1. "DIA?"

104 21 18
                                    

Aku berdiri di balkon seraya menatap ke arah langit yang dipenuhi bintang. Memang, ragaku ada disini. Namun pikiranku? Melayang ntah kemana

Disaat-saat seperti ini, aku selalu mengingat masa lalu, masa lalu ku yang kelam. Ntah kenapa, aku selalu memikirkan itu. Ingatan yang selalu berusaha masuk kedalam memori otakku ini.

Aku merindukan dia. Aku ingin berada didekatnya.
Dibalik ketenanganku, ada sebuah rasa sakit terpendam, yang sulit untuk aku lupakan

Ingin rasanya aku mengulang kembali masa-masa itu. Masa-masa di mana aku lebih ceria dari sekarang. Masa-masa di mana dia selalu ada di sampingku, dia yang selalu ada untukku, dia yang selalu ada di dekatku saat aku senang maupun sedih.

Ya dia, apakah yang kalian pikir dia adalah pacarku?

Ohh tidak. Dugaan kalian salah besar. Dia adalah Kakakku, kakak perempuanku. Dia telah meninggal, sejak aku smp.

Aku sangat merindukannya. Aku rindu jika dia mengusap-usap kepalaku saat aku sedang makan.

Aku rindu senyuman manisnya, aku rindu jika dia menatapku aneh saat aku sedang berbohong. Aku rindu semua itu.

Tak jarang, aku iri kepada mereka yang dekat dengan kakaknya, mereka yang selalu bercanda gurau dengan kakaknya. Mereka yang selalu bertengkar dengan kakaknya sebagai tanda bahwa, mereka saling menyayangi layaknya kakak beradik pada umumnya.

Ohh tuhan, mengapa kau mengambil nyawa kakakku? Mengapa kau memberikanku sebuah kebahagiaan yang sangat singkat? Aku sayang dia. Aku akan menjaga, dan akan selalu menyayanginya.

Tapi sayangnya itu semua hanya anganan seorang adik yang merindukan sosok kakaknya, seperti aku. Kau lebih menyayanginya, kau lebih sayang dengan kakakku.

WAHAI BINTANG, BISAKAH KAU SAMPAIKAN RINDUKU PADA 'DIA'? YA DIA KAKAK PEREMPUAN YANG AKU SAYANGI

-Fahri Abrisam-
10.maret.2018

Aku menutup buku diaryku, menulis seperti ini malah membuatku susah untuk melupakan kenangan itu.

"Apa ada orang yang akan menggantikan posisi kakak? Orang yang bisa membangkitkan kembali senyumku yang telah lama memudar," tanya Fahri pada dirinya sendiri sambil menatap ribuan bintang yang bertaburan dengan indahnya di langit.

Fahri berjalan masuk menuju kamarnya. Dia menutup matanya, menahan rasa sesak di dada karena menahan rindu pada mendiang kakak perempuannya itu.

°°°

Haii semua, btw ini cerita pertamaa akuu. Minta kritik dan saran nya yaaa. Makasi udah bacaa.


Me And My BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang