"Selamat siang dan selamat datang, Mbak Virny!" sapa seorang pelayan wanita yang memang sudah mengetahui jika Virny adalah Adik dari sang pemilik cafe.
"Selamat siang juga, Mbak!" balas Virny dengan riangnya.
"Mbak Virny mau langsung makan atau mau ketemu sama Mas Very dulu?" tanya pelayan itu dengan sopan.
"Mau langsung makan dulu aja, deh, Mbak. Udah laper berat ini." jawab Virny sambil mengusap-usap perut langsingnya.
Pelayan yang bernama Mala tersebut hanya tersenyum menanggapi tingkah Virny sembari menggeleng pelan. Kemudian Mala mempersilahkan Virny dan Adeta untuk duduk di kursi pada meja yang mereka inginkan.
Setelah Adeta dan Virny duduk, Mala datang menghampiri mereka dengan membawa dua buah buku menu dan menyerahkannya pada Virny dan Adeta.
"Mbak, aku pesen menu yang hari ini jadi rekomendasi, ya. Minumnya aku pesen bubbletea aja." ucap Virny menyebutkan makanan dan minuman pesanannya yang langsung dicatat oleh Mala.
Mala beralih menatap Adeta yang masih sibuk dan fokus membaca menu yang ada di buku.
Adeta merasa bingung harus memesan makanan apa. Dari nama-nama makanan yang tertera di buku menu itu, Adeta meyakini jika semuanya sangat enak. Adeta bahkan tanpa sadar sudah berulang kali menelan air liurnya hanya dengan membaca nama-nama makanan tersebut.
"Kamu mau pesen apa, Det?" tanya Virny yang melihat Adeta masih terfokus ke buku menu yang dipegangnya.
Adeta meringis kecil kemudian menyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Aku bingung, harus pilih yang mana? Keliatannya semua yang ada di menu enak-enak." ucap Adeta sedikit malu.
"Kalo gitu, samain aja sama punyaku. Aku yakin kamu bakalan suka." usul Virny.
"Ya, udah." balas Adeta pasrah.
"Mbak, menu rekomendasi hari ini nya jadi dua, ya. Minumnya apa, Det?" Virny berbicara pada Mala, lalu beralih pada Adeta.
"Hmm, jus alpukat aja, deh." jawab Adeta.
Mala mengangguk, lalu meninggalkan meja Virny dan Adeta setelah mencatat menu yang mereka pesan.
"Aku ke toilet dulu, ya, Det. Kamu jangan kemana-mana. Ntar kamu ilang, aku yang repot!" canda Virny sembari bangkit dari duduknya.
"Kamu pikir aku anak TK?! Pake ilang segala!!" kesal Adeta dengan bibir yang cemberut.
"Bukan, sih.... Tapi..., kamu itu bayi gede!!" jawab Virny sambil tertawa dan melangkah meninggalkan Adeta sendiri.
Adeta hanya mendengus mendengar ucapan Virny, kemudian menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Adeta yang ditinggalkan Virny sendiri, memutuskan untuk memperhatikan seisi cafe. Adeta sempat berdecak takjub dengan dekorasi interior cafe. Perpaduan antara gaya klasik dan modern, menjadikan suasana terkesan unik namun nyaman. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang ke cafe itu.
Karena terlalu takjub dan mengagumi dekorasi interior cafe, Adeta sampai tidak menyadari jika Virny telah kembali dari toilet dan duduk di hadapannya dengan seorang pemuda di sampingnya.
"Berapa nilai yang pantas untuk cafe ini?" suara berat seorang pria menginterupsi kegiatan Adeta yang masih sibuk memperhatikan sekeliling.
Adeta mengalihkan pandangannya ke depan untuk melihat orang yang tadi berbicara. Dan ia dibuat terkejut dengan dua orang yang sedang duduk di hadapannya yang tidak ia sadari kehadirannya. Kedua orang itu tersenyum geli melihat Adeta yang terkejut sampai-sampai membelalakkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatkan Aku Kembali (END) PINDAH KE DREAME/INNOVEL
Teen Fiction"Radith, aku mau ngomong sesuatu ke kamu. Bisa ikut sebentar?" "Mau ngomong apa?" "Aku... A-aku...." "Lo, apa?? Kalo mau ngomong, cepetan! Gue masih ada urusan." "Aku suka sama kamu! Aku cinta sama kamu! Dan aku sayang sama kamu!" "Tapi gue nggak su...