"Eh ada Fahri, si kutu buku yang cupu, mau kemana lo? Ah bodoh ngapain gue nanya lagi. Pasti lo mau ke perpus kan? Perpus cocok kok buat kutu buku kayak lo gini." Ucap salah satu Kakak Kelas yang selalu mengganggu Fahri.
Vi yang melihat itu langsung menanggapinya. "Heh, lo siapa? Sokap banget sih. Lo dateng nyamperin kita tiba-tiba lo langsung ngebully Fahri, kesannya malah CAPER tau ga?!"
"Weits lo sama siapa nih Ri? Majikan?"
Fahri memilih bungkam. Dia bukannya tidak berani, dia hanya malas untuk meladeni semua bacotan unfaedah yang dilontarkan oleh Kakak Kelasnya itu.
"Lo anak kelas 12 kan? Berarti lo kakak kelas kita. Wait kakak kelas, kaya lo? Yang bisanya cuma bully orang seenak jidatnya? Hahaha nggak pantes untuk disebut Kakak Kelas."
"Lo cantik, tapi sayangnya mulut lo nggak bisa dijaga. Kalo sama Kakak Kelas yang sopan bego!"
"Heh serbet warteg. Lo tuh yang harusnya sopan. Mentang-mentang lo kakak kelas terus gue harus takut gitu sama lo?! Muka pas-pas an aja belagu. Minggir lo titisannya raisa mau lewat."
"Lagian lo mau aja temenan sama cowo cupu kaya dia. Nggak ada yang bisa diharapkan dari dia. Yang ada malah malu-maluin." Kakak Kelas itu tertawa kencang. "Gila bener nih cowok." ucap Vi dalam hati
"Buset dah, tuh mulut kaga bisa dijaga banget, heran gue. Mulut lo tuh yang cuma bisa malu-maluin. Katanya Kakak Kelas, tapi nggak pernah kasih contoh yang bener ke adik kelasnya." sindir Vi yang sudah tersulut emosi.
"Udah lah Vi ngga usah diperpanjang." Fahri akhirnya angkat bicara.
"Dasar cupu lo."
"Heh tuh mulut bener-bener yaa belom pernah gue sumpel pake serbet warteg. Masih gue liatin lo belom aja gue nikahin sama Lucinta Luna, mau lo?!"
"Udahlah Vi nggak usah ditanggapin. Katanya mau ke perpus kan? Ayok deh ke perpus," Fahri sudah lelah mendengarkan debat antara Vi dengan kakak kelasnya.
"Heh lo, urusan kita belum selesai ya. Awas lo kalo ketemu lagi." Vi menatap sinis kakak kelasnya.
"Dih mau banget lo punya urusan sama gue?" ucap sang Kakak Kelas dengan nada agak teriak.
"Lo ngapain sih Ri narik tangan gue segala tadi?" tanya Vi yang masih gemas dengan Kakak Kelasnya yang menjengkelkan.
"Kalo ada orang kaya gitu, jangan ditanggapin. Dia kalo ditanggapin malah nambah ngeselin."
"Tapi nih yaa, Ri, dia kalo nggak cepet-cepet ditindas, tuh anak malah jadi semena-mena sama lo. Muka mirip serbet warteg aja bangga."
Ucapan Vi barusan membuat Fahri terkekeh.
"Kenapa lo kaya gitu? Gue lagi kesel nih. Awas aja ya kalo gue ketemu lagi sama tuh Kakak Kelas. Gue bakal jambak tuh rambutnya sampe bawah."
"Lah. Tujuan kita mau ke perpus kan? Kenapa lo jadi ngomel-ngomel sendiri? Kuping gue lama-lama budek denger lo ngoceh tanpa space."
"Eh. Hehehe iya-ya lupa. Gara gara Kakak Kelas sialan itu gue jadi kesel sen--"
"Stop Vi. Fiks kuping gue budek beneran." Fahri memutar bola matanya malas.
"Ehh nggak jadi ke perpus deh," ucap Vi dengan nada santainya.
Fahri melongo, pasalnya kelas mereka berada dilantai tiga, sedangkan perpustakaan sekolah dilantai satu. Otomatis mereka harus naik lagi ke lantai tiga.
"Lo kenapa Ri?"
"Gila aja Vi. Kita udah turun ke lantai satu, terus lo minta naik lagi ke lantai tiga."
"Yahh, abisnya gara-gara Kakak Kelas nyebelin itu gue jadi ga ada mood buat baca buku,"
"Yaallah. Sabar, Ri sabar. Tahan lo gabole marah, Ri. Inget, Ri orang sabar disayang doi," ucap Fahri sambil mengelus-elus dada nya.
"Emang lo punya doi, Ri?"
"Nggak."
"Cari dong, Ri,"
"Cari apaan?"
"Cari doi lah, Fahri..."
"Lo jadi doi gue aja, mau ga?"
Vi bungkam. "Buset dah, Ri. Lo bikin gue hampir jantungan," batin Vi sambil memegangi dadanya.
"Lo kenapa?" tanya Fahri yang terlihat bingung karena sedari tadi melihat Vi memegangi dadanya.
"Lo pikir aje sendiri, tong." Vi meninggalkan Fahri tanpa pamit.
°•°•°•°•°•°•°•°
Yah kasian Fahri ditinggal tanpa pamit. Ekekekk
Don't porget lep tu vote en komen yee gais..
Naek motor bareng ema
Yang silent riders dapet karmaHAHAHAHAHAHAHAHAHA MMPS L KECEBONG EMPANG.
Dih apasi hal. Yauda maap emang kadang suka crazy sendiri...
Udah ah udah gosah bayak bacot. Percuma gaada yang baca juga wkakakkk.
SEE U DI PART SELANJUTNYA GAIS
--HALI.SYALALA.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Bookworm
Teen FictionIni bukan lah cerita tentang bad boy dan good girl, ataupun sebaliknya. Ini hanyalah cerita tentang si kutu buku tampan bernama Fahri yang tidak sengaja, bertemu dengan perempuan berparas cantik tetapi bawel, biasa dipanggil Vi Berada didekat Vi mem...