2 : Mission

317 44 1
                                    

"Haruskah membicarakannya disini? Seoul punya banyak cafe kenapa kau malah memilih di appartemenmu." Roselyn mendengus kesal, beberapa jam yang lalu Taehyung dengan seenaknya membuat janji di appartemennya sendiri.

"Aku bosan di kafe. Rumah adalah segalanya kau tau." Jawab Taehyung lalu memberikan hot choco pada Roselyn.

Roselyn menghela nafas pasrah. Cowok idiot. Sebenarnya tujuan hari ini adalah mereka akan merencanakan segalanya. Sebuah misi menghancurkan -kata Taehyung, atau lebih tepatnya The mission of broken Jeon Fucking Jungkook.

"Lalu katakan padaku apa yang harus kita lakukan."

"Kau lebih suka yang halus atau kasar?"

"Apanya?"

"Misinya bodoh."

Roselyn memutar bola matanya, "Halus kukira lebih mematikan."

Taehyung nampaknya tengah berfikir sejenak sambil sesekali meminum hot choco di gelasnya. "Baiklah lakukan dengan halus."

"Berikan aku spesifiknya- apa yang halus untuk dikerjakan."

"Begini-" Taehyung meletakkan gelasnya lalu menyatukan kedua tanganya mengepal dengan sorot mata serius ke arah Roselyn, "kau tau aku benci konsep jika aku dirugikan dalam melakukan sesuatu jadi karena menurutku ini misi besar dan aku tau sangat sulit juga untuk membuat Jungkook hancur dengan sekali telak. Kubuat ini menjadi menguntungkan antara kau maupun aku jadi ya..." Kenta mengangkat satu alisnya dan menunggu ucapan Taehyung selanjutnya, "Mari jalankan Friends With Benefits."

"HA." Spontan Roselyn berteriak kencang. Yang benar saja, Friends with benefits dengan makhluk ini, bahkan sekarang saja arti kalimat itu sedikit vulgar untuk dia dengar.

"Hey dengarkan aku, aku tidak tau sejauh mana hasratmu menginginkan Jungkook, yang jelas aku mengiginkan Caroline dan menghancurkan bajingan itu. Jika kita membuat kesepakatan ini maka kita bisa saling menguntungkan dan membantu. Aku butuh kau menarik dan menggoda Jungkook lalu menjadikannya milikmu setelahnya akan kuurus Caroline. Ayolah aku tau otak Jungkook itu dia hanya tertarik dengan wanita dengan pesona besar yang pandai bergulat di atas ranjang untuk ia hancurkan dan aku tau kau tidak masuk kategori itu."

"Hei apa maksudmu? Kemampuan seperti itu tidak seharusnya dibanggakan kau tau, dan aku bukan jalang yang sukarela pasrah untuk dihancurkan."

Taehyung tersenyum miring atas respon Roselyn, "Aku tau selama ini Jungkook mengincarmu, dan aku juga tau perasaanmu untuk Jungkook bukan hanya karena dendam semata. Si Jungkook itu- dia juga tau semuanya tentang kau dan perasaan apapun mu itu maka dari itu dia melakukan apapun untuk menarik perhatianmu dan membuatmu akhirnya menyerahkan diri padanya untuk dihancurkan yang jelas ia tau bahwa kau adalah wanita pertama yang menolak pesonanya. Benar kan?"

"Aku tidak pernah menolak pesonanya. Aku mengakui itu jelas. Tapi jika kau berfikir perasaanku ini semacam ingin memiliki maka benarkan itu tapi jika kau bilang ini mencintai aku menolaknya."

"Aku tau. Tapi konsep utama untuk si sialan Jungkook, kau menolak untuk digiring ke ranjangnya. Itu adalah konsep utama mengapa Jungkook mencari mangsa. Tapi.. jika boleh aku tau apa urusanmu dengan Jungkook?"

Roselyn benci mengatakan ini tapi apa boleh buat dia harus melakukannya agar dendamnya selesai, "Dia teman SMA ku. Dulu aku hanya gadis pendiam dan korban olokan satu kelas. Masa SMA ku benar benar seperi neraka, aku tidak punya satu temanpun. Mereka bilang aku freak dan selalu tabu dengan apapun yang berbau vulgar. Suatu hari Jungkook si populer datang padaku di perpustakaan, dia bilang akan membantu agar teman teman tidak begitu lagi dan bodohnya aku mengiyakan itu. 2 bulanan semua masih berjalan normal, dia baik begitu yang kukira, tapi waktu itu sesudah acara ulantahun Stella Jungkook mengajak ku ke appartemennya, dan ya kau tau Jungkook yang pertama untukku. Dia bilang aku harus mencobanya agar tak lagi merasa risih dengan hal hal vulgar. Waktu itu aku menikmatinya tapi Jungkook hanya melakukan nya padaku tanpa membiarkanku menyentuhnya juga dari situlah aku benci itu."

"Benci kenapa?" Tanya Taehyung heran.

"3 hari setelahnya dia meninggalkan aku, menyebarkan rumor tentang aku gadis jalang yang berpura pura polos. Aku benci juga tentang fakta dia menyentuhku begitu banyak dan dalam tapi aku tidak. Aku benci tubuhku telah ternodai olehnya dan aku benar benar harus menghapuskan semua jejaknya dari tubuhku. HARUS."

"Caranya?"

Roselyn tersenyum miring, tidak ada Roselyn freak yang polos seperti dulu, "Aku juga harus menyentuhnya lebih banyak dan dalam tanpa membiarkannya menyentuhku seperti yang dia lakukan. Membuatnya bertekuk lutut didepanku dan memohon untuk dihancurkan juga, sama seperti saat dulu dia melakukannya padaku."

Taehyung berdiam sejenak, ia tidak menyangka akan mendapat suguhan drama seperi ini. Taehyung berjalan mendekat ke arah Roselyn di depannya, menarik dagu gadis ini mendekat, menyelipkan helaian rambut Roselyn ke telinga. Lalu tangan Taehyung bergerak turun ke arah bahu Roselyn dan menurunkan cardigan gadis ini- menampakan tanktop putih sebagai dalamannya, "Kau bilang ingin menjadi dominan dan menghapuskan jejak Jungkook kan? Bagaimana untuk permulaan lakukan saja denganku."

"Brengsek tidak akan." ujar Roselyb mengumpat.

Bibir Taehyung turun ke permukaan bahu Roselyn yang terekspoks, menciumnya pelan dan bergumam, "Ayolah Rose anggap saja latihan. Itu gunanya friends with benefits-" Taehyung mendongak dengan iris menggelap, lalu sontak menarik pinggang Roselyn mendekat, "Kau bisa menyentuhku dan menjadi dominan seperti yang kaumau. Bayangkan saja aku Jungkook, dan hancurkan aku. Hancurkan aku Roselyn. Wanna be sex with me? Please." []


Hallo part 2 happy reading.

Rosetae + Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang