(V)

58 7 0
                                    

"Airin bangun sayang " Shania menggenggam tangan Airin . Sejak kejadian semalam Airin pingsan dan sampai pagi ini Shania menjaganya terus.

"Bagaimana keadaannya ? " Arkan masuk kedalam kamar Airin

"Dia belum juga bangun " Shania mulai menangis

"Tenanglah " Arkan memeluk istrinya

Tiba-tiba jari Airin bergerak pelan namun tidak disadari oleh orang tuanya . Airin membuka matanya pelan , cahaya matahari langsung mengenainya membuat silau dan refleks menutup matanya dengan tangannya

"Airin ! " Shania kaget  Airin telah sadar

"Mama" Airin melihat ibunya

"Iya sayang mama disini .  Ada yang sakit ? " tanya Shania sambil mengelus rambut Airin

"Sedikit pusing ma "

"Kamu makan dulu ya sayang setelah itu minum obat " ucap Ayah Airin

"Eum " Airin mengiyakan ucapan ayahnya . Shania langsung pergi mengambilkan makanan dan obat untuk airin

--------------------------

"Dav ? " barry memanggil Davie yang sedang membersihkan meja

"Hmm ? "

"Ada apa dengan wajahmu ? Terlihat sangat  kusut " tanya Barry

"Mungkin kurang tidur , Dav bersihin meja sebelah sana ya " potong Rei sambil menunjuk meja yang berada di ujung

Davie hanya mengangguk

Sambil membersihkan caffe , Barry menghidupkan  tv untuk menghilangkan bosan.

"Selamat siang , kabar terbaru akan saya sampaikan . Pesta yang dibuat oleh salah satu direktur perusaahan ternama Tuan Moji terjadi sesuatu tak terduga . Dalam pesta tersebut teman rekan tuan moji  yaitu Andre Tren yang merupakan direktur perusahaan sepatu terkenal ditemukan tergeletak kehilangan nyawa di bastment bersamaan dengan itu ditemukan 3 pria yang diketahui merupakan bawahan dari direktur tersebut juga ditembak tepat dikepala . Sampai sekarang polisi belum menemukan pelaku penembakan dan apa motif dari penembakan tersebut . Sekian berita dari saya , saya undur diri . Terima kasih "

"Gila " Barry memberikan tanggapan dari berita tersebut

"Kenapa ? " tanya Rei

Davie hanya diam

"Jika pelakunya ditemukan aku yakin dia akan dipenjara seumur hidup karena sudah membunuh seorang direktrur perusahaan terkenal "

"Benar , aku setuju denganmu Barry"

Davie hanya tersenyum kecut mendengar ocehan teman-temannya yang tidak tahu hal sebenarnya bahwa direktur tersebut lah yang salah telah mencuri Airin .

Triingg

Barry , Davie dan Rei melihat kearah pintu terlihat seorang wanita masuk kedalam cafe

"Apa cafenya sudah buka ? " tanya seorang tamu wanita

"Oh " Rei melihat jam

"Sudah buka " ucap Davie

"Okay , saya pesan cappucino ya " ucap wanita tersebut

"Baik ,  akan diantar secepatnya " ucap davie sambil tersenyum manis membuat wanita tersebut tertunduk malu .

--------------------------

"Jacob , Istirahatlah sebentar sayang" ucap lembut seorang wanita

"Sebentar sayang . Setelah menyelesaikan ini" Jacob masih sibuk mengerjakan setumpuk kertas yang ada dimejanya

"Baiklah " Lisa mulai beranjak pergi namun dia melihat sebuah bingkai foto kecil yang ada di sisi meja suaminya

"Bagaimana kabar mereka Jacob ? " tanya Lisa sambil mengambil dan mengelus bingkai foto tersebut . Jacob melihat istrinya

"Ah mereka mungkin baik , aku selalu mengawasi mereka "

"Bersabarlah sayang aku akan selalu disampingmu " Lisa mengusap lembut bahu suaminya

"Thank you and I love you  " jacob menarik wajah istrinya agar mendekat dan mencium pipinya

"I love you too" ucap Lisa  membalas ciuman dipipi jacob.

"Baiklah , aku akan memasak , panggil aku jika kau membutuhkan bantuan "ucap Lisa sambil keluar dari ruangan  Jacob

" ya sayang " Jacob kembali hanyut dalam kegiatannya yang tertunda tadi .

--------------------------------

" Sudah baikkan sayang ? " tanya shania . Tommy dan ayahnya melihat keadaan Airin

"Sudah mah  " ucap Airin yang sudah mulai bertenaga

"Apa yang kamu lakukan semalam ? Kenapa kamu jauh dari Tommy ? " tanya ibunya

"Mmm Airin haus , tapi Tommy sedang berbicara dengan rekannya dan mama juga. Seorang pelayan muncul memberi air minum kepadaku . Setelah itu kepala pusing dan ingin muntah . Airin pergi ke toilet namun ada yang membekap Airin menggunakan saputangan dari belakang "

"Sayang kamu kenal wajah pelayan yang memberi minum kepadamu? " tanya Arkan

"Kenal yah , Airin kenal wajah pelayan yang memberi minuman kepada Airin"

"Tommy periksa CCTV hotel tersebut" perintah Arkan

"Baik Ayah " Tommy keluar dari kamar Airin

" Sekarang istirahatlah , ayah akan mengurusnya " Arkan mengelus lembut rambut Airin kemudian keluar dari kamar

Namun Airin penasaran ada sesuatu yang ingin ditanyakannya

"Mam sepertinya Airin ingat seseorang"

"Siapa sayang? "

"Ketika airin ditemukan , Airin dimana? "

"Kamu dikamar hotel sayang , seseorang  meletakkan selembar kertas no kamar kamu kemudian pelayan Tuan moji menemukannya dan dia memberi kertasnya ke tuan moji . Awalnya kami bingung maksud surat tersebut namun adikkmu bilang mungkin disana kamu berada teryata benar kamu tidur di kamar yang nomornya sama di kertas tersebut " jelas Shania panjang lebar

"Airin bermimpi digendong oleh seorang pria namun dia menggunakan topeng Airin tidak bisa melihat wajahnya "

"Apa mungkin pria tersebut yang menolong kamu ? "

"Mungkin ma "

"Udah kamu istirahat , biar ayah dan adikmu yang menyelesaikannya " Shania menyelimuti Airin . Sedangkan airin mulai menutup matanya sambil mengingat pria yang telah menyelamatkan hidupnya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Balik lagii... 😂😂
Jangan lupa vote dan comment yaa 😉.
Saya menerima saran dan kritik dari para pembaca ☺.
Terima kasihh 😄😄.

The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang