53
***
Mimi melirik pergelangan tangannya untuk ke sepuluh kali. Dilanjutkan dengan mengitar pandang ke sekeliling, tetapi sosok yang ia tunggu tak kunjung terlihat.
Atas saran dan sedikit paksaan dari Sanggyun, Mimi akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Yooa. Hari ini, di depan stasiun kereta api guna memperlambat mereka berjalan dan berbicara.
Sudah 20 menit, dan Yooa bukan tipikal orang yang gemar terlambat datang. Bahkan gadis itu biasanya lebih dahulu berada di tempat.
Mimi sudah mencoba menghubunginya, namun yang diterima hanya pengalihan kotak suara. Pesan yang dikirimkan gadis itu juga tidak dibaca. Sungguh tidak biasa.
Maka, ketika nomor Seungjun muncul di layar teleponnya--setelah sekian lama ia blokir--Mimi mengangkat dengan tergesa.
"Yooa di rumah sakit." Suara di seberang terdengar panik. "Kukirim alamatnya lewat chat."
