12

154 14 0
                                    

"""

Disepanjang jalanan menuju kafe tempat mereka berjanji dengan kelompoknya tidak ada sepatah kata pun mereka ucapkan.

Sesekali Ayra akan memulai obrolan,tapi Aca memang dingin tapi kalo misalkan bawa motor nambah 2x lipat dinginnya.

"""

Setelah 45menit diperjalanan merekapun sampai ditempat tujuannya.Dan benar saja teman-teman mereka telah menunggu.

"Hai"Sapa Ayra yang telah berada ditempat kelompoknya kumpul.
"Kok lama?"Tanya Azis.

"Gua ga enak banget,bodoh!!kenapa lu bangunnya siang sih ra??jadi ngebuat temen-temen lu nunggu kan!Gimana ini?pasti nilai gua dikurang deh,apalagi gua satu kelompok sama si Aca."-Batin Ayra yang terus bergerutu tak jelas.

"Ditanya tuh!Malah bengong?"Sambung Aca yang melihat Ayra pasti sedang merasa bersalah.
"Dasar ngeyel"-Batin Aca.

"Eh.. H--mm ng-gak kok ga-papa"Jawab Ayra.
"Tad--i gu-"Belum selesai bicara Aca malah memotongnya."Sorry telat.Tumben Bandung macet jadinya kita nyari jalan yang cepet nyampe.Eh sama aja hasilnya"Sambung Aca cepat.

Ayra yang mendengar itu bingung dan hanya tersenyum agar dikira ucapan Aca itu benar.

"Yaudah iya.Kuy lah kerjain"Ajak Azis.
"Oke"Singkat Aca.

Selama kurang lebih 1jam mereka mengerjakan tugasnya dan akhirnya selesai semua.Mereka pun satu persatu pamit pulang.Dan tersisa lah Aca dan Ayra disana.

"Langsung pulang?"Tanya Aca.

Ayra yang masih sibuk merapihkan bekas flashdisknya tidak menjawab ucapan Aca.Dan tiba-tiba pada saat Ayra mengambil tasnya yang terjatuh rambut hitamnya menghalangi matanya,dan alhasil Ayra tidak tau bahwa diatas kepalanya ada meja.

"Awass!!"Ucap Aca cepat,dan Ayrapun langsung mengatur penglihatannya yang tadi memang tertutup oleh rambutnya.

"Aww"Ringis Aca pada saat tangannya sangat keras terbentur meja,dan Ayra yang tiba-tiba bangkit dengan cepat  mengakibatkan benturan keras,tapi Aca menyelamatkannya.

"Lu ga papa?"Tanya Ayra khawatir dan mengambil tangan Aca memeriksa takut ada luka dalam.

"Hwuuhhh"Tiupan nafas Ayra kepada tangan Aca.

"Ga berdarah"Sambung Aca
"Diem!"Tegas Ayra.Sambil terus mengelus elus tangan Aca dan meniupi nya.Walaupun tidak terdapat luka yang parah disana.Hanya saja perih yang sering berasa.
"Ngeyel"Ucap Aca kecil.

Ayra yang mendengar itu menghempaskan tangan Aca begitu saja.
"APAA!?"
"Woy sakit!"Ringis Aca
"Bodoamat.Lu bilang apa tadi?"
"Ngeyel"Tantang Aca,dan masih terus mengelus tangannya.
"Kurang ajar!!"Baru saja akan memukul Aca tapi Aca langsung menahannya dengan cara memegangi pergelangan tangan Ayra dengan tangan sebelah kanan yang tidak kenapa-napa.

"Ga bakal bisa!"Sambung Aca yang masih memegang pergelangan tangan Ayra,yang kini sudah memaksa ingin lepas dari si cowo 'labil'

"Hmmhhuhm"Geram Ayra.

Melihat wajah Ayra yang sangat menggemaskan Acapun tersenyum menang.Dan entah kenapa pada saat Aca senyum Ayra malah tidak bisa melakukan apa apa lagi.Dia terlalu fokus terhadap senyum Aca yang sangat hangat,dan jarang ia lihat.

Repetition of the past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang