VII

42 7 0
                                    

Tommy meminum kopi yang ia buat  . Jam menunjukkan pukul 2 pagi tetapi tommy masih belum bisa menidurkan dirinya . Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya mengenai seseorang yang ia lihat di rekaman cctv . Dan mengenai pelayan yang memberi minum kepada airin , Tommy sudah mengetahui semua datanya . Lalu apa yang ia pikirkan ?

Tommy memutar kembali rekaman cctv , dan memberhentikan tepat di wajah seorang pria. Dia pernah melihat pria ini tetapi kapan

"Haaaah " tommy menghembuskan nafasnya kasar mencoba memijit kepalanya yang berdenyut sakit

Trinng 

Smartphone tommy bergetar , tommy mengambil benda berbentuk pipih tersebut , ada pesan yang masuk namun nomor yang tidak dikenali oleh Tommy . Tommy membuka pesan tersebut

"Aku akan membunuh kakakmu "

Tommy melototkan matanya melihat isi pesan tersebut

"Shit " umpatnya kasar

Tommy segera menelfon nomor tersebut namun nomor tersebut sudah tidak aktif  . Mengambil laptopnya dan mulai mencari orang menjadi pemilik nomor tersebut namun tidak bisa ditemukan juga

"ARGH " teriak tommy frustasi . Siapa yang beraninya mengancamnya dan keluarganya seperti ini .

-------------------------------------------

Davie keluar dari apartemennya menggunakan jaket yang tebal , udara pada malam hari begitu dingin dan menusuk , seseorang baru saja menghubunginya dan mengajaknya bertemu . Berjalan terus menuju satu terowongan gelap terdapat banyak kaleng besar berkarat . Davie mengambil batu kecil dan melemparkannya di dalam kaleng menimbulkan bunyi yang mengema di terowongan .

"Kau sudah datang "ucap seseorang dengan suara rendah dan serak

"Hm " gumam davie

"Bagaimana keadaanmu ? " tanya pria tersebut suasana gelap membuat davie tidak bisa melihat wajah orang tersebut yang sedang duduk di pinggir trotoar

"Baik , bagaimana denganmu John? " tanya davie berjalan mendekati john

"Hm baik " John mengangkat wajahnya melihat kearah davie

"Ada apa ? " tanya davie mendudukan dirinya disebelah seseorang yang dulu menyelamatkan hidupnya dan ia anggap sebagai kakaknya

"Aku memintamu mengurus perusahaan di kota ini " John melihat davie dengan serius

"Kau akan kemana ? " tanya davie

"Aku akan ke London dan mengurus perusaahan disana " John mengambil rokok dibalik jaketnya

"Kau tau apa jawabanku John " davie menatap lurus kedepan

"Hn , hentikan pekerjaan gelapmu davie . Aku tau kau yang menembak direktur terkenal itu " John menyalakan pematik rokoknya

"Dan kau tau aku punya alasan untuk membunuhnya "

John menghisap rokonya dan menghembuskannya pelan

"Apa alasanmu ? " John melirik davie dari ekor matanya

"Dia ingin membunuh wanitaku " ucap davie . John menatap davie ia kaget mendengar ucapan laki-laki tinggi yang dulu ia temukan dan sudah dianggap adiknya ini yang selalu menutup dirinya kepada orang lain dan sekarang secara terang-terangan berbicara tentang wanitanya .

"Kau bercanda " john terkekeh . Davie diam sejenak . John teringat sesuatu

"Apa wanita yang selalu kau bicarakan ketika kecil ? " john melihat adiknya dengan penasaran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang