"Airin bangun sayang " Shania menggenggam tangan Airin . Sejak kejadian semalam Airin pingsan dan sampai pagi ini Shania menjaganya terus.
"Bagaimana keadaannya ? " Arkan masuk kedalam kamar Airin
"Dia belum juga bangun " Shania mulai menangis
"Tenanglah " Arkan memeluk istrinya
Tiba-tiba jari Airin bergerak pelan namun tidak disadari oleh orang tuanya . Airin membuka matanya pelan , cahaya matahari langsung mengenainya membuat silau dan refleks menutup matanya dengan tangannya
"Airin ! " Shania kaget Airin telah sadar
"Mama" Airin melihat ibunya
"Iya sayang mama disini . Ada yang sakit ? " tanya Shania sambil mengelus rambut Airin
"Sedikit pusing ma "
"Kamu makan dulu ya sayang setelah itu minum obat " ucap Ayah Airin
"Eum " Airin mengiyakan ucapan ayahnya . Shania langsung pergi mengambilkan makanan dan obat untuk airin
--------------------------
"Dav ? " barry memanggil Davie yang sedang membersihkan meja
"Hmm ? "
"Ada apa dengan wajahmu ? Terlihat sangat kusut " tanya Barry
"Mungkin kurang tidur , Dav bersihin meja sebelah sana ya " potong Rei sambil menunjuk meja yang berada di ujung
Davie hanya mengangguk
Sambil membersihkan caffe , Barry menghidupkan tv untuk menghilangkan bosan.
"Selamat siang , kabar terbaru akan saya sampaikan . Pesta yang dibuat oleh salah satu direktur perusaahan ternama Tuan Moji terjadi sesuatu tak terduga . Dalam pesta tersebut teman rekan tuan moji yaitu Andre Tren yang merupakan direktur perusahaan sepatu terkenal ditemukan tergeletak kehilangan nyawa di bastment bersamaan dengan itu ditemukan 3 pria yang diketahui merupakan bawahan dari direktur tersebut juga ditembak tepat dikepala . Sampai sekarang polisi belum menemukan pelaku penembakan dan apa motif dari penembakan tersebut . Sekian berita dari saya , saya undur diri . Terima kasih "
"Gila " Barry memberikan tanggapan dari berita tersebut
"Kenapa ? " tanya Rei
Davie hanya diam
"Jika pelakunya ditemukan aku yakin dia akan dipenjara seumur hidup karena sudah membunuh seorang direktrur perusahaan terkenal "
"Benar , aku setuju denganmu Barry"
Davie hanya tersenyum kecut mendengar ocehan teman-temannya yang tidak tahu hal sebenarnya bahwa direktur tersebut lah yang salah telah mencuri Airin .
Triingg
Barry , Davie dan Rei melihat kearah pintu terlihat seorang wanita masuk kedalam cafe
"Apa cafenya sudah buka ? " tanya seorang tamu wanita
"Oh " Rei melihat jam
"Sudah buka " ucap Davie
"Okay , saya pesan cappucino ya " ucap wanita tersebut
"Baik , akan diantar secepatnya " ucap davie sambil tersenyum manis membuat wanita tersebut tertunduk malu .
--------------------------
"Jacob , Istirahatlah sebentar sayang" ucap lembut seorang wanita
"Sebentar sayang . Setelah menyelesaikan ini" Jacob masih sibuk mengerjakan setumpuk kertas yang ada dimejanya
"Baiklah " Lisa mulai beranjak pergi namun dia melihat sebuah bingkai foto kecil yang ada di sisi meja suaminya
"Bagaimana kabar mereka Jacob ? " tanya Lisa sambil mengambil dan mengelus bingkai foto tersebut . Jacob melihat istrinya
"Ah mereka mungkin baik , aku selalu mengawasi mereka "
"Bersabarlah sayang aku akan selalu disampingmu " Lisa mengusap lembut bahu suaminya
"Thank you and I love you " jacob menarik wajah istrinya agar mendekat dan mencium pipinya
"I love you too" ucap Lisa membalas ciuman dipipi jacob.
"Baiklah , aku akan memasak , panggil aku jika kau membutuhkan bantuan "ucap Lisa sambil keluar dari ruangan Jacob
" ya sayang " Jacob kembali hanyut dalam kegiatannya yang tertunda tadi .
--------------------------------
" Sudah baikkan sayang ? " tanya shania . Tommy dan ayahnya melihat keadaan Airin
"Sudah mah " ucap Airin yang sudah mulai bertenaga
"Apa yang kamu lakukan semalam ? Kenapa kamu jauh dari Tommy ? " tanya ibunya
"Mmm Airin haus , tapi Tommy sedang berbicara dengan rekannya dan mama juga. Seorang pelayan muncul memberi air minum kepadaku . Setelah itu kepala pusing dan ingin muntah . Airin pergi ke toilet namun ada yang membekap Airin menggunakan saputangan dari belakang "
"Sayang kamu kenal wajah pelayan yang memberi minum kepadamu? " tanya Arkan
"Kenal yah , Airin kenal wajah pelayan yang memberi minuman kepada Airin"
"Tommy periksa CCTV hotel tersebut" perintah Arkan
"Baik Ayah " Tommy keluar dari kamar Airin
" Sekarang istirahatlah , ayah akan mengurusnya " Arkan mengelus lembut rambut Airin kemudian keluar dari kamar
Namun Airin penasaran ada sesuatu yang ingin ditanyakannya
"Mam sepertinya Airin ingat seseorang"
"Siapa sayang? "
"Ketika airin ditemukan , Airin dimana? "
"Kamu dikamar hotel sayang , seseorang meletakkan selembar kertas no kamar kamu kemudian pelayan Tuan moji menemukannya dan dia memberi kertasnya ke tuan moji . Awalnya kami bingung maksud surat tersebut namun adikkmu bilang mungkin disana kamu berada teryata benar kamu tidur di kamar yang nomornya sama di kertas tersebut " jelas Shania panjang lebar
"Airin bermimpi digendong oleh seorang pria namun dia menggunakan topeng Airin tidak bisa melihat wajahnya "
"Apa mungkin pria tersebut yang menolong kamu ? "
"Mungkin ma "
"Udah kamu istirahat , biar ayah dan adikmu yang menyelesaikannya " Shania menyelimuti Airin . Sedangkan airin mulai menutup matanya sambil mengingat pria yang telah menyelamatkan hidupnya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Balik lagii... 😂😂
Jangan lupa vote dan comment yaa 😉.
Saya menerima saran dan kritik dari para pembaca ☺.
Terima kasihh 😄😄.