"Jadi, bagaimana perkembangan bermain ski-mu?"Yoora mencoba mengacuhkan, mengambil perlengkapannya di bagasi mobil Jimin sebelum tersenyum menahan malu menatap Jimin yang menanti jawabannya.
Gelengan kecil Yoora disambut kekehan dari Jimin.
Jimin ikut mengambil perlengkapannya di bagasi, hingga menyisakan bagasi yang telah kosong sebelum menutupnya.
Ya, Taehyung, Jungkook, dan Hana telah mengambil perlengkapan mereka duluan. Meninggalkan Yoora berdua dengan Jimin.
Suatu keberuntungan yang terlampau menakdirkan keduanya untuk tetap bersama.
"Jadi, kau harus mengajariku lagi hari ini!"
Jimin mengendikkan bahu, menaruh tas bawaannya ke punggung. Dan mengambil tas milik Yoora untuk dibantu membawanya.
"Ya, tentu saja! Aku bahkan bersedia setiap waktu mengajarimu berlatih agar kau pintar bermain setelah pulang dari sini."
-dan agar waktuku tetap selalu bersamamu seharian ini-
Yoora terkekeh, memukul lengan Jimin sebelum beralih mengambil tas nya yang dibawa Jimin. Namun segera tangan Jimin menahannya.
"Biar aku saja yang membawa tas nya."
Membuat Yoora mengucapkan terima kasih sebelum kembali keduanya berjalan masuk ke dalam area ski.
Hingga dari kejauhan Taehyung telah meneriaki mereka. Meminta keduanya lebih mempercepat jalan agar segera menaiki gondola ke puncak.
"Yoora! Jimin! Ayo cepat kemari!"
Yoora menatap Taehyung yang melambaikan tangan ke arah mereka.
"Ya, tunggu sebentar!"
Yoora berteriak menjawab Taehyung, sebelum beralih menatap Jimin yang tersenyum hangat kepadanya.
Hati Yoora berdebar setiap kali menatap Jimin seperti ini, masih. "ayo, Jim! Sebelum singa satu itu mengaum marah!"
Yoora tanpa sadar menarik tangan Jimin disaat Jimin tergelak dalam tawanya.
Namun dalam beberapa detik kemudian, Yoora segera melepas tangannya saat mendadak merasakan hangat yang menjalar dari tangannya.
Yoora tahu, Jimin masih sehangat yang diingatnya dulu.
Hingga lima sekawan itu telah menaiki gondola menuju puncak untuk bermain ski. Menempatkan Yoora dan Hana berdampingan di satu kursi depan yang berhadapan dengan Jimin, Jungkook, dan Taehyung.
Jimin menempatkan diri tepat di depan Yoora, yang kini tersenyum hangat tengah melakukan selca dengan Hana.
Bukan tanpa alasan Jimin memilih disana, karena apa yang dilihatnya hanya ada sosok Yoora seorang.
Gondola mulai berjalan, membawa kelima anak muda itu ketempat yang menyenangkan. Memberikan pemandangan terindah dari pegunungan di Pyeongchang yang tertutupi salju.
Pemandangan yang biasa untuk Jimin, tapi tidak untuk keempat temannya.
Meski pemandangan ini pernah terekam dalam benak mereka hanya sekali, namun ketika disuguhkan kembali, hanya pandangan kagum yang dapat mereka berikan.
Sama dengan Yoora, matanya membulat sempurna, menatap jajaran pohon pinus dengan puncak putih yang menjalar di sepanjang hutan di gunung.
Jauh disana warna putih putih puncak bersanding manis dengan warna biru terang milik sang langit. Menambah kesan sempurna dengan arakan awan putih yang gempal yang terpias di belakang puncak. Dan di sudut timur, sinar matahari terpancar hangat, meski ikut tertutup oleh arakan awan.
Yoora tahu sinaran matahari itu harusnya hangat, namun udara dingin pegunungan cukup membuatnya merasa dingin, meski tak mengurangi aktifitasnya mengagumi suguhan pemandangan yang ada.
Dan Yoora bersumpah, tak akan pernah sedikitpun merasa kedinginan. Karena tepat di depan matanya, sosok Jimin tengah menatapnya dengan hangat. Mencuri-curi detik dari atensi Taehyung, Jungkook, dan Hana hanya untuk menatap Yoora dan tersenyum lembut.
Membuat Yoora menghangat diseluruh hatinya, hingga memberikan debaran-debaran yang menyenangkan, hingga mungkin mampu ke tahap memabukkan.
"Ayo berfoto!"
Suara Jungkook memecahkan atensi Yoora pada Jimin, membuat keduanya beralih menatap Jungkook yang tengah merentangkan kameranya diluar gondola. Menghadapkan kamera pada kami berlima untuk foto bersama.
"Jimin, kau tertutup oleh Taehyung. Agak mendekat ke Yoora agar terlihat!"
Dan seketika jantung keduanya kembali terhentak berdebar. Jimin menoleh menatap Yoora dan tersenyum malu, entah mengapa mendadak Jimin merasa malu berdekatan dengan Yoora.
Ya, posisi Jungkook diujung, membuat sudut Jimin tertutup oleh badan Taehyung yang ada ditengah mereka. Terlebih Taehyung yang lebih tinggi dari Jimin yang pasti tubuhnya menutupi Jimin.
Hingga kemudian Jimin memajukan tubuhnya lebih mendekat ke tengah antara Yoora dan Taehyung.
Namun tiba-tiba gondola bergoyang, membuat Jimin kehilangan keseimbangan hingga tangannya bergeraik meraih-raih udara kosong untuk pegangan.
Dan disana, Yoora meraih tangan Jimin. Memegangnya untuk membuat Jimin seimbang. Membuat Jimin tersenyum hangat dan berterima kasih padanya.
Satu lagi keberuntungan yang menakdirkan keduanya.
"Sudah siap?"
Suara Jungkook kembali memecah atensi mereka. Membuat Jimin dan Yoora kembali memfokuskan diri ke kamera Jungkook.
Dan perlahan, Yoora membawa tangan Jimin ke pangkuannya. Menggenggamnya kuat melampiaskan debaran jantungnya yang menghangat. Yang tersalur dari tangan Jimin ke seluruh tubuhnya.
Sama dengan Jimin, menggenggam tangan Yoora kuat. Tangan yang dirindukannya yang menjadi candu pada setiap sentuhan Jimin.
Semuanya sempurna, tepat saat Jungkook menangkap foto kelimanya dalam sebuah gambar yang tersimpan sempurna.
Dan detik setelahnya, terasa berat karena Yoora harus melepaskan kembali tangan Jimin. Yang kini telah kembali duduk manis dan masih mencuri-curi menatapnya hangat dengan senyuman.
- March 10, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect ✔️
Fanfiction[ COMPLETE ] "Hei Jim, senang bertemu denganmu lagi." Menemukan cinta seorang Park Jimin yang sempurna.