file 09: trapers

70 1 0
                                    

"lagi-lagi kita kehilangan dua anggota terbaik kita."

"aku ingin berhenti saja dari pekerjaan ini."

"aku tak menyangka ini akan terjadi lagi."

Awan masih mendung tapi segan menurunkan hujan, sebuah bangunan batu bata yang usang dan kotor terlihat masih memiliki aktivitas didalamnya. Sebuah pos pemungut artefak dan rongsokan dari robot masih berdiri tegak walau duka menyelimuti mereka. Penghuni didalamnya sudah menerima kabar kalau rekan mereka menghilang bersama machine doll yang mencari mereka. Para petugas keamanan tidak lagi mau ikut campur karena pekerjaan mereka sendiri adalah illegal.

"ARGHH! Kita cari saja mereka sendiri, aku tak ingin berurusan dengan birokrasi berbelit-belit ini." Salah satu dari lima pemulung itu angkat bicara.

"kita sudahi saja perburuan diwilayah ini dan ketempat lain." serigala yang menjadi kapten pemulung langsung menaruh surat yang berasal dari kantor keamanan terdekat desa diatas meja.

"bro, ini ladang besar kau lihat tempat ini punya banyak benda yang bisa kita pungut. Lihat railgun dan semua komponen itu." Catsith yang tidak jauh dari serigala itu membantah dan menunjuk tumpukan komponen besar yang mereka temukan dihutan.

"sudah cukup, kita tak ingin kehilangan banyak anggota lagi. Sejak awal kita sudah diperingati oleh kepala desa elf soal tempat itu." Dan akhirnya sang serigala menatap anggotanya yang murung atas insiden personil yang hilang tanpa jejak.

"tapi kan.... Itu mencurigakan."

Keheningan melanda mereka semua, semua komponen yang mereka temukan memang hanya mereka jual. Kalau saja mereka punya peralatan yang cukup bisa saja mereka membuat senjata dari benda tersebut.

"aku... pergi dulu, mau buang air." Salah satu catsith betina dengan postur tubuh mungil, membawa kapaknya dan pergi dari pos itu ke sebuah toilet yang cukup jauh dari sini.

Ketika catsith itu keluar dan pergi kejalan setapak, saat itulah dia tak mengetahui bahwa ada beberapa optik yang terlihat mengawasi mereka dari kejauhan. Sebuah kepala dengan tudung kamuflase hijau loreng nongol dari balik semak-semak bawa granat asap beracun dari bahan alami tanpa pemanis buatan.

Dalam diam dan senyap salah satu droid CAMO keluar dengan dan berlari pelan kearah pintu belakang pos itu. sedikit aba-aba berupa broadcast, droid lainnya mulai mengepung tempat tersebut dari berbagai sisi hingga tak ada sudut untuk para pemulung itu melarikan diri dan memasang penghalang pada setiap jendela dan pintu.

"kalian dengar itu." Serigala satu-satunya didalam pos itu menggerakkan telinganya dan bersiap dengan pedang yang dia punya.

"aku mendengarnya juga." Yang lain ikut berdiri dari kursi mereka dan keheningan yang sangat parah terjadi. Setelah berdiri tidak ada satupun dari anggota pemulung itu yang berani menggerakkan sejengkalpun tubuh mereka. Keringat dari telapak tangan tanpa bulu mereka mengucur deras.

"perampok?" mereka berbisik setengah mati agar tak ada yang mendengar mereka bicara.

Walau hal itu sia-sia saja mengingat semua droid CAMO sudah mengetahui setiap posisi para pemungut rongsokan itu dan sudah melakukan scanning sebelum pemulung-pemulung datang dari perburuan mereka.

Suara ranting patah terdengar dipintu belakang dan seketika salah satu penyihir yang menjadi anggota perkumpulan tersebut melempar kertas mantera dan membuat ledakan besar hingga pintunya hancur berubah jadi lubang yang lebih besar.

Namun tak ada apapun disana selain bekas terbakar.

Hingga kemudian saat mereka fokus pada bekas ledakan, sebuah benda asing tiga buah terlempar kearah mereka semua walau dengan sigap terbelah menjadi dua bagian oleh sang serigala dengan pedangnya. Dua catsith berlari menerobos jendela yang tertutup dan dan malah menyakiti bahu mereka sendiri karena yang diterobos seperti sudah diganjal dengan sesuatu dari luar.

Phantasm her0: traveler (crossover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang