5

11 7 0
                                    

07.00...
"Kringg.. kring.." alarm hp Emily getar.

Setelah Emily bangun, ia langsung pergi mandi dan siap-siap untuk berangkat ke supermarket Emily jarang makan sarapan sebelum berangkay ke tempat kerjanya, alarmnya: tidak selera.

"Woww... so sweet..." ucap Emily melihat sebuket mawar yang dipeganginya.

Smith tersenyum melihat wajah terkejut Emily. Setelah Emily menerima bunga itu, ia segera memeluk Smith dan berkata "makasih Smith".

"Yuk, pergi bareng" ajak Smith.
"Yuk"

Selama perjalanan menuju supermarket, Smith slalu menggemgam tangan Emily dengan erat.

"Emily" panggil Smith
"Ya?"
"Mulai sekarang kita memanggil sesama jangan pakai nama lagi ya? Pake yang lebih terlihat seperti pasangan okei?"
"Enggak terlalu geli apa?"
"Enggaklah, namanya kita uda pacaran okay?"
"Okei then"

Sesampainya di supermarket, mereka tidak bertindak seperti pasangan melainkan mereka bertindak seperti sebelum mereka bersama.

"Morning Emily" ucap Edward sambal melambai-lambaikan tangannya.
"Morning"

Setelah beberapa hari berlalu, Smith slalu mengamati Emily secara diam-diam. Smith tidak suka Emily sangat dekat dengan Edward.

Malam ini, Smth berencana mengajak Emily untuk makan di luar. Rupanya dinner malam ini, Smith akan memperkenalkan Emily kepada kedua orang tuanya.

"Halo?"
"Halo say, nanti malam kita keluar makan yuk!"
"Yuk, btw kemana?"
"Ada deh. Its secret."
"Okey then"
"Aku jemput kamu jam 7.00 malam okai?"
"Okai"

Jam 7 malam telah berlalu, Emily sudah di jemput oleh Smith. Kali ini Emily dinner bukan du restoran Itali yang hari itu. Smith memintanya untuk menjadi pacarnya. Melainkan di restoran Western.

Restoran western yang mereka tujui itu cukup terkenal di Paris dan restoran ini merupakan restoran favorit Smith. "Disini banyak makanan yang lezat, kamu pasti akan menyukainya" kata Smith sambil tersenyum.

Mereja berjalan masuk ke restoran dan akan menemui dua orang yang tidak pernah Emily temui.

"Emily perkenalkan, ini Ibu san Ayahku. Ibu, Ayah, ini Emily, pacarku" Smith memperkenalkan mereka.

"Duduklah Emily, tidak perlu malu-malu" kata Ayah Smith yang berpakaian sangat rapi. Smith tidak memberitahu Emily bahwa Smith akan mempertemukannya dengan orangtuanya, jadi Emily merasa sangat gugup sekarang.

Smith yang tahu Emily pasti gugup memegang tangannya dan berusaha untuk menenagkan Emily. "Santai saja, gak usah gugup" bisik Smith.

"Sudah berapa lama kamu tinggal disini Emily? Smith slalu saja bercerita tentangmu, membuat kita tidak sabar untuk bertemu denganmu. Dan seperti kata Smith, kamu cantik sekali!" puji Ibu Smith yang duduk di depan Emily.

"Terima kasih tante! Saya sudah tinggal disini kira-kira 2 bulan" jawab Emily dengan sopan. "Panggil saja "mama" atau "ibu", kok panggilnya tante sih? Bentar lagi kalian kan akan menikah" kata Ibu Smith.

Emily tidak menyangka akan membahas tentang pernikahan, padahal dia dan Smith kenal 2 bulan yang lalu dan baru saja pacaran seminggu yang lalu.

"Iya tante, eh Ibu" jawab Emily sekali lagi.

"Ini pesanan anda,selamat menikmati!" kata seorang pelayan yang membawa makanan. Mereka mukai menikmai pesanan yang mereka pesan dan berbincang-bincang. Dan seperti yang Smith katakan, restoran ini penuh dengan makanan lezat.

"Ayo bertemu lain kali Emily, putraku memang yang terbaik dalam memilih cewek untuk dipacari" kata Ibu Smith setelah selesai dengan dinner.

"Ah, Ibu!" kata Smith yang merasa malu dengan yang ibunya katakan tadi.

***
"Kenapa kamu gak bilang sama aku sih? Aku kan belum siapin apa-apa! Lain kali bilang dong! Kalo tadi aku salah jawab gimana?!" ceramah Emily, tentu saja Emily marah.

Smith mengelus-elu kepala Emily. "Ciee yang marah, kalo marak gak cantik lagi lo!" kata Smith mengejek Emily.

Emily memutar bola matanya setelah mendengar jawaban Smith. "Suka hati kamu!" jawab Emily ketus.

Smith menarik Emily dan mencium keningnya perlahan. "Iya, sayang".

----
To be continue...
Jangan lupa vote dan comment yaa! ❤

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang