○●○●○●○
"Dimana Steffi?" adalah hal pertama yang Anna tanyakan. Anna melihat lemari Steffi khawatir seseorang sedang di sana lagi. Tapi sudah dipastikan, hanya Sehan yang ada di sini.
"Gue gak tau," ujarnya. "Dia bahas sesuatu soal pesta penyambutan atau apalah."
"Lo lagi ngapain di sini kalo tau enggak ada Steffi?"
"Gue lagi tidur, lo gak liat?"
Saat dia mengangkat buku catatan lagi, Anna tersadar bahwa dia seharusnya menyelamatkan buku catatannya dan bukannya bertanya dimana Steffi. Segera Anna berjalan cepat ke arahnya, dan merebut buku itu. Anna tidak sempat melihat reaksinya, karena dua detik kemudian, Anna membuka lemarinya dan hendak memasukan buku ke tempatnya sampai Anna sadar bahwa, tempat semua bukunya berada, tepat di samping dimana pakaian dalamnya berada.
Hanya ada satu teori di sini. Saat cowok bercelak itu membawa buku catatan Anna, paling tidak dia melihat pakaian-pakaian dalam Anna.
Pipi Anna memerah. Kenapa harus dia yang malu? Kenapa bukan cowok itu?
"Oh itu buku elo?" tanya cowok itu pura-pura. "Sayang banget gue kira punya Steffi, gue juga udah baca setengahnya."
Anna menutup pintu lemari, lalu melihat cowok itu dengan mata berkaca-kaca. Cowok itu tidak terlihat merasa bersalah sama sekali, dia bahkan masih tidur di atas ranjang Anna. Sementara Anna tidak bisa menekan rasa panas di wajahnya, jadi rasa panas itu berakhir juga di matanya.
"Kenapa lo di sini?" ulang Anna sambil berdesis.
"Gue udah jawab itu," dia menghisap rokoknya lalu menghembuskannya.
"Kenapa?" tuntut Anna.
Dia memperhatikan Anna, ke atas dan ke bawah, tatapannya masih menilai, bedanya kali ini dia sudah memutuskan apakah Anna itu. Anna tidak mau mengetahui apa pilihannya mengenai Anna.
"Emang kenapa?" dia memiringkan kepala lagi. "Gue sering ke tempat ini, dan gue lebih tau tempat ini duluan sebelum lo tinggal di sini."
"Tapi bukan berarti lo harus tetep di sini selamanya, 'kan? Gue udah jadi pemilik resminya," protes Anna.
"Tsk," dia berdecak. "Lo gak bisa hargain senior, ya?"
Anna mundur satu langkah. Anna ingat soal Steffi yang akan membelanya kalau-kalau Anna di-bully, tapi Anna tidak yakin Steffi masih akan membelanya kalau cowok di depannya ini melakukan pem-bully-an pada Anna.
Saat dia tahu Anna kalah dia kembali merokok dan melihat langit-langit, sementara Anna berdiri canggung di sana seperti orang bego. Anna butuh mengganti bajunya-sial, sebenarnya Anna butuh banyak hal untuk dirinya sendiri.
Maka, Anna mencoba peruntungannya lagi.
"Kapan lo bakalan pergi dari sini?"
"Mmm...," ujarnya. "Sampai gue mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Kiss [아파도 돼]
RomantizmAnna tidak tahu kalau sekolah berasrama bisa menjadi tempat yang mirip seperti tempat tahanan. Kalau bukan, jelaskan kenapa Anna merasa melihat banyak orang jahat? Terutama cowok itu, cowok yang paling jahat; Sehan. *** Kesan pertama Anna Rin tentan...
Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi