Tin...tin suara klackson motor terdengar dibarengi dengan suara panggilan yang memanggil nama Kanya berulang ulang.
Sontak Kanya yang sedang sarapan bersama keluarganya agak kaget.
Tiba-tiba bi Asih menghampiri Kanya" non Kanya ada yang mencari, katanya sih teman non " ucap bi Asih disamping Kanya.
Kanya menghentikan sarapannya dan langsung keluar menghampiri sesorang yang katanya mencarinya.
Dalam benak Kanya , Devanlah yang mencarinya.Kanya ingat kemarin Devan sempat bilang dia akan menjemput Kanya.
Tiba-tiba saat Kanya keluar, benarlah Devan yang mencarinya" lo ngapain kesini? " ucap Kanya dengan agak kaget
" jemput lo lah masak jemput sopir lo " ucap Devan agak bergurau
" gue berangkat sama bopak gue, mending lo duluan aja, lagian gue belum selesai sarapan " ucap Kanya berusaha menyuruh Devan pergi
" iya nanti gue ijin ke bokap lo, iya nanti gue tunggu sampe lo selesai " ucap Devan dengan santai
" gue sekolah pagi-pagi gak siang kayak elo " ucap Kanya sedikit membantak
" demi elo gue rela sekolah pagi " ucap Devan sambil tersenyum.
Ditengah perbincangan mereka papa Kanya pun menghampiri mereka .
" pagi om, saya mau minta ijin mau anter Kanya ke sekolah " ucap Devan berusaha mencari perhatian papa Kanya.
" ohh iya boleh aja " jawab papa Kanya, mengijinkan Devan mengantar Kanya
" gak pa aku sama papa aja berangkat " ucap Kanya sambil mengerutkan dahinya
" papa ada meeting sekarang jadi harus cepet-cepet, kamu berangkat sama temen kamu aja kasian dia udah jauh jauh jemput kamu, lagian pak Kiman juga kan gabisa nganter hari ini " ucap papa Kanya yang sontak membunuh harapan Kanya untuk tidak ke sekolah bersama Devan.
" kenapa Kanya gak makek mobil putih yang kecil aja sih Pa " ucap Kanya
" itu kan mau di pakek mama kamu ke kantor " ucap papa Kanya
" mama kan bisa ke kantor bareng papa " ucap Kanya masih mencari alasan agar ia tidak berangkat dengan Devan
" mama sama papa ke kantor beda jam, yaudah lah kamu sama temen kamu aja, kasian lo udah jauh-jauh nyarik kamu " ucap papa KanyaTanpa menjawab lagi akhirnya Kanya menerima suruhan papanya.
Tak lama bi Asih kemudian membawakan tas Kanya yang sudah Kanya siapkan dan ditaruh di kursi meja makan tadi ." ini non tasnya " ucap bi Asih
" loh kok bibi ngambilin tas saya? " tanya Kanya agak bingung
" tadi den Ringgo yang nyuruh saya non " ucap bi Asih
Ternyata Ringgo sempat mengdengar pembicaraan mereka diluar dan langsung menyuruh bi Asih membawakan tas Kanya ke luar.
" pasti deh kak Ringgo tau ada Devan fikir Kanya sedikit kesal.
" yaudah kalo gitu om saya pamit ke sekolah bareng Kanya " ucap Devan sambil bersalaman dengan papa Kanya agar terlihat santun depan papa Kanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSPEKTIF
Teen FictionKanya, seorang gadis yang terbiasa memecahkan permasalahan dengan sudut pandang yang ia pikirkan, namun tiba-tiba suatu permasalahan menghampirinya hingga ia mengambil sudut pandang serta keputusan yang akhirnya membuat penyesalan besar dihidupnya