Raga kita memang sangat dekat tapi, jiwa kita sangat jauh.Alsha pov
Hari ini adalah hari dimana aku dan teman seangkatanku akan mendapat surat kelulusan, dan saat ini aku sedang berada di kamarku lebih tepat nya didepan meja rias ku dan aku berbicara pada cermin yang berada tepat didepanku saat ini.
"Semoga hari ini aku lulus."
Aku bertanya pada diriku sendiri,
"Apa tidak ada keluarga ku yang akan datang kesekolah ku sebentar saja, hanya untuk melihatku, adakah keluarga ku yang peduli tentang ku.?, bagaimana perasaan ku saat ini, ketika aku akan lulus untuk melanjutkan pendidikan ku seperti kakak.", tidak terasa air matapun berhasil menetes
Tok.. Tok..
" Ya sebentar.. "
" Kenapa belum siap de?, ini udah jam 06.30 loh", ucap kakak ku dengan panik.
" Akuu,,, malas kak"
"Kenapa malas inikan hari penting, sebentar lagi ade akan lulus dan bisa sekolah bareng kakak di SMAN 1 Jakarta"
" Aku memang senang bisa sekolah bersama dengan kakak tapi.. ", tiba-tiba jawaban ku terpotong oleh bunda yang tiba-tiba masuk kekamarku.
"Sekolah bareng?, dengan anakku.?, apa kamu bermimpi.?!! ", ujar bunda dengan tatapan tidak suka.
" Tapi bunda, ", bukan aku yang menjawabnya melainkan kakakku.
"Sudahlah sayang kamu ga usah bela dia, bunda udah tentukan dia akan sekolah dimana", jawab bunda sambil nunjuk-nunjuk kearahku.
Aku sekarang hanya bisa pasrah dengan kata-kata yang baru saja bunda ucapkan, aku sebenarnya ingin sekolah bersama dengan kakak tapi itu mustahil karena bunda selalu menjauhkan ku dengan kakak
" Memangnya Alsha akan sekolah dimana bunda? "Tanya kakak.
"Sudahlah nanti juga kamu tahu, ayo kita makan bunda udah siapin makanan kesukaan kamu", ucap bunda dengan lembut sangat lembut.
"Ya udah de, ayo kebawah kita makan! ", ajak kakak sambil menarik tanganku pelan
"Iya kak, nanti aku nyusul aku siap-siap dulu", ucap ku melepaskan genggaman nya
"Ya sudah, kalau gitu kakak kebawah duluan ya", ucap kakak seraya pergi dari kamar
"Iya kak... "
Sebenarnya hari ini aku sangat malas untuk pergi kesekolah, tapi mau gimana lagi mau tidak mau aku harus pergi.
Author pov
Pada saat Alsha turun, ayahnya tersenyum melihat alsha yang sudah rapi mengenakan kebaya model dress masa kini, tidak lupa dengan make up yang tidak terlalu tebal
Tentu saja siapapun yang melihatnya pasti akan menatapnya terus sampai-sampai tidak berkedip
Tapi tidak dengan bundanya, terlihat dari raut wajahnya yang menunjukan bahwa bundanya tidak menyukai keberadaannya.
"Pagi anakku Alsha... " Sapa Daniel
"Pagi ayah, pagi bunda, pagi kak", jawab Alsha juga menyapa keluarganya dengan senyuman yang manis
"Pagi juga adekku Alsha yang cantik ", balas Alya sambil membalas senyuman Alsha
Bundanya menghiraukan sapa'an Alsha dan Alsha pun sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.
-----------
Setelah selesai sarapan Alsha dipanggil oleh Daniel
"Maafkan ayah nak hari ini ayah tidak bisa datang keacara kelulusanmu, karena ayah... ", ucap ayahnya dengan lembut
"Sudahlah ayah Alsha mengerti keadaan ayah saat ini, dan Alsha tidak sedih ataupun kecewa sama ayah ", jawab Alsha menyakinkan bahwa dirinya tidak apa-apa.
Alsha pov
"Sudahlah ayah, Alsha mengerti keadaan ayah saat ini, dan Alsha tidak sedih ataupun kecewa pada ayah ", kataku berusaha menyakinkan ayah karena aku, tidak mau mebebankan ayah lagi cukup dengan biaya pendidikan yang ayah tanggung.
"Sebenarnya aku sangat ingin ayah datang tapi aku tidak bisa memaksakan kehendak ayah, tapi sudahlah aku akan belajar supaya aku terbiasa dengan keadaan seperti ini.", ucapku dalam hati.
Aku pun pamit pada ayah, bunda, dan kakak.
****
Sekarang aku sudah sampai disekolah lebih tepatnya dilapangan sekolah yang disana sudah ada teman seangkatan ku dan juga sahabatku fina.
"Aku kira kamu ga akan datang ", tanya Fina padaku, ya Fina sahabatku sejak kami sekolah bersama
"Aku pasti datang dong, kan ini hari spesial "ucapku.
"Iya iya, o iya orang tua kamu mana, ga ikut? ", tanya nya lagi
"Emm,, engga orang tua ku lagi sibuk, jadi ga bisa ikut kesini", ucapku dengan tersenyum.
"Ya udah ayo kita kesana acaranya mau dimulai tuh", ajak Fina
"Iya ayo"
Didepan panggung sudah ada mc, kepala sekolah, dan guru-guru.
"Assalamualaikum Wr. Wb.. "Ucap mc
"Wa'alaikumsalam Wr. Wb.. " Jawab ku dan semua murid bersama orang tua murid.
***
Acara demi acara telah selesai dan saat ini kami semua sedang menyimak kepala sekolah yang akan mengumumkan hasil nilai tertinggi pada sekolah kami.
"Anak-anak yang bapak cintai, bapak bangga pada kalian, karena kalian sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat nilai tertinggi, bapak akan memanggil satu nama yang mendapat nilai tertinggi tahun ini, langsung saja selamat kepada... Alsha Nursabila, silahkan maju kedepan!", ucap kepala sekolah
---
Aku sedang menunggu siapa yang mendapat nilai tertinggi tahun ini dan betapa terkejutnya aku saat kepala sekolah menyebut namaku, aku tidak percaya ternyata akulah yang mendapat nilai tertinggi.
Pada saat aku maju kedepan semua orang bertepuk tangan dan terlihat Fina yang tersenyum kearahku.
"Assalamualaikum Wr. Wb
Ya sebelumnya terima kasih kepada guru-guru yang sudah sabar mengajarkan kami khususnya mengajarkan saya yang tadi nya saya tidak tahu apa-apa sampai saya mengerti mana yang salah dan mana yang benar dan alhamdulillah saya bisa mendapat kesepempatan untuk berbicara disini. ", aku menjeda ucapan ku."Saya bisa seperti ini karena dukungan dan do'a dari kedua orang tua saya, dan juga suport dari sahabat-sahabat saya, untuk itu saya ucapkan terima kasih untuk kalian semua dan orang tua saya yang tidak bisa datang kesini", aku tidak tahan dengan air mata yang sejak tadi ku tahan dan alhasil air mata itu turun dengan sendirinya.
Author pov
Ternyata pada saat Alsha diatas panggung ada seseorang yang sejak tadi melihatnya, orang itu adalah....
.
..
...Kira-kira siapa yah ???
Jangan lupa saran dan juga vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard Or Boyfriend?
Teen Fiction[Slow update] "Kenapa harus Lo yang hadir di kehidupan gue? Gue jelas-jelas ga pantes buat Lo" pikir Kevin "Jika aku bisa memilih, aku akan tetap memilih bersamamu meski aku tau semua kekurangan mu" tutur Alsha "Aku harap takdir bisa membantu diriku...