Jangan lupa tinggalkan VOTE n COMENT ya.. 😉😉
.
.
.
.
."Hei, apa kau Oke Neji" celetuk Kiba bingung. Sedari tadi ia melihat sahabatnya ini bertingkah sangat aneh.
Tentu saja aneh!
Kau bisa bayangkan? Seorang Neji sedang tersenyum-senyum tipis dengan bahagianya sebelum tiba-tiba wajahnya bersemu memerah malu tanpa ia tahu sebabnya.
Ini sangat jarang terjadi. Bukan hanya jarang! Tapi tidak pernah.
Tentu saja hal ini membuat Kiba menjadi penasaran setengah metong.
Lupakan Sasuke yang kini sedang di pojokan dengan seorang gadis Pink norak di pangkuannya.
"Ti-tidak aku tidak apa-apa" geleng Neji.
Lihat kan? Kau lihat kan?
Kenapa sifat Neji menjadi malu-malu tikus begini sih ?? Kalau Kiba ingat-ingat sifat Neji mirip sekali dengan adiknya, Hyuuga Hinata.
Masih dengan menatap Neji heran, tiba-tiba pemikiran jenius muncul dalam otaknya. Matanya membulat prihatin.
Apa karena ia mengerjai Neji pagi tadi hingga membuat Neji error ??
Pasti! Pasti karena itu. Pasti Neji mengalami depresi yang sangat berat kerena kejahilannya selama ini.
Ya tuhan, Kiba minta maaf. Ia berjanji akan memakaikan Akamaru dengan Bikini jika itu benar terjadi.
"E-ehem.." melihat wajah Kiba yang semakin lama semakin jelek (dengan tatapan mata membola besar kearahnya) tentu membuat Neji menjadi risih berat. Neji pun berdehem, mencoba menetralisir keOOCannya.
"Ehem! Tidak, aku tidak apa-apa" ucapnya kemudian kembali kepada sifatnya yang dingin dan datar.
Diam-diam Kiba menghembuskan nafas lega, ini lebih baik.
Ia lebih baik melihat Neji dengan wajahnya yang datar dari pada melihat si iklan shampo senyum-senyum seperti kesambet kuntilanak bertelur.
.
.
."Baiklah Uzumaki-san, kau tunggu dulu di luar, nanti masuklah setelah ku panggil" kata seorang guru kepada pemuda tampan di hadapannya.
"Ha'i sensei" balas Naruto menuruti perintah dari guru manis bernama tag Umino Iruka ini. Iruka pun memasuki kelas yang akan di ajarnya.
Menghembuskan nafasnya pelan, Naruto menyenderkan tubuhnya ke tembok hingga membuat posenya terlihat begitu keren.
Ia memasukan kedua tangannya ke saku celana lalu memejamkan matanya meresapi angin sepoi-sepoi yang mengusap lembut wajah tampannya, surai pirangnya bergoyang pelan terlihat begitu indah hingga membuat semua orang meleleh melihatnya.
Ya Tuhan, dia tampan sekaliiii. 😍😍
.
.
."Anak-anak, kembali ketempat duduk masing-masing!" teriak Iruka, ia memandang keseluruh kelas dengan tayapan tajam membuat para murid yang merasa terintimindasi berlari pontang panting menuju bangku masing-masing.
'Gruduk.. Gruduk.. Buagh.. Prang.. Krompyang!!'
Iruka menepuk Jidatnya melihat kekacauan yang terjadi di kelasnya.
"Enghh.. Sasuke-kunn.. Hmmpphh.."
'Ctak..'
"Pckk.. Ah.. Sasu.. Emm.."
'Ctak.. Ctak..'
Perempatan muncul di kening Iruka.
'Bocah itu' geramnya dalam hati. Menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, Iruka menyiapkan diri.
"UCHIHA, HARUNO, SEBAIKNYA KALIAN SEGERA KEMBALI KETEMPAT DUDUK KALIAN. SEKARANNNGGG!!" teriak Iruka menggelegar hingga membuat seisi kelas seolah bergetar.
Murid-murid yang lain pun menutupi kedua telingan mereka masing-masing, berjaga-jaga agar gendang telinga mereka tidak pecah.
Beruntung untuk yang berada di luar kelas tidak mendengar teriakan membahana itu, maklum ruang kelas kedap suara.
'Gubrak'
"Ouchh.." Sakura mengaduh saat pantatnya memcium lantai dengan sangat indahnya saat Sasuke dengan tiba-tiba berdiri dari duduknya.
"Hn.." balas Sasuke cuek, berjalan menuju bangkunya yang tepat berada di sebelah Neji, meninggalkan Sakura yang masih mengaduh nyeri.
"Sa-sasuke-kun." rengut Sakura tak suka saat Sasuke sama sekali tidak meliriknya.
"KEMBALI KE TEMPATMU HARUNO!!" lagi-lagi teriakan cetar Iruka terdengar, membuat Sakura berdiri kalang kabut dan berlari cepat menuju bangkunya.
"Hentikan itu Sasuke" Desis Neji tak suka, ia melirik kearah Sasuke yang mengusap bibir merahnya, menghilangkan ceceran salifa yang sebelumnya ada di sana.
"Apa ??" tanya Sasuke tak mengerti, wajah datarnya menatap Neji tak perduli.
"Che.. Sikap playermu bodoh.." umpatan pelan terdengar, tentu ia tidak mau menjadi sasaran teriakan maut Iruka-sensei di depan sana.
"Nanti, setelah ada seseorang yang benar-benar bisa menjatuhkanku" Sasuke menyeringai membuat Neji memutar matanya bosan dan memutuskan fokus pada ucapan Iruka.
"Karma itu berlaku Uchiha-san." Cemooh Neji.
"Tidak padaku Hyuuga-san." Balas Sasuke sama mengejeknya. Mereka berdua pun saling melemparkan tatapan meremehkan.
"Huh!!" Mereka berdua mendengus.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Wahahaahaha.. tau deh ini apaan.
Sampai jumpa di chapter depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Seme
Fanfiction"Ta-tampan.." apa yang terjadi pada Neji ?? "Bukankah dia benar-benar- " lalu bagaimana dengan Gaara yang tersipu malu?? "Hoammm.. Dia milikku.." dan Shikamuru. "Aaaa Jauhi dia, tentu saja aku yang akan mendapatkanya" kenapa Itachi ikut-ikutan. Lalu...