4

16 9 0
                                    

"Emily nanti saat jam makan siang kan kluar makan yuk!"
"Yuk!"jawab Emily dengan senang hati.

Smith yang keluar dari ruangannya mendengar perbincangan mereka dengan jelas.

"Emily!"panggil Smith dengan nada suara yang kurang enak didengar.
"Iya?"jawab Emily dengan sopan.
"Segera keruangan saya sekrang juga, saya nunggu kamu disana"jawab Smith dengan tegas.
"Baik Pak"

Setelah ia sampai di ruangan Smith, rupanya Smith mengajak Emily untuk dinner di sebuah restoran Itali. Dan pastinya restoran itu adalah dimana Bella teman Emily bekerja. Tetapi Emily tidak tau bahwa restoran yang akan mereka pergi adalah restoran itu.

"Saya akan menjemputmu pukul 7.00 malam"ucap Smith dengan nada suara yang rendah.
"Baik Pak! Tetapi boleh kutanya mengapa anda mengajakku dengan tiba-tiba?"tanya Emily penasaran.
"Jangan banyak tanya! Turuti saja!"jawab Smith dengan tegas.
"I...iya pak"jawab Emily yang langsung keluar dari ruang kantor Smith.

Kringg..
Bel menandakan bahwa sekarang adalah jam makan siang, seperti yang dijanjikan, Edward dan Emily keluar makan siang bersama.

Setelah jam makan siang berakhir, mereka pun balik ke supermarket tersebut dan kembali bekerja seperti biasa. Supermarket tersebut tutup pukul 5 sore. Jadi Emily mempunyai waktu kurang lebih 2 jam untuk siap-siap secantiknya. Sebenarnya tujuan Smuth mengajak Emily bukanlah untuk sekedar dinner melainkan untuk menyatakan cintanya kepada Emily. Ia berbuat begitu karena ia melihat enily sudah sangat dekat dengannya berasa seperti adik sendiri. Jadi pastinya di restoran Itali itu tidak ada orang selain mereka berdua.

"Tin... tin..." suara klakson mobil Smith terdengar dari kamar Emily.

Setelah Emily mendengar suara tersebut, ia pun bergegad menuruni anak tangga dan segera naik ke mobil Smith.

"Kamu berpakaian sangat cantik malam ini, saya sangat suka itu dan yang paling membuatmu terlihat cantik adalah wajahmu yang slalu cantik. Makeupmu tampak alami dan tidak menor. Saya suka itu." kata Smith.
"Betulkah? Makasih atas pujianna" ucap Emily malu-malu karena pujian yang ia terima.

Setelah sampai di restoran Itali tersebut, Emily tidak melihat 1 mobil pun yang parkie disana.

"Apakah restoran ini tidak laku?" tanya Emily di dalam batinnya.

Mereka berdua jalan sepanjang jalan yang ditaburi oleh mawar-mawar merah dan lilin kecil yang bersinar sambil berpegangan tangan. Emily terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang. Setelah sampai di tengah resotran tersebut, Smith mulai jongkok dan membuka kotak cincin yang dipeganginya dan ia berkata" Emily, maukah kamu jadi pacar aku?"

Emily terkejut dengan apa yang Smith katakan tadi.

"Maukah kamu?" tanya Smith dengan senyuman yang sangat melelehkan hati Emily.
"Yes" jawab Emily dengan wajah malunya.

Setelah Emilt mengatakan "yes" senyuman Smith perlahan-lahan melebar. Smith segera memasang cincin tersebut di jari manis Emily dan memeluknya.

Semua pelayan di restoran itu menepuk tangan mereka dengan meriah setelah Smith berhasil dengan lamarannya.

"Ayo kita makan" kata Smith. Mereka berdua berjalan menuju meja makan yang sudah dihiasi dengan lilin ditengahnya dan mawar di kursi.

"Apa yang Bapak dan Ibu ingin pesan?" kata Bella yang menjadi pelayan di restoran itu. "Bella?!" kata Emily yang terkejut setelah melihat sahabatnya.

"Iya selamat kalian sudah jadian" kata Bella sambul tersenyum.
"Kamu cemburu kan? Yang masih jomblo" ledek Emily.

"Terserah!" kata Bella setelah diejek Emily.

***
Smith dan Emily merasa puas dengan makanan di restoran. Mereka menikmati banyak makanan Itali.

"Apa kamu senang hari ini?!" tanya Smith yang sedan berpegangan tangan dengan Emily." Iya! Makasih Smith!" jawab Emily dengan semangat.

Emily sangat berterima kasih karena cowok seperti Smith mencintainya. Setelah orangtuanya meninggal, akhirnya ada orang yang sangat memerhatikannya dan menyayanginya.

"Smith, aku sangat berterima kasih mungkin aku tidak akan bisa menjadi pacar yang sangat baik. Namun, aku akan berusaha dengan keras." kata Emily serius.

Smith yang merasa gemes dengan pengakuan Emily, memeluk tubuh mungil Emily dengan erat. "Iya, kita pasti bisa menjalani ini bersama" kata Smith.

Emily melepaskan pelukan Smith dan mencium pipi pacarnya itu sekilas, " Aku mencintaimu, sampai jumpa besok!" kata Emily yang merasa malu dengan apa yang barusan ia lakukan. Emily segera masuk ke hotel dan meninggalkan Smith yang terkejut.

---
To be continue..
Jangan lupa vote dan comment yaa! ❤

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang