3. Pertemuan 2

56 12 4
                                    

Kita dipertemukan lagi ditempat yang tak pernah terduga, apakah ini yang dinamakan takdir?

-Novita Alisya

****

   Bel masuk berbunyi semua siswa bergegas masuk kedalam kelasnya

Selama pelajaran berlangsung, yang ada di pikiran Fahri hanyalah wanita yang tidak sengaja dia tabrak tadi

"Kok gue jadi mikirin dia terus sih," Fahri menggeleng-gelengkan kepalanya.

"FAHRI! Ibu perhatikan daritadi kamu bengong terus, ada apa?," tanya Bu Ida guru yang terkenal killer nya itu.

"Ehh, enggak kok Bu, saya nggak kenapa-napa, ayo Bu sambung lagi belajarnya,"

KRING!!! bel istirahat berbunyi dengan indahnya. Banyak murid yang berlarian ke kantin karena cacing-cacing diperut sudah meminta jatah preman.

Tetapi tidak dengan Fahri, dia malah pergi ke perpus untuk meminjam buku seperti biasanya.

"Woi cupu pasti lo mau ke perpus kan?" salah satu cowo yang Fahri yakin dia adalah kakak kelasnya itu selalu saja mengganggunya.

Fahri tidak menjawab, dia lebih memilih diam dan mempercepat jalannya.

"Heh cupu, lo tuh nggak punya kuping atau gimana? Kalo ditanya kakak kelas tuh dijawab bukan diem aja."

Fahri tersentak dia kaget karena tiba-tiba saja Kakak kelasnya itu berdiri didepan Fahri.

"Maaf Kak, gue mau lewat permisi,"

"Heh lo mau kemana? Gue belum selesai ngomong!"

"Udah, udah biarin aja dia pergi, lo demen banget sih gangguin tuh anak." sanggah temannya.

  Fahri sampai di perpus. Dia menghembuskan nafas lega, karena dia bebas dari Kakak Kelas yang sering menggangunya itu.

"Mau baca buku apa yaa," tanya Fahri bermonolog.

"Ehh awas!!" Vi menahan buku yang ingin jatuh menimpa Fahri.

Fahri tertegun saat melihat wajah Vi dari jarak yang sedekat ini.

Maju sedikit aja besar kemungkinan bibir mereka akan tersentuh.

Sedangkan Vi? Dia melihat wajah Fahri dari sedekat ini berbicara didalam hati "ganteng juga,"

Vi tersadar dari eyes contact nya bersama Fahri tadi. Lalu Vi memutuskan eyes contact itu.

"Ehh maaf,"

"Kenapa lo minta maaf? Seharusnya gue yang berterima kasih sama lo, makasih udah nolongin gue," Fahri tersenyum.

"Iya, sama-sama. Ohh ya, btw nama lo siapa? Lo orang yang ga sengaja gue tabrak tadi kan?"

"Iya, nama gue Fahri Abrisam. Lo bisa panggil gue Fahri, kalo nama lo?,"

"Nama gue Novita Alisya, tapi biasa dipanggil Vi,"

"Lo ngga ke kantin, Ri?"

"Ngg-"

"Vi, Fahri, kalian kalo mau bicara jangan disini, ini perpus bukan tempat untuk mengobrol." celetuk Bu Ririn, penjaga perpustakaan sekolahnya.

"Iyaa Bu, maaf,"

"Ri, ngobrol nya nanti lagi yaa gue mau ke kantin dulu. Lo mau ikut?,"

"Nggak deh Vi, gue nggak laper. Lo duluan aja,"

"Ohh yaudah gue duluan yaa,"


ZZZZZZZZ

JANGAN LUPA VOMMENTS


-HAL..

Me And My BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang