✩✩1 ✩✩ | Olenka

39 6 0
                                    


Sebuah bus berbintang lima berhenti tepat di hadapan kami. Pintunya terbuka perlahan membuat kami semakin tak sabar untuk segera pergi. Segera kami masuk dan meletakan barang barang kami. Aku duduk tepat di antara kedua sahabatku, lebih tepatnya di pangkuan mereka. Suasana bus yang dingin dan nyaman, berubah menjadi panas dan pengap.

 "Bagaimana bisa bus sebagus ini berubah menjadi sebuah angkot!" ucapku di dalam hati. Aku merasa kesal, namun ini sudah cukup nyaman bagiku, apalagi bersama kedua sahabatku.

      Kebisingan dan hawa panas ini membuat kami lelah dan tertidur. Tanpa di sadari, kami sudah sampai di pelabuhan.

"Hannah..., bangun, ayo kita sudah sampai," ucap vonik sahabat ku.

"Hah...,apa? Kita sudah sampai?"balasku.
      Gita tertawa melihatku menghapus sedikit liur di pipiku dan Vonik  berusaha memindahkan kakinya yang ku duduki.

"Huh..., berserak kali kalo kamu sudah tidur hannah," ucap vonik sambil  tertawa kecil.

"Maaaa..aaaaff" jawabku sambil menguap.

   Mereka tertawa bersama, sementara aku masih berusaha sadar dari rasa kantuk yang mematikan ini.


↣↣↣↣↣↣↣↣↣◆◇◈◇◆↢↢↢↢↢↢↢↢↢


Ketika sampai di dalam kapal, aku harus berpisah dari kedua sahabatku. Aku duduk bersama olenka. Menurutku Dia adalah remaja biasa sepertiku. Tapi, Banyak yang bilang kalau dia itu aneh. Ada yang bilang dia seorang peramal, Karena dia bisa memprediksi masa depan. Aku ingin menyapanya. Tapi entah kenapa aku juga mempercayai teori yang mereka buat.  

'HAH yang benar saja! Sudahlah dia hanya manusia biasa' batinku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapanya.

"Hai! Aku hannah"

Olenka menoleh dan menunjukan tatapannya yang tajam. Aku terkejut dan perlahan menjauh darinya karena kufikir dia membenci ku.

Seketika raut wajahnya berubah dan langsung berkata,

"M..maaf.., apa aku membuatmu takut?" 

Aku tersenyum dan langsung menjabat tangannya. Tiba tiba Olenka terdiam dan menatap mata ku. Dia segera melepas tangan ku dan berkata, "sudah ku tebak, ada yang tidak beres!".  Aku terkejut. 

"Apa maksudmu!!!" suaraku bergema di lorong kapal. Dia langsung menenangkanku dan menjelaskan hal yang sebenarnya,

"Maaf sebelumnya, karena ini bukan cara berkenalan yang baik, tapi begitulah aku. Kalau Kau merasa tak nyamanbilang saja, biar aku pindah ke belakang. Kalau nyaman aku bakal jelasin semuanya," ucap olenka. 

Aku mengangguk, dan dia melanjutkan bicaranya, 

"Baiklah, Pertama-tama, kamu pasti berfikir bahwa aku peramal, Jawaban ku 'iya'. Kau pasti berfikir kalau aku aneh, dan aku mengakuinya. Dan yang paling ingin ku beritau, aku gak minta kamu untuk jadi teman ku, tapi aku minta kamu untuk percaya sama aku. Aku tau kamu satu satunya orang yang percaya sama aku. Dan aku sudah melihat itu,".

Aku terdiam sejenak. 

            
"Kenapa kau begitu yakin dengan apa yang kau lihat?" Tanyaku.

"karena ibumu sama sepertiku" jawabnya.


      Mendengar jawabanya sudah membuat ku tenang dan percaya. Dia sangat mirip dengan ibuku. bukan dari wajah atau penampilannya, namun kemampuanya.
   

↣↣↣↣↣↣↣↣↣◆◇◈◇◆↢↢↢↢↢↢↢↢↢

InsulamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang