6

9 7 0
                                    

"Sini kubantu, Emily." kata Edward sambil membantu Emily mengangkat barang. "Makasih Edward!" kata Emily dengan tersenyum manis.

Emily memiliki kepribadian ekstrovert, sehingga dia mudah bersosialisasi dengan banyak orang, ia bahkan sudah mempunyai banyak teman di Paris.

'Traktir aku lagi ya, hari ini! kata Edward sambil mengganggu Emily. "Tidak!" jawab Emily sambil mencubit tangan Edward.

Salah satu teman yang sangat dekat dengan Emily adalah Edward. Mereka sering makan bersama dan juga sangat cocok satu sama lain.

Emily tidak tahu bahwa kedekatannya dengan Edward bisa menimbulkan sebuah masalah besar.

"Edward, Emily. Ketika bekerja kalian harus serius, apakah kalian mau gaji kalian dipotong?" ancam Smith dengan tegas. Tentu saja, Smith cemburu dengan kedekatan mereka. Smith sendiri bahkan tidak bisa sedekat itu dengan Emily, padahal mereka pacaran.

"Maaf Pak, kita akan bekerja dengan serius!" kata Edward sambil kembali konsentrasi bekerja.

Sebenarnya, dari hari-hari sebelumnya, Smith sudah selalu memperhatikan kedekatan kedua orang itu. Namun, Emily masih saja tidak mengetahui kenapa Smith selalu bertingkah buruk kepada Edward.

***

Seperti biasa Smith menjemput Emily untuk kencan malam mereka. Tetapi hari ini suasananya agak berbeda dengan sebelumnya, Smith tampak lebih dingin hari ini, ia bahkan tidak tersenyum.

"Kenapa Smith? Kok hari ini sikapmu beda? Aku ada salah apa?" tanya Emily setelah melihat raut wajah pacarnya itu.

Smith tidak menjawab dan tetap serius mengendarai mobilnya." Tadi Edward mentraktirku makanan Itali, enak sekali lo! Lain kali kita harus kesana Smith!" lanjut Emily membahas tentang Edward.

Smith yang sudah sejak lama menahan amarahnya akhirnya mengeluarkan emosinya, ia memberhentikan mobil dan membanting setir mobilnya, secara spontan dia membuat Emily terkejut setengah mati.

"Bisa gak sih ga ngomongin tentang Edward terus? Dari kemarin terus-terusan sama si Edward! Menurutmu aku ini siapamu?" Smith akhirnya mengatakan hal yang sudah ia simpan sekian lama.

" Kok aku sih? Hari ini kamu yang aneh, emang apa salahnya ngomongin Edward? Kemarin kamu juga tiba-tiba membicarakan tentang pernikahan kita dengan orangtuamu padahal aku belum setuju. Dan sekarang kamu membentak aku karena Edward? Kamu kenapa sih Smith?" kata Emily membalas dengan heran.

Smith menarik nafas dalam-dalam lalu melanjutkan argumennya," Aku pacarmu Emily, aku bisa saja melarangmu dengan Edward, aku bisa membuatmu selalu berada di sisiku! Aku gak mau kamu sama Edward, karena aku gak mau kehilangan kamu Emily!" jelas Smith.

Penjelasan Smith tentu saja mengejutkan Emily. "Bukan berarti kamu pacar aku, kamu boleh atur hidupku! Aku sama Edward cuma sahabat, tidak ada perasaan apapun! Ngerti gak sih?" Emily menjelaskan kembali.

" Teman? Dia suka sama kamu, Emily! Kok gak peka-peka sih? Mungkin sekarang kamu belum menyukainya, tapi kamu mungkin bisa menyukainya nanti!" jerit Smith.

"Aku tidak menyukainya Smith! Kalau kamu masih ingin mengaturku, kita putus!"

Emily keluar dari mobil dan berlari. Dia berlari sangat cepat dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Dia berlari cukup jauh sampai Smith tidak bisa mengejarnya.

Emily tidak ingin diatur, ia ingin hidup bebas walaupun ia harus meninggalkan orang yang ia sukai, Smith Hunter.

***

Emily sampai di kamar hotel dengan wajah berantakan setelah menangis.

"Kamu kenapa?" tanya Bella yang kaget setelah melihat sahabatnya.

Emily segera memeluk sahabatnya dan kembali menangis. "Kenapa sih? peluk-peluk segala!" kata Bella.

"Sebentar saja, kumohon" kata Emily yang mengeratkan pelukannya kepada Bella.

----

To be continue...

Jangan lupa vote and comment ya...❤

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang