#chapter 6

160 16 3
                                    

---

Ku kerjapkan mata ku berkali kali untuk menetralisir sinar matahari yang masuk. Aku mencoba bangkit dari tidur ku dan berusaha melirik jam wekker yang terletak di meja belajar ku

"Mmhhh jam berapa sekara... akkhh" aku kembali tertidur saat aku merasakan kalau kepala ku berdenyut sangat kuat.

"Aakkhh kepala ku sangat sakit apa yang terjadi?" Gumam ku sambil memijat pelipis ku pelan. Aku mencoba mengingat ngingat kejadian yang terjadi padaku tapi percuma saja hasil nya benar benar nihil. Aku tidak dapat mengingat nya, ah bukan tidak dapat tapi aku belum bisa mengingat nya. Argh kepala ku sangat sakit sebaiknya aku tidak masuk sekolah untuk hari ini batin ku. Aku mencoba kembali bangkit dari posisi tidur ku dan berusaha mengambil ponsel yang kuletakkan di meja belajar ku sampai akhir nya semua nya terlihat gelap dan aku tidak tau apa yang terjadi padaku saat itu.

---
Ku ketuk pintu apartement nya berkali kali tapi tidak ada sahutan sama sekali. Apa dia sudah berangkat lebih dulu ke sekolah? Tapi kenapa dia tidak mengabari ku?. Kurogoh saku celana ku dan segera mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana ku. Sebaiknya aku telpon untuk memastikan keadaan nya. Aish dia benar benar membuat ku khawatir batin ku.

Ddrrtt... ddrrtt

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

Kemana dia? Kenapa tidak mengangkat telpon dariku? Aku mencoba menelpon nya sekali lagi dan hasil nya tetap saja dia tidak menjawab nya. Sampai aku mendengar sesuatu seperti entah lah barang yang jatuh(?). Hah terpaksa aku harus melakukan ini
1
.
.
.
.
2
.
.
.
.
3
.
.
.
.

Brak

Aku mendobrak pintu nya dan berhasil. Tanpa berfikir terlalu lama, aku langsung memasuki apartement nya dan berlari mendekati asal suara tadi sampai akhir nya aku menemukan sosok yang kucari sedang pingsan di dekat kasur nya

"Pinky-ah" teriak ku dan langsung menghampiri badan nya yang belum siuman. Kulihat badan nya yang putih pucat, apa dia sakit? Tapi kemarin dia baik baik saja.. apa yang terjadi padanya? Batin ku. Kugendong badan nya dan kubaringkan di kasur nya.

"Pinky-ah ada apa dengan mu? Kenapa kau bisa seperti ini?" Ucap ku sambil menyelimuti dan mengelus surai nya lembut sampai aku terpaku pada sebuah luka yang kecil tapi masih bisa terlihat karna luka itu berada tepat di leher nya.

Deg

I-ini t-tidak mungkin.. t-tapi kalau pun benar kenapa dia berani melakukan nya? Siapa dia sampai berani melakukan nya? Apa dia satu sekolah dengan ku? Ini tidak bisa dibiarkan. Kulirik wajah nya yang sangat putih seperti mayat. Tanpa aba aba apapun ku pegang tangan nya dan kurasakan denyut nadi nya.

"Hah syukurlah kau masih hidup pinky" ucap ku sambil tersenyum lega

"Siapapun yang melakukan nya padamu tidak akan kumaafkan orang itu karna dia sudah melukai bahkan menghisap darah mu pinky" ucap ku sambil memegang tangan nya erat dan mencium punggung tangan nya lembut. Kulirik jam yang ada di kamar nya, sial aku akan terlambat tapi pinky sedang butuh pengawasan sekarang. Aku terus berfikir untuk mencari jalan keluar yang sampai akhir nya kuputuskan untuk menghubungi seseorang

Tuuuttt...... tuuuttt....

"Hei kau"

"..........."

"Tolong izinkan aku dan pinky"

"............"

"Anii aku tidak bersama nya, aku sedang berada di luar kota sekarang untuk mengunjungi nenek ku yang sedang sakit"

"..........."

"Mian kalau ini mendadak tapi kumohon sekali lagi ayolah nanti kutraktir ramen kesukaan mu"

"..............."

"Pinky? Ah dia sakit, dia bilang padaku katanya dia sedang tidak enak badan"

".............."

"Um mungkin dia lupa jadi dia menghubungi ku dan langsung istirahat"

"............"

"Baiklah gomawo atas bantuan nya nanti aku sampaikan padanya"

"............"

"Oke aku tutup telpon nya sekali lagi gomawo"

Bip

Kumatikan telpon ku dan langsung pergi ke dapur untuk memasak bubur untuk nya.

Entah siapa kau sebenar nya tapi siap siap saja kau akan kubunuh dengan penyiksaan yang kau berikan kepada nya tentu saja batin ku. Dan tanpa kusadari senyuman miring terukir jelas di bibir ku.

---

Aku merasa kalau anggota OSIS yang ada di sekolah kami tidak lengkap sebanyak 2 orang.

"Hyungwon ssi seperti nya ada anggota OSIS yang tidak hadir untuk acara rapat kali ini" ucap ku pada hyungwon

"Sunbae kau tidak tau?" Ucap changkyun adik kelas ku yang terkenal sangat menjaga image cool nya walaupun aku tau kalau dia sebenar nya hanya seorang anak yang manja

"Aku bertanya pada hyungwon bukan padamu changkyun ssi" ucap ku tegas

"Heol aku hanya bertanya sunbae tidak usah marah" ucap nya santai

"Iya memang ada dua orang yang tidak ikut untuk rapat sekarang sunbae" ucap hyungwon

"Nugu?" Tanya ku

"Taehyung dan pinky sunbae" jawab nya

"Kenapa mereka tidak datang?" Hah pantas saja, biasanya aku melihat taehyung.. ah bukan pinky yang selalu berdekatan dengan taehyung bahkan seperti nya mereka enggan untuk dipisahkan batin ku.

"Taehyung pergi ke luar kota untuk menengok nenek nya yang sakit sedangkan pinky dia sedang sakit katanya tidak enak badan" ucap hyungwon panjang lebar

"Baiklah baiklah berarti tugas mu adalah memberitahu mereka apa yang harus mereka lakukan selaku seorang koordinasi untuk acara kita"

"Hah baiklah sunbae serahkan saja padaku tugas mereka" ucap hyungwon

"Baiklah ini"

Kuberi kertas yang menunjukan kegiatan-kegiatan yang akan siswa siswi isi dalam acara kemah ini.

"Hanya memberikan nya pada mereka kan sunbae?" Tanya nya

Aku hanya menangguk dan dia mulai melakukan tugas yang kusuruh padanya. Aish kau terlalu rajin hyungwon ssi batin ku. Aku langsung menjalankan rapat OSIS dan berlangsung lumayan lama sampai pada akhir nya ada pesan yang sangat mengganggu waktu nya rapat. Aish mengganggu saja gerutu ku dalam hati.

"Tunggu sebentar semua nya aku harus membalas nya sebentar" pinta ku pada yang lain dan mereka menyetujui nya.

💬Mingyu

Cepatlah pulang ada yang ingin aku katakan padamu

Heol ada apa ini? Apa yang ingin dia katakan padaku?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suka sama cerita ini atau yang lama? 😅

A VAMPIRE LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang