Sehan menggeser duduknya, mungkin otaknya yang cemerlang berpikir bahwa kedekatan mereka tidak cukup membuat Anna harus terhimpit hingga dia cukup puas, lalu setelah Anna tidak bisa lagi menempel dengan body bis, Sehan menyimpan kepalanya di pundak Anna.
"Gue mau tidur, jangan ada cahaya, atau suara," titahnya.
Anna memutar matanya, sejak tadi Anna tidak berisik, dan jika tidak ingin ada cahaya, Sehan bisa memilih melihat sisi satunya alih-alih sisi Anna.
Anna kemudian mengabaikan Sehan dan berpura-pura tidur supaya 'tidak berisik dan tidak bercahaya' tapi itu hanya berlangsung damai selama lima menit sebelum 'Sehan yang tidur' terlihat seperti tidak tidur. Dia konsisten melakukan sentuhan kulit ke kulit seakan itu gerakan tidak sengaja saat tidur, hingga suatu saat Sehan mulai bernafas di leher Anna.
Mengepal tangannya, Anna mencoba berpikir hal baik misalnya: mungkin Sehan hanya bernapas saat tidur. Tapi, Anna tidak bisa memikirkan hal baik lagi ketika Sehan mulai menghirup udara di atas kulit Anna dan menghembuskannya dengan sengaja.
Anna mencoba menjauh sedikit, tapi lagi-lagi Sehan menarik napas di atas kulit Anna, Anna menggeliat dan segera menahan Sehan agar tidak lebih dekat lagi hingga pandangan mereka bertemu, membenarkan tebakan Anna bahwa Sehan tidak tidur.
Sebisa mungkin Anna menunjukan tatapan bertanya-tanya; mencari jawaban di ekspresi Sehan tapi begitu gelap untuk mengetahui. Mereka hanya bertatapan singkat sebelum Sehan menghembuskan napas dan menggigit pelan leher Anna, bersamaan dengan itu telapak tangannya menutup mulut Anna seakan mengetahui bahwa Anna hampir bersuara.
"Sshh," desisnya pelan lalu sedikit menjauh dan mulai membelai bibir Anna. Rasa bagaimana jarinya menyentuh bibir Anna terasa begitu penuh permohonan dan Anna menemukan dirinya menyukai sentuhan itu. Tapi, sekali pun Anna menyukainya, Anna memilih untuk menatap tangan yang membelainya, karena jika Anna menatapnya, mereka mungkin akan kena pelanggaran dan masuk ruang bimbingan konseling dengan tuduhan tidak bermoral di dalam bis.
"Gue pengen banget cium bibir ini sejak pagi," bisik Sehan. "Apa yang harus gue lakuin untuk dapetinnya?" Sehan mendekat lagi ke leher Anna kemudian sekarang berpindah ke telinga Anna hingga Anna terengah, membuat Anna cepat-cepat mencengkeram tangannya yang masih membelai Anna. Anna tidak ingin berlama-lama di situasi ini. Di tempat ini.
"Gue rasa kita hanya perlu tidur," Anna menarik tangannya tapi Sehan tidak berpindah sedikit pun dan Anna mulai frustasi.
"Sekarang? Di sini?"
"Sehan," Anna menatap Sehan hampir berkaca-kaca, entah karena menahan dirinya untuk tidak memulai ciuman atau marah karena Sehan begitu mudah menaklukan Anna. "Stop."
Rahangnya mengeras terlihat dari kedutan yang terbentuk di garis rahangnya, Anna hampir mempercayai bahwa Sehan sama frustasinya seperti Anna.
2020 © thisGIRLhasSWAG
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Kiss [아파도 돼]
RomanceAnna tidak tahu kalau sekolah berasrama bisa menjadi tempat yang mirip seperti tempat tahanan. Kalau bukan, jelaskan kenapa Anna merasa melihat banyak orang jahat? Terutama cowok itu, cowok yang paling jahat; Sehan. *** Kesan pertama Anna Rin tentan...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir