Jam 02.15 baru lah aku memejamkan mata yang terasa perih akibat menangis dalam diam.
Baru beberapa menit memejamkan mata, alam mimpi mulai menjemputku.
Rohku mulai terasa tertarik dari raga. Terasa sunyi dan mencekam. Hanya desiran aneh yang terdengar. Desiran yang membuat telinga tidak nyaman.
Aku tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya karena sudah terlalu sering merasakannya. Mulai dari ultah ke 17 yang telah berlalu tiga bulan yang lalu, aku sering kali merasakannya. Sleep paralysis.
Kalian tahu sleep paralysis, bukan?
Kalau tidak tahu coba cari di mbah kita bersama.
Intinya, sleep paralysis itu ketindihan.
Dulu, awal-awal aku merasakan sleep paralysis hanya tubuhku yang tidak bisa digerakkan. Terasa kaku.
Kupikir waktu itu aku sedang di dunia nyata karena dengan sangat jelas aku bisa melihat sekelilingku, tapi nyatanya itu hanya di alam mimpi. Di alam bawah sadar.
Dengan membaca ayat al-ikhlas, al-falaq, dan an-nas saja belenggu tak kasat mata itu terasa hilang dan membuatku terbangun ke dunia nyata.
Lama kelamaan sleep paralysis yang ku alami semakin parah. Sesuatu yang berat terasa menindih tubuhku, semakin kuat. Tulangku sampai terasa remuk. Berulang kali aku membaca doa perlindungan kepada allah, namun, bukannya terlepas malah semakin memberat dan memberat.
Di dalam suasana seperti itu yang kulakukan hanya lah pasrah. Jika mati, aku pun ikhlas.
Akibat sleep paralysis yang parah akhirnya kucoba searching di google. Katanya sleep paralysis bisa dihentikan dengan menggerakkan jempol kaki.
Lagi, ketika mengalami mimpi buruk itu, ku gerakkan jempol kakiku. Susah! Lebih susah daripada membaca ayat-ayat suci al-qur'an.
Endingnya pun aku hanya bisa pasrah dan mengadu ke tuhan yang maha kuasa.
Sungguh mimpi yang mengerikan. Dulu, saking takutnya aku tidak tidur semalaman. Mengakibatkan mataku perih dan membentuk mata panda. Sehingga sulit berkonsentrasi ke pelajaran.
Sleep paralysis itu sungguh aneh bagiku. Mimpi dalam mimpi. Terasa nyata padahal hanya ilusi.
Lama kelamaan aku mengalami sleep paralysis aku mulai terbiasa. Malam itu entah bagaimana caranya sebelum proses sleep paralysis itu terjadi aku bergumam terus untuk tidak mengalami mimpi ketindihan lagi. Tentunya tanpa rasa takut dan panik akibat sudah terlalu biasa. Hebatnya mimpi ketindihan teralihkan.
Semenjak saat itu, dalam proses tersebut aku selalu bergumam dalam hati, "Semoga mimpi indah, bertemu cogan." Menggumamkannya dalam hati berulang kali atau pun kata lainnya. Intinya, aku jadi ketagihan.
Di dalam mimpi indah itu aku sadar 100% bahwa yang kualami itu hanya mimpi belaka. Meski begitu aku tetap senang dan berusaha memanfaatkan situasi dengan sangat baik.
Seperti sekarang contohnya...
Tau-tau, aku sudah berada di dalam air bersama pria tampan yang sedang memeluk pinggangku.
"Amour, kenapa kau berusaha kabur lagi dari istanaku?"
Wait!!
Padahal aku kan hanya minta mimpi cogan bukan bertemu dengan raja demon. Namanya Hayden. Aneh ya aku bisa tahu?? Entah lah, semuanya kuketahui begitu saja, namanya juga mimpi.
"Aku.."
Tanpa mendengar jawabanku ia menarik tanganku ke dalam kamar. Membawaku ke ruangan yang dipenuhi oleh pakaian dan sepatu serta high heels.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boy
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang keracunan wattpad. Mengharapkan seorang pria tampan seperti di wattpad wattpad mengclaim dirinya yang bak upik abu. Dan hebatnya! Apa yang dihalukannya tercapai. Hidupnya terasa lebih sempurna semenjak bersama pria it...