa, mengapa kau bisa seantusias itu mengetahui cara mesin ini bekerja?" Baiklah, aku mengerti dia belum pernah melihat benda ini, jadi wajar saja.

Dan sekarang karena permohonannya, aku merasa seperti kerlap kerlip cahaya berpendar (sparkle sparkle) di sekitar Miku yang saat ini masih menunjukkan wajah memelasnya -seolah olah berharap permintaannya ingin dikabulkan- entahlah aku tidak tahu, mungkin aku berhalusinasi, dan saat kulirik disebelahnya...

Hah?!

Tak kusangka, kelincinya juga menunjukkan wajah memelasnya disebelah Miku sama seperti yang Miku lakukan kepadaku -bahkan aku baru menyadari keberadaanya disebelah Miku- Sepertinya mereka semua benar-benar ingin mencoba alat ini. Entah kenapa melihat ekspresi mereka membuatku ingin sekali menertawakannya.

"Pfft...Hahaha... kalian ini lucu sekali" ucapku menahan tawaku. "Ini cuma mesin minuman biasa, baiklah ini uangnya, aku akan berbelanja sebentar" ucapku sambil menyerahkan uang untuk mereka membeli minuman dari mesin tersebut.

"Yeyy... ! Terima kasih Kaito-kun, ayo kita coba benda itu Yuki" ucap Miku dengan antusias dan temannya Yuki sepertinya juga setuju. Ia terlihat mengangguk kearah Miku. Mereka pun mulai mencoba mesin tersebut.

Tanpa sadar aku menarik sudut bibirku karena melihat tingkah mereka yang memang seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen dari orang tuanya. Maksudku, Miku adalah peri salju tapi dia sangat senang ketika aku memeberinya uang untuk membeli minuman di mesin minuman, sungguh hal ini tak pernah kubayangkan sebelumnya. Memang dari awal aku tak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi kepadaku, bertemu peri salju yang ingin memberikan keajaiban kepadaku, berjalan-jalan di kota bersama peri salju ditambah temannya yang seekor kelinci dan sekarang berbelanja dengannya di supermarket. Entahlah aku bingung dengan semua ini. Aku tidak ingin memusingkan hal ini lebih jauh lagi, sebaiknya aku melanjutkan belanjaku yang tertunda.

Aku mengambil catatan belanjaan disaku mantelku dan mulai mengambil barang yang tertulis di catatan tersebut. Tidak banyak barang yang ditulis di catatan tersebut sehingga aku bisa menyelesaikan belanja ini dengan cepat.

Aku melihat sekeliling rak hendak mencari barang-barang yang aku perlukan. Aku baru menyadari tentang sesuatu, bagaimana Miku yang terlihat heboh dari tadi tidak menarik perhatian sama sekali? Terlebih lagi Ia juga menggunakan pakaian yang mencolok serta mengajak temannya yang seekor kelinci.

"Hmm... aneh". Gumamku seraya mengambil beberapa benda-benda yang tertulis di catatan yang diberikan ibu, kemudian memasukkanya ke keranjang belanjaanku. Beberapa saat kemudian kudengar seseorang memanggilku.

"Kaito-kun, aku sudah selesai" ucap Miku dari ujung rak, tempatku mengambil barang saat ini. Ia terlihat tengah membawa dua jenis minuman yang kuyakini baru saja Ia dapatkan dari hasil mecoba mesin minuman tadi.

"Oh oke, Ayo ke kasir aku harus membayar ini" ucapku sambil menunjukkan keranjang belanjaanku

"Eh? Bayar?" tanda tanya kembali muncul (??) di kepalanya. Aku menghela napas, tampaknya Ia juga tidak mengerti tentang pembelian dan pembayaran.

"Baiklah akanku beritahu saat kita sudah sampai disana, oiya dimana temanmu?" tanyaku karena tidak melihat keberadaan Yuki

"Hm? Yuki? Oh ini dia disebelahku" ucapnya sambil menunjukkan keberadaan Yuki.

"Eh? Aku sama sekali tidak menyadarinya" ucapku setelah menyadari keberadaan Yuki yang sebenarnya sedari tadi selalu berada di sebelah Miku, dan lagi-lagi aku tidak menyadari keberadaannya.

"Yasudah ayo ke kasir" ucapku lagi, karena saat ini aku telah selesai berbelanja.

"Okey" ucap Miku menyetujui keputusanku









A.N.

Hmm... entahlah aku tidak tahu harus berkata apa, mungkin karena ini cerita pertamaku jadi kurasa chapter ini nggak begitu seru ya?

Kuharap kalian tetep seneng dan suka, meski nggak begitu seru yak

Pantau terus ya kelanjutannya! Dan kalo kalian mau berbaik hati, vote juga cerita ini ya



Sekian A.N. kali ini salam

White Yuki10

Snow Fairy Story 『END』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang