6. Pertolongan

32 4 4
                                    

Terkadang hati dan otak tak pernah satu arah. Hati melarang kita untuk mundur, sedangkan otak berkata agar kita menyerah karena keadaan.

-Fadli Devan Alraka

••..••..••..••

Bel tanda pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, tapi Bang Reno belum datang untuk menjemputnya. Tiba-tiba ada notifikasi dari aplikasi linenya, itu adalah pesan dari Reno--abangnya Novita Alisya.

Reno Azriel :
De, sori nih ya gue kaga bisa jemput. Abang lo yang ganteng ini lagi ada urusan -Reno Gans  (͡° ͜ʖ ͡°)

"Ck, masa gue harus nunggu di halte bus lagi." Vi mendengus sebal, pasalnya letak halte bus yang akan ditumpanginya lumayan jauh.

Dua puluh menit berlalu, tetapi bus yang mengarah ke rumah Vi belum datang juga.

"Ehh ada Eneng cantik sendirian di halte, mau Abang temenin nggak, Neng?" Vi terdiam lama, dia terkejut bukan main. Orang yang sedang mengajaknya bicara itu adalah seorang preman.

"Neng, kok diem aja? Lagi sariawan?" tanya preman itu lagi.

"Ehh. Hmm-- nggak deh, saya sendiri aja di sini." dengan nyali yang sudah menciut, Vi menjawab pertanyaan para preman itu.

"Udh Neng, sini kita temenin. Daripada sendirian di sini, mending ikut Abang. Ntar Abang anterin Eneng pulang deh,"

"Siapapun tolong gue." Vi berteriak dalam hati. Dia memanjatkan segala doa-doa yang terlintas di kepalanya, doa ingin tidur juga dia baca.

"Ayo sini ikut Abang." preman itu menarik tangan Vi, tetapi Vi terus memberontak.

"NGGAK USAH GANGGU CEWE GUE BANGSAT!" Suara laki-laki tersebut terdengar berat seperti sedang menahan amarah.

Nafas berderu terdengar di telinga Vi. Dia terpatung dengan teriakan cowok yang terdengar sangat marah itu.

Preman yang melihat siapa yang baru saja teriak, langsung melepaskan gengaman nya dari Vi.

Pria tersebut menarik Vi dan menyuruh Vi untuk berdiri dibelakangnya. Dan ternyata pria tersebut adalah Fadli. Cowok yang disukai banyak kaum hawa karena ketampanan nya.

Yang bisa Vi lakukan hanyalah diam dan mengikuti perintah Fadli. Tangan dan kaki dia bergemetar. Keringat dingin telah membasahi kening perempuan itu.

"Maksud lo apa ganggu cewe gue!" Vi lihat sekarang Fadli sedang marah besar. Vi juga terkejut dengan pernyataan yang Fadli katakan tadi. Bahwa Vi adalah pacar nya?

"Eh Dli, gue gak tau kalo dia cewek lo. Maaf Dli, kalo gue tau dia cewek lo juga gak bakal gue godain." ucap preman tersebut.

Fadli termasuk orang yang paling disegani di wilayah itu. Selain terkenal dengan sifat nya yang dingin, Fadli juga terkenal dengan istilah, 'ganggu? Hancurkan dan ratakan.' itulah mengapa banyak preman atau warga sekitar yang tidak berani dengannya.

Fadli bukanlah cowok trouble marker seperti anak-anak SMA pada umumnya yang sering membuat masalah. Dia hanya pria biasa yang jarang berbicara dan menampilkan wajah couldnya. Tetapi, jika ada yang mengusik kehidupannya atau mengganggu orang terdekatnya, dia tak akan memaafkan orang tersebut. 'Membangunkan macan yang sedang tidur' itulah yang orang katakan bila Fadli sedang dikuasai oleh amarah.

Me And My BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang