Masa Lalu (2)

117 2 0
                                    

"Val, apa acara nanti akan lancar." tanya Clara
"Tentu, kita berdoa agar semuanya berjalan dengan baik." jawab Valley
"Oke." singkat Clara

Tiba disana, acaranya akan dimulai mereka datang dengan tepat waktu. Tetapi ada saja ujian untuk Clara. Clara digantikan oleh murid baru.
"Hai, apa nama kamu Clara." seru seorang yang berpakaian rapi dan bersih.
"Benar." ujar Clara sambil kebingungan karena piano yang diberikan oleh guru musiknya dimainkan oleh seorang itu.
"Perkenalkan, aku Zanqhuen V. Panggil saja dengan Z." kata riang Z"tadi master belum sempat mengabarkan kepada kamu kalau,seharusnya kamu tidak akan ikut ke acara ini."
"Bagaimana bisa! Aku sudah lama menjadi pelajar musik disini. Apa aku disini hanya sebagai pelampiasan saja." ujar Clara yang tidak terima jika dirinya akan digantikan karena Clara mengorbankan sekolahnya demi musik dunianya sendiri. Tiba-tiba master datang untuk merujuk pada Clara agar mau mengerti.
"Clara, ouh sayang maaf-maaf master sempat lupa. Karena acara ini bukan acara biasa saja karena orang tua Z itu adalah pemerintah di New york bukankah lebih baik kita menghormati dulu." kata master
"Pikiran kalian sama saja uang-uang dan uang. Bodoh, seharusnya aku tidak akan datang." ketus Clara
"Tunggu... Kamu bisa mainkan biola." kata Z tapi Clara menghiraukannya.
"Z anaknya memang seperti itu maklumi saja, nanti besok-besok akan membaik lagi." kata Master
"Tapi kan dia bisa memainkan Biola bukan atau yang lain." tanya Z
"Alat musik yang dia sukai itu piano, karena warna piano itu seperti hidupnya kadang putih kadang hitam." kata Master
"Apa dia tipe orang terbuka untuk menceritakan kisah hidupnya." tanya Z
"Iya. Bersiaplah acaranya akan dimulai." pinta Master
"Baik."

Clara tertunduk lemas dan menangis karena mereka tidak menghargai bakatnya. Valley yang menuju ke kamar kecil tiba-tiba melihat Clara yang balik ke tempat duduk.

"Apakah itu Clara. Mengapa dia kembali. Lalu mengapa dia terlihat lemas." gumam Valley

Valley langsung melengos pergi untuk menemui Clara yang duduk bersama penonton-penonton. Clara asal duduk karena dia lemas dan sakit. Pikirnya dia fokus 4 bulan untuk acara ini dan mengorbankan sekolahnya tetapi pikiran itu kebalik usahanya sia-sia seperti nasi sudah basi kemudian dibuang.

"Clara." suara lirih Valley
"Iya." singkat Clara
"Kenapa kamu tidak ikut menyanyi." tanya Valley
"Tidak. Itu bodoh." ujar Clara
"Ada apa?" tanya Valley
"Aku benci uang." singkat Clara
"Tunggu, apa disini ada anak dari keluarga bangsawan atau anak dari keluarga kaya Raya sehingga kamu tidak bisa ikut pentas musik." tebak Valley
"Ya. Namanya Z." ketus Clara
"Astaga, tentu kamu tidak bisa ikut karena mereka keluarga bangsawan." seru Valley
"Aku benci dia." kata Clara
"Mengapa? Sebaiknya sekarang kamu minta maaf. Karena aku menebak jika kamu tadi tidak bersikap baik." tebak Valley
"Benar. Dan itu lebih bodoh lagi jika aku harus minta maaf." ujar Clara
"Astaga ayo." seru Valley
"Tidak."ujar Clara "jika mereka keluarga bangsawan apakah harus aku minta maaf sedangkan aku sendiri tidak merasa bersalah.lebih baik diam dan lihat dia tampil apakah dia sempurna atau tidak."
Tiba-tiba acara sudah mulai, iringan musik pun sudah berbunyi perlahan-lahan.
"Oke." singkat Valley
Z menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh justin bieber Nothing like us.
"Ohh...Ohhh....uh...
Lately I've been thinkin',
Thinkin' bout what we had,
I know it was hard,
It was all that we knew, yeah
Have you been drinkin'
To take all the pain away?
I wish that I could give you what you deserve...
'Cause nothing can ever,
Ever replace you.
Nothing can make me feel like you do, yeah.
You know there's no one
I can relate to.
And know we won't find a love that's so true...
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together through the storm.
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together, oh
I gave you everything, baby,
Everything I had to give.
Girl, why would you push me away, yeah?
Lost in confusion,
Like an illusion,
You know I'm used to making your day...
But that is the past now,
We didn't last now,
I guess that this is meant to be, yeah...
Tell me, was it worth it?
We were so perfect.
But, baby, I just want you to see...
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together through the storm.
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together, oh
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together through the storm.
There's nothing like us,
There's nothing like you and me,
Together, oh..."

Tepuk tangan berseru riangnya. Valley pun ikut bertepuk tangan.
"Bagus sekali." puji Valley
"Bagus darimana?" Tanya Clara
"Suaranya lembut dan merdu." seru Valley
"Bodoh, lebih baik aku pulang dulu." ujar Clara
"Bagaimana kamu pulang." tanya Valley
"Naik angkutan umum." seru Clara sambil meninggalkan tempat pestanya.
"Kamu marah? " tanya Z yang dibelakang Clara, tempatnya tidak terlalu ramai saat mereka bertemu.
"Tidak." suara lirih Clara
"Jujurlah, aku akan minta maaf jika kamu marah?" kata Z
"Apa kamu tidak merasa bersalah saat aku digantikan olehmu apa kamu tidak merasa malu, saat kamu bisa menguasai segalanya dengan uang." seru Clara sambil membalikkan badannya ke arah Z yang tadi dibelakang.

"Maaf." kata Z
"Apa aku tidak dengar." seru Clara
"Aku minta maaf." ulang Z
"Tidak dengar lagi, kamu mau minta maaf denganku bukankah kamu keluarga dari bangsawan. Kamu tidak malu. Bicara denganku dan apa kamu tidak malu seenaknya menggantikan posisi aku. Dan mentang-mentang kamu murid baru. Apa istimewanya uang." teriak Clara sambil menangis.

"Tidak. Aku tidak malu lagipula yang menggantikan posisimu itu bukan keinginan aku sendiri melainkan orang tuaku." suara lirih Z
"Hm.. Orang tuamu juga bodoh seperti orang tuaku egois, dan tentang uang mereka terlalu pintar." lanjut Clara
Tiba-tiba angkutan datang. Dan Clara meninggalkan Z, tetapi Z mengikutinya masuk ke angkutan.

"Kehidupan itu sebenarnya berwarna? Tetapi kita tidak tahu apa warna-warna itu akan tetap warna ceria atau warna kesedihan, bahkan kehidupan itu seperti piano memiliki banyak nada untuk dimainkan dan banyak cara untuk nada piano itu akan Indah."

Musik adalah duniakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang