Ini masih bulan Juni, akan tetapi cuaca sudah panas tak tertahankan. Sembari menunggu guru matematika di jam pelajaran terakhir ini masuk beberapa anak sudah sibuk kipas-kipas. Kebetulan AC kelas mereka mati sudah tiga hari lebih. Hyunsuk yang notabenenya sudah malas belajar menelungkupkan kepalanya di atas meja, sampai Bu Suran datang dan memberi salam.
"Bu, panasss."
Baru saja pelajaran akan dimulai terdengar teriakan dari arah barisan paling belakang, pojok kanan dekat jendela. Siapa lagi kalau bukan Choi Hyunsuk biangnya ribut di kelas.
"Masa bayar sekolah mahal-mahal AC-nya ngga dibenerin juga."
Chan yang duduk disebelahnya hanya bisa menggelengkan kepala. Selagi dia harap-harap cemas Bu Suran tidak meledak.
"Sudah tahu bayar sekolah mahal, bukannya belajar yang benar."
Hening.
"Mana berangkat otaknya ngga dibawa 'kan? Ditinggal di rumah."
Hening part 2.
"Siapkan selembar kertas, kita ada kuis hari ini."
Dapat dilihat Hyunsuk mendapat tatapan-tatapan tidak menyenangkan dari teman-teman sekelasnya.
Masalahnya, ini kuis mendadak dipastikan karena ocehan ngawur Hyunsuk barusan. Seharusnya hari ini mereka masuk ke bab baru; aljabar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wkwkwkwkwk tbh ini adalah kisah emak w dan muridnya. Karena kutakjub emak w sekarang udah pinter balikin omongan murid2 huhu
