Wusss.... mobil Ringgo bergerak cepat menyusuri jalanan kota, hari ini Kanya diantar oleh kakaknya yang juga akan kuliah.
Sekolah, tempat dimana Kanya dapat menemukan sudut pandang yang beragam di setiap orang.
Karena itu lah Kanya suka kembali sekolah berbanding kebalik dengan siswa lainnya yang menganggap sekolah adalah tempat yang membosankan.
" Nya, gue kok gak pernah liat lo jalan sama cowok? " tanya Ringgo sambil menyetir mobilnya
" gak ada yang nembak gue , gimana mau punya pacar " jawab Kanya sambil merebahkan tubuhnya ke kursi mobil
" jangan nunggu ditembak dong, usaha dulu nyarik " balas Ringgo
" kodrat cewek itu nunggu bukan mencari " ucap Kanya sambil tertawa kecil
" sudut pandang lo terlalu pendek mikir kayak gitu " balas Ringgo lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
" hehehe kasik tau gue dong gimana caranya biar cepet ditembak " ucap Kanya sambil tersenyum ke arah Ringgo
" caper depan cowok " jawab Ringgo sambil tertawa
" ihh emng gue cewek apaan bisanya cuma caper depan cowok, ditembak cepet iya putus cepet juga iya " balas Kanya sambil ikut tertawa
jarak umur mereka cukup dekat , wajar jika mereka sering berkata
" gue, elo ", namun dibalik sebuah panggilan itu Kanya tetaplah hormat kepada kakaknyaDitengah perjalanan mereka berbincang sambil tertawa, tak lama terlihat dari kejauhan gedung sekolah Kanya yang bertingkat dua, pertanda sekolahnya sudah dekat
" entar telfon Pak Kiman aja suruh jemput " ucap Ringgo dari dalam mobil sebelum Kanya keluar dari mobil
" Pak Kiman " sopir keluarga Kanya
" iya " saut Kanya sambil membuka seat belt
Daaa... ucap Kanya sebelum akhirnya mobil Ringgo pergi
Sampailah Kanya di kelas XII IPS 4, kelas yang dikenal dengan kenakalannya namun memiliki solidaritas tinggi.
Saat Kanya sampai dikelas hanya tampak beberapa orang saja dikelas, wajarlah namanya juga kelas IPS ya paling kebanyakan siswanya pada telat, terlebih lagi siswa laki-laki. Dari bagian pojok no 2 dari depan meja guru, terlihat Windi yang sedang serius memandangi handphonenya , sudah pasti dia menonton drakor atau vidio grup band kesukaanya, sedangkan Tara yang duduk dibangku belakang Windi, terlihat asik mengobrol dengan Tania , partnernya dalam dunia fashion.
Kanya kemudian menaruh tasnya di samping Windi duduk, karena dia duduk bersama Windi.
" Kanya, entar pulang sekolah latihan " ucap Tania saat Kanya menaruh tasnya, Kanya memang satu ekskul dengan Tania
" ohh iya " jawab Kanya sambil berbalik badan
Kringg...kringg...
Bel pun berbunyi
Pak Suparno memasuki ruang kelas." pagi anak-anak " sapa pak Suparno sambil sedikit menurunkan kaca mata jadulnya lalu menengok ke arah para siswa.
Pak Suparno, guru yang dikenal ramah, suka bercanda dan tiap ngajar kerjaaannya cuma cerita yang awalnya bahas topik pelajaran merambat keurusan percintaanya.
" pagi pak " sapa balik para siswa
Dari dekat pintu, terdengar suara ketukan pintu bersamaan dengan suara hentakan kaki yang berlarian
" masuk " ucap Pak Suparno sambil melihat ke arah pintu
5 laki-laki beringas yang sering terlambat berdiri didepan kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSPEKTIF
Teen FictionKanya, seorang gadis yang terbiasa memecahkan permasalahan dengan sudut pandang yang ia pikirkan, namun tiba-tiba suatu permasalahan menghampirinya hingga ia mengambil sudut pandang serta keputusan yang akhirnya membuat penyesalan besar dihidupnya