Tiga hari kemudian dari peringatan Herren. Akhirnya sekolah dimulai.
Steffi merecoki Anna dengan seribu pertanyaan seputar pesta pada hari yang sama saat Herren memperingati Anna. Anna hanya benar-benar terlepas dari Steffi saat Anna meninggalkan asrama dan pergi ke perpustakaan untuk tidur. Anna lagi-lagi bersyukur Senin tiba, jadi dia tidak harus menghabiskan waktu di asrama saja bersama Steffi.
Hari Senin itu adalah upacara penerimaan siswa baru bersamaan dengan upacara hari Senin jadi durasi upacara hari itu benar-benar panjang.
Yang tidak Anna kira, Anna bisa mengenal wajah guru-gurunya. Mereka mirip seperti yang di foto pada buku panduan sekolah. Dan Anna tidak terkejut mereka akan sebanyak ini. Yang membuat Anna terkejut adalah banyaknya siswa yang hadir. Maksudnya, selama ini Anna keluar masuk asrama mencari makan, dan dimana mereka berada?
Lalu Anna sadar, sebagian besar orang yang Anna lihat sekarang, hampir semua dilihatnya di pesta penyambutan jurusan IPS. Anna dengan mudah bisa menebak bahwa jurusan IPA dan Bahasa juga melakukan hal yang sama. Meskipun tidak mau, Anna tidak bisa mencegah pertanyaan: "dimanakah mereka selama ini?" muncul di pikirannya.
Barulah saat upacara selesai, Anna berhenti kepo.
"Anna?" ucap seseorang yang ternyata Suji, dia tersenyum pada Anna. "Mau bareng sama kita ke kelas?" Suji mengedik pada kelima temannya yang juga tersenyum pada Anna.
Untuk pertama kalinya, Anna bersyukur tidak melihat wajah mereka saat di pesta.
Dan Anna tahu dia harusnya berada di sini.
Kemudian mereka pergi ke kelas mereka, di lantai dua.
Seperti yang pernah Anna bilang, Suji satu kelas dengannya di X-2 IPS. Dan begitu mereka masuk, murid-murid sudah terbagi menjadi beberapa kelompok, Anna tidak heran. Sebagian besar murid berkelompok adalah orang-orang yang Anna lihat di pesta malam itu.
"Kayaknya cuman ada satu pilihan tempat duduk," ucap Suji dengan wajah cemberut.
Anna tahu kenapa Suji cemberut, itu karena hanya Anna satu-satunya yang duduk di belakang. Anna tidak mengerti kenapa, dan siapa yang memindahkan tas Anna ke sana.
Lalu Anna tahu itu kenapa. Di sana, di semua jajaran bangku paling bekakang, Anna melihat wajah-wajah mereka di pesta penyambutan, dan mereka pasti salah mengira jika Anna berkenan menjadi bagian dari mereka.
Sambil memasang wajah datar, Anna pergi ke belakang, mereka melihat Anna dengan antusias, dan kedikan pada dagunya seolah menyapa Anna. Dan dari semua perhatian itu, Anna melakukan satu hal, mengambil tasnya dan mengabaikan mereka.
"Wha...? What?" ujar salah satu dari mereka.
"Munafik."
"Pasti mau dapat nilai plus dari guru, haaaaah, nyebelin deh. Apa gue juga harus pindah ke depan?"
"Biarin lah, dia lumayan cantik, pasti sayang kalo gak jadi perhatian." Gumam kelompok yang cowok kemudian tertawa-tawa.
Setelah itu, mereka bergumam-gumam memprotes Anna.
Anna mengakhirinya dengan duduk di sebelah Suji. Menarik napas dengan kesal, Anna mencaritahu siapa yang harus dia salahkan dari ketenangannya. Mungkin ayah atau ibu, atau guru Tata Usaha yang menempatkan Anna satu asrama dengan Steffi.
Tapi dari semua itu Anna hanya menyalahkan Sehan. Anna membencinya yang melihat ke diri Anna dengan benar. Dan itu menakuti Anna.
Anna tidak mau menemuinya lagi.
○●○●○●○
Wali kelas Anna adalah seorang guru perempuan berumur tiga puluh dua, sering memakai baju ketat, dan rambut cokelatnya disanggul ketat sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Kiss [아파도 돼]
RomanceAnna tidak tahu kalau sekolah berasrama bisa menjadi tempat yang mirip seperti tempat tahanan. Kalau bukan, jelaskan kenapa Anna merasa melihat banyak orang jahat? Terutama cowok itu, cowok yang paling jahat; Sehan. *** Kesan pertama Anna Rin tentan...
Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi