15

156 13 3
                                    

Hari dimana semua pelajar merasa hari mereka istirahat sangat tidak sebanding dengan hari dimana mereka berkegiatan.Apalagi hari ini,hari senin.

Ya,kemarin Ayra menghabiskan waktu bersama Naya.Sedangkan Aca,ia pergi berkunjung ke makam Almh.Mawar yang memang telah menjadi rutinitasnya di hari minggu maupun jum'at.Dan sahabatnya?mereka ikut menemani.Tapi nongkrong di jalan sebrang.

*Tettt... Tetttt...Tetttt... Tettt...

Bel upacara dibunyikan,dan mau tidak mau,siap tidak siap semua murid harus baris diatas terik matahari,dibimbing ceramahan guru,dan disuguhi emosi guru terhadap anak anak nakal.

"Lama banget"Keluh Naya.
Yang berada di barisan dengan Ayra,tapi Ayra berada didepannya.
"Lagi emosi"Jawab Ayra ngasal.
"Pms?astagfirullah"Sambung Naya
"iya kaya nyamah..Liat atuh tuh itu nya"
"apanya?"
"itu tu"jawab Ayra sambil mengangkatkan alisnya mengisyaratkan 'noh'.Siswa kelas sebelah yang sedari tadi merasa terganggu dengan obrolan Naya dan Ayra.Dan Naya yang seperti preman itu,dari tadi ngomong nya kenceng.

"Ngapain liatin!!"Ancam Naya.
"Beriss..sik"Sambung Ayra geram.
"Biarin aja,mereka kira kita itu pisang hah?diliatin mulu lu monkey?apa lu mau duit?"Jawab Naya dengan nada lebih keras.
"NAYA!!"Teriak Ayra sambil menginjak kaki Naya.
"SAKIT BEGO!"

Guru yang sedang menyampaikan sambutannya akhirnya menyadari keributan yang ada.
"SIAPA ITU?MAJU SINI!"Ucapnya lewat micropon.

Dan mendengar itu semua siswa mencari sumber yang dimaksud guru didepan.

Aca yang sedari tadi sedang fokus,akhirnya menoleh kearah sebelah,dimana barisan cewek kelasnya.Dan ia pun menatap mata Ayra.

Ayra yang dari tadi hanya tunduk malu,akhirnya ia mengangkat kepalanya sedikit,dan saat itu pula ia menerima tatapan mata Aca untuknya.Yang memberi isarat "jangan berisik,lu kenapa?" dan Aca pun meletakkan jari telunjuknya tepat di atas bibirnya."Sssuttss"

Ayra yang melihat itu merasa kesal kepada Aca,bukannya bantuin malah nambah nambah.
***

'Huh' hembus nafas lega karena kini upacara telah selesai,dan Ayra dan Naya tidak ketahuan.

"Untung aja"Ucap Naya.
"Iya untung"Jawab Ayra

Dan pada saat akan menuju kelas,Ayra pun melihat Aca sedang berjalan..Dan tersirat rasa balas dendam dalam diri Ayra.Pertama,gara gara hari sabtu itu,kedua gara gara tadi.

"Lu duluan aja Nay,gua ada urusan"Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Naya.
"Dih"

"""

"WOI"Teriak Ayra
Aca tidak menoleh,dan masih melanjutkan langkahnya dengan santai.
"WOI!!"Lagi.
Dan masih Aca hanya pura-pura tidak mendengar.Melihat itu Ayra pun langsung berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Aca.
"WOI ACA!!"Pada saat teriak ke tiga akhirnya Aca memberhentikan langkahnya.Tapi lain hal dengan Ayra,setelah ia memanggil Aca yang ke tiga kali,dan beberapa langkah lagi dia akan menyamakan langkahnya dengan Aca.Tiba tiba saja tali sepatunya terlepas,dan itu sudah dari tadi dan alhasil makin kesini makin longgar sepatu Ayra.

'Sial'

"huh!!"
"Hmm mau apa?"Tanya Aca membalikkan badan.Eh,yang tadi manggilnya ilang dari depan matanya.Padahal dari tadi gadis ngeyel itu masih mengikutinya.

Aca pun melihat ke kanan,ke kiri.Dan pada saat ia lihat ke bawah,ada Ayra yang sedang merapihkan tali sepatu yang sudah berceceran lepas.

"Apa banget sih nih sepatu"Umpat Ayra.
Aca yang melihat Ayra sedang jongkok,memutuskan untuk mengikutinya.
"Jangan salahin sepatu"Sambung Aca,dan membantu mengikat tali sepatu Ayra.

"Emang apa banget mah"Jawab Ayra tanpa melihat kearah sosok yang ada didepannya.

Tapi pada saat ia ngeh dengan seseorang yang didepannya.Tersontak kaget.

"Ngapain lu disini hah?mau bikin gua berlama lama benerin sepatu,dan akhirnya ga masuk kelas gitu?!"Ucap Ayra.

Aca masih diam,dan masih fokus merapihkan ikat sepatunya Ayra.Dan selesai.

"Udah selesai.Makanya kalo pake sepatu,iket yang kuat.Iket mati kek"Jawabnya. "dih"sambung Ayra.

Aca dan Ayra kini menjadi pusat perhatian siswa-siswi,apalagi siswi yang sedang berlalu lalang membeli makanan atau minuman setelah upacara.Dan menyebabkan lapangan ramai,sama halnya pada jam istirahat.

"Ada yang bisa gua iket lagi?"Tanya Aca.
"Gausah!"Jawab Ayra sambil bangkit dari jongkoknya.Tapi Aca masih diam ditempat.

Ayra merasa kembali dilanda kebingungan dengan sikap yang dilakukan oleh orang yang didepannya ini.Gimana ga aneh,orang udah selesai ngiketnya dia masih jongkok,dan kenapa pas semuanya beres dia malah nunggu gua bangun.

"Lu masih betah kaya gitu?kaya ayam mau teluran tau"Ucap Ayra.Setelah mendengar itu Aca pun akhirnya bangkit.

"Lu manggil gua tadi mau ngapain?"Mengalihkan pembicaraan.
"Ehmm..OH IYA!HEH LU YA,KURANG AJAR BANGET."Teriak Ayra.

Aca hanya mengangkat alis tebalnya satu ke atas.

"LU UDAH NIPU GUA,GA BILANG BAHWA GUA DISURUH BELI BAHAN ADONAN."Sambungnya keras.

"Mau tau kenapa?"Jawab Aca santai
"APA AGJ?!! "
"Karena gua suka liat lu cemberut sama marah"Sambung Aca dan langsung kembali melanjutkan langkahnya.

Ayra yang mendengar itu,entah kenapa rasanya jantungnya ingin copot,dan rasanya ia pernah merasakan hal yang sama beberapa tahun lalu.
Pipi Ayra kini sudah berubah menjadi merah,seperti kepiting rebus.

"Apaan sih ra"-batin Ayra.

"EH WOII SINI LU!!"Teriak Ayra yang baru tau cowok labil itu suda tidak ada dihapannya lagi.Dan tiba tiba...

"Pkk" suara seseorang yang menepuk pundak Ayra.

Ayra yang sedari tadi hanya kesal,mengumpat dalam hati dan merasa bingung akhirnya terkejut melihat orang itu.

"Heh"Ucap Ayra.
"Hai"Jawab orang itu.
"Eh kamu?"Sambung Ayra



Say hi guyss!! Udah lama ga update :(..So thanks yang udah voment!! Pantengin kelanjutannya

Repetition of the past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang