PART 3

3.7K 276 5
                                    

Selamat membaca😘😉
--------------

"Aku minta maaf" kata Kento dan Rery menghentikan langkahnya berbalik menatap Kento.

"Aku sudah memaafkanmu" ujar Rery

Kento menghampiri Rery.
"Apa aku boleh mengantarmu pulang?"

Rery diam terlihat heran dengan sikap tiba-tiba kakak kelasnya itu.
Ada apa dengannya pikir Rery.

"Aku tahu selama tiga hari ini kau memperhatikanku dan menguntitku secara diam-diam"

"Lalu sekarang kau ingin mengantarku pulang. Kau itu aneh." lalu Rery berjalan lagi meninggalkan kakak kelasnya.

Saat keluar dari gedung, tiba-tiba ada yang menabrak tubuhnya sehingga Rery tersungkur. Ternyata ada dua orang yang saling berkejaran dan menabrak Rery dan menimpanya.

Kento langsung menghampiri Rery dan memarahi kedua orang itu.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Kento sambil membantu Rery berdiri.

"Sepertinya kaki sebelah kananku sakit" ujar Rery berjalan tertatih.

Tanpa basa basi Kento langsung menggendong Rery.
"Apa yang kau lakukan. Turunkan aku"

"Jangan memaksa untuk berjalan nanti kakimu tambah parah" Kento menggendong Rery ke arah parkiran mobil.

Rery sebenarnya tidak keberatan kalau Kento menggendongnya hanya saja caranya menggendong Rery seperti pengantin. Beberapa murid yang belum pulang melihat mereka sambil berbisik. Wajah Rery merona karena malu.

Kento mendudukkan Rery di kursi mobilnya.
"Kenapa kau membawaku ke mobilmu?"

"Tunggu saja di sini" Kento malah meninggalkan Rery.

Beberapa menit kemudian Kento datang.
"Kau darimana? Aku mau pulang naik mobilku. Adikku pasti sedang menungguku."

"Aku tadi menemui adikmu dan mengatakan jika kau pulang denganku"

"Apa...? Kenapa kau selalu berbuat sesuka hatimu."

"Aku mau mengantarmu pulang bukan menculikmu. Jadi tenanglah."
Mobilpun mulai meninggalkan sekolah elite itu.

Sesampainya di depan rumah, Kento mau menggendong Rery masuk ke rumah.

"Tidak usah....aku bisa jalan sendiri ke dalam." Rery menolak

"Tapi kakimu itukan masih sakit." Kento memaksanya

"Kakiku sakitnya sudah agak berkurang....jadi tidak apa-apa jika aku berjalan" Rery tidak mau jika papanya melihat dia di gendong. Papanya akan heboh dan menjadikannya bahan gosip papanya dengan paman Yuki dan bibi Jeslin.

"Sebaiknya kau pulang. Terima kasih sudah mengantarku"

"Baiklah..." Kento tidak ingin terus memaksa dan dia memilih pulang.

***

Di rumah Chaiden dan Arvie.

Yuki melihat Chaiden tengah asik bersantai sambil main game.
"Chaiden, ini sudah jam setengah empat. Kenapa kau belum mengantarkan adikmu les?"

"Arvie sudah pergi pa. Tadi Arvie di jemput teman satu lesnya."

"Ohh....tapi nanti jangan lupa jemput Arvie. Dan jangan bawa motormu kalau menjemputnya."

"Iya pa" jawab Chaiden. Papanya tidak suka jika Chaiden membonceng adiknya naik motor. Chaiden suka mengebut jika sudah di atas motornya.

Yuki masuk ke kamar putra bungsunya dan melihat tempat tidur Arvie yang berantakan dengan komik dan buku pelajarannya. Yuki segera merapikan tempat tidur Arvie dan menemukan sebuah amplop biru polos yang tidak tulisan apapun.

Beautiful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang