4 : Bertemu Jungkook

291 38 1
                                    

"Aku benar benar harus membuat jadwal berciuman kita."

"Dasar gila bodoh." Roselyn buru buru melepaskan lengan Taehyung dari bahunya sesegera mungkin-setelah memastikan Jungkook dan Caroline pergi.

"Sudah antarkan aku pulang saja."

Taehyung mendengus pasrah dan akhirnya mengangguk menyetujui.

***

"Terima kasih sudah mengantarku pulang walau hari ini kau menyebalkan." Roselyn turun dari mobil Taehyung dan berdiri di depan pintu rumahnya.

"Sama sama baby eh apa kau tidak ingin aku menemanimu tidur? Kukira nanti hujan dengan petir lebat." kata Taehyung dengan smirknya.

"Tidak tuan terima kasih tawarannya tapi kukira juga aku adalah gadis anti penakut asal kau tau."

"Wah aku ditolak lagi sialan." dengus Taehyung. "Yasudah aku pulang saja."

Sebelum Taehyung pergi Roselyn menahan tangannya, mungkin ya ucapan terima kasih.

"Apalagi sayang?" tanya Taehyung sambil menoleh malas.

Roselyn tau ini gila tapi ya anggap saja ini hadiah karena Taehyung telah membantunya, "Deketanlah bodoh."

"Tadi kau menolakku sekarang mau apa? Berubah pikiran?"

Roselyn membuang nafas yang sepertinya hampir lama ia tahan. Sedetik kemudian Roselyn menarik kerah baju Taehyung mendekat, lalu mengalungkan tangannya ke leher Taehyung.

Haruskah aku jadi gadis jalang begini. Gila tapi aku benar benar ingin. batin Rose.


Dengan berani Roselyn menempelkan bibirnya kebibir Taehyung, menekannya dalam lalu melepasnya. Tidak ini belum berakhir, sepertinya hormon Rose benar benar sedikit gila.

Tangan Roselyn berjalan turun ke arah kancing kemeja Taehyung, melepaskan 2 kancing dibawahnya lalu mengusap intens tepat di dada Taehyung.

"Setelah ini lupakan aku pernah melakukan ini."

Roselyn berangsur menjauh dan cepat berjalan membuka pintu lalu masuk ke rumahnya.

Di luar Taehyung hanya berdiri bak orang gila dengan bibir terbuka,

"Kenapa gadis itu tidak langsung membawaku ke kamar saja, bodoh!"

***

"Wah benar benar apa aku sudah gila. Kenapa aku jadi jalang begini."

"Hallo baby menikmati kencanmu huh."

Roselyn berjingkat kaget lalu matanya menangkap sosok Jungkook sedang duduk di ruang tamu.

"Bajingan kenapa kau bisa masuk kesini?"

Jungkook tertawa kecil lalu berjalan mendekati Roselyn di pojok pintu, "Apa yang tidak bisa aku lakukan? Anjing kecilku sekarang sudah melupakan majikannya rupanya."

Roselyn benar benar ingin menampar wajah Jungkook sekarang, wajah polos itu membuat semua orang tertipu. "Sudah kukatakan aku sudah lepas dari kata anjing kecilmu itu brengsek. Dan sekarang apa? Jeon Jungkook marah karena anjing kecilnya menemukan majikan lain begitu?" tanya Rose menantang. Ayo Jungkook permainan ini baru dimulai.

"Kau tau kau hanya seperti semut yang berusaha melawan gajah, kecil tak terlihat dan bass hancur seketika." Kali ini Roselyn merasa bahwa sisi Jungkook yang paling ia takutkan muncul. Pria ini semakin mendesak badan Rose ke arah pintu dan mengukung tangannya ke sisi kepala.

"Dengarkan aku Rose-a sekalipun sekarang kau bukan Rose si freak di masa SMA sisi penakutmu tetap sama. Aku tau selama ini kau merombak semua hidupmu dan bertekad menjadi gadis naughty seksi dengan segala pesona- ah aku menyukai itu baby tapi aku benci kau menjadi murahan ke pria lain selain aku." Jungkook menatap tajam Roselyn yang sedang berkalut dengan pikiran takutnya.

Ayo penakut jangan jadi pecundang lagi. "Jeon, itu sama sekali tidak ada urusannya denganmu, biarpun aku tidur dengan pria lainpun apa peduli mu. Jangan merasa kau memilikiku hanya karena kau yang pertama untukku."

Mendengar hal itu rahang Jungkook semakin mengeras, ia benci mangsanya pembakang. Benci sekali. "Sayang, apa Taehyung yang membuatmu jadi pembangkang begini. Aku benci gadisku yang kasar." Jungkook kembali mengikis jarak antara ia dan Roselyn, bibirnya berada tepat di sudut bibir Roselyn, "haruskah kita buat malam kedua kita Rose? Aku perlu menandaimu agar semua orangtau kau milikku."

Sebelum sempat Roselyn menampar mulut keparat Jungkook benda kenyal itu membungkam mulutnya dan bergerak liar. Roselyn meronta mendorong dada Jungkook menjauh tapi sia sia, badan kurus Rose tak ada apa apanya bagi Jungkook.

"Brengsek lepas-hmp"
Bibir jungkook masih melumat kasar tiap inci bibir Rose seakan akan dia mengklaim itu hak miliknya. Tak sampai disitu tangan kekar Jungkook mulai begerak liar mengusap punggung Roselyn dari balik bajunya. Jungkook tau Rose tipe gadis yang suka dengan cardigan dan hal tersebut benar benar menguntungkan Jungkook.

Ia merobek kasar Cardigan rajut Rose, mencium ceruk leher Roselyn dan menghirup aroma favoritenya dari dulu. Bibir Jungkook lalu turun ke bahu telanjang Roselyn, dan tangannya dengan berani menurunkan sebelah tali tanktop gadis itu, "Apa Kim Taehyung memperlakukanmu begini? Apa dia selalu merobek kasar cardigan mu seperti aku? Katakan sayang."

Roselyn benci ini. Dia memejamkan matanya kuat, ia benci dilecehkan oleh Jungkook lagi. "Kenapa kau mengincar aku? Kau sudah menghancurkan kehidupan SMA ku, apa itu kurang?" kata Rose lirih dengan matanya yang hampir berair.

Jungkook menghentikan ciumannya, menarik jarak pendek dan menatap tepat kemata Rose, "Karena aku mau, kenapa?"

"Sial-"

"Dia milikku beraninya kau menyentuhnya brengsek." Suara bariton Kim Taehyung memekakkan kedua insan di sudut pintu. Taehyung meloncat dari luar jendela dengan kaca yang ia pecahkan.

Tangan Taehyung menarik Roselyn menjauhi Jungkook dan memakaikan jaket jeansnya ke bahu gadis itu, "Sampai dimana dia menyentuhmu? Kau baik baik saja?" tanya Taehyung menangkup pipi Roselyn dan menyapukan jempolnya ke bekas air mata di pipi Rose.

"Bawa aku pergi."

Taehyung mengangguk dan menggiring Roselyn kearah pintu -sesudah ia mendorong Jungkook menjauh dari hadapannya- Roselyn menghentikan langkahnya sebelum pergi lalu menatap Jungkook dengan pandangan kelam yang menyakitkan,

"Jeon, aku membencimu setengah mati. Tapi aku mencintai mati matian Jeon lain yang pergi karena dirimu juga." []

Rosetae + Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang