Lembar demi lembar novel habis dibaca oleh Kanya, liburan ini ia habiskan dengan membaca setiap novel miliknya.
" Anya, ayo makan malam " suara mama Kanya terdengar hingga ke kamar Kanya,
Anya adalah panggilan rumah untuk Kanya, tanpa membalas Kanya menutup novelnya lalu begegas turun untuk makan malam bersama.
Saat Kanya turun, keluarga kecilnya telah duduk diantara meja persegi didekat dapur, tentunya itu adalah meja makan.
Seperti biasa Kanya duduk disamping papanya, Kanya memang berbeda dari gadis biasanya, ia lebih dekat dengan papanya dibandingkan mamanya. Semua menikmati makan malam itu dengan lahap, tentu saja tidak lain karena Mama Kanya sangat pintar memasak jadi setiap makanan yang di buatnya selalu enak.
Mama Kanya memang sangat jarang memasak dirumah tentu karena kesibukannya dikantor." Anya kapan mulai sekolah? " Papa Kanya memulai percakapan.
Ringgo, kakak laki-laki Kanya
" seminggu lagi pa " Kanya membalas pertanyaan papanya setelah selesai mengunyah makanannya
Banyak perbincangan yang keluarga Kanya bicarakan membuat kesan hangat saat makan malam itu, setelah makan malam selesai semua ke ruang keluarga untuk sekedar menonton TV dan bercakap-cakap, keluarga Kanya memang sangat mementingkan kebersamaan keluarga, namun hanya Kanya yang kembali ke kamarnya untuk melanjutkan membaca novel yang belum selesai ia baca tadi.
Di kamar
Angin malam membawa dingin menyelimuti kamar Kanya, mata Kanya sudah tidak kuat untuk membaca novel lagi. Akhirnya tak sadar Kanya pun tertidur dengan membawa novel di tangannyaPagi itu terdengar
" Ting nong " suara bel berbunyi, tak lama lalu terdengar teriakan yang memanggil nama Kanya, suara itu sudah tidak asing lagi di telinga Kanya, sontak Kanya langsung turun kebawah menghampiri suara itu, tentunya Kanya sudah tau alasan dua gadis itu kesini. Saat Kanya turun tangga dua orang gadis telah duduk di ruang tamu, sudah pasti Bi Asih sudah membukakann pintu untuk mereka,Bi Asih, pembantu keluarga Kanya yang sudah bekerja disana semenjak Kanya masih kecil
Tanpa bicara Kanya menghampiri mereka, mereka yang sedang duduk di sofa ruang tamu kemudian berdiri dan berlari ke kamar Kanya meninggalkan Kanya
Mata kanya menyipit menyiratkan kejengkelannya dengan mereka,Kanya kembali ke kamarnya dikamar sudah ada dua gadis tadi ( sahabat Kanya )
Tara, si simple , santai , staylish, suka shooping, kekinian, tak salah lagi ia adalah salah satu cewek hits disekolah , sifatnya begitu keras kepala, pemarah, si pengambil keputusan tanpa berpikir panjang, orang yang paling updet tempat-tempat baru yang tentunya hits dan banyak outfit-outfit kekinian , yang pasti dia jomblo
Windi, kpopers sejati, pemain drama handal , gapernah absen buat nonton drakor , selalu berharap kisah cintanya kayak drama korea, paling sering nangis disertai curhat tentang doinya yang tak kunjung menjadi pacarnya
Dibalik perbedaan kepribadian yang dimiliki sahabatnya itu, Kanya tak pernah mengeluh ataupun kesal karena baginya setiap orang mempunyai kepribadian masing-masing menurut sudut pandang mereka
Seperti biasa Windi sudah siap dengan film drakor yang akan ditontonnya sedangkan Tara memainkan Instagram
" Pliss, jangan berantakin kamar gue " ucap Kanya dengan tegas
" ahhh elo Nya, kan lo suka beres-beres " balas Windi dengan senyuman
" guys pergi yuk, gue punya recomended tempat hits ni " sosor Tara memotong pembicaraan Kanya dan Windi
" ada unsur Koreanya gak? " tanya Windi dengan semangat berharap tempat itu ada unsur koreanya
" Yang pasti enggak ada " balas Tara dengan jengkel
Obrolan mereka ditutup dengan persetujuan semuanya.
Sore menjelang malam akhirnya Windi telah selesai menonton film drakornya dan Tara telah selesai bercerita dengan Kanya, akhirnya mereka pulang.
" Gue pulang yaa inget jam , inget besok, dandan yang cantik " ucap Tara sebelum akhirnya ia dan Windi meninggalkan rumah Kanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSPEKTIF
Teen FictionKanya, seorang gadis yang terbiasa memecahkan permasalahan dengan sudut pandang yang ia pikirkan, namun tiba-tiba suatu permasalahan menghampirinya hingga ia mengambil sudut pandang serta keputusan yang akhirnya membuat penyesalan besar dihidupnya