"Apa kau bisa merasakan hawa sejuk ini Tisha?", "Ya".
Hah! Pertanyaan siapa yang aku jawab barusan? ,refleks aku membalikkan badan, tak ada siapapun yang aku lihat, tapi peristiwa itu tidak lama aku pikirkan, aku kembali melihat lapangan sekolah dari balkon kelas."Tisha! Kemari!",seseorang memanggilku.
Aku membalikkan badan menuju kelas, di pojok kelas aku melihat sesosok anak perempuan seusiaku memakai gaun selutut berwarna biru muda.
"Ada apa?"
"Lihatlah benih ini", pandanganku ke telapak tangan anak itu dengan mutiara-mutiara kecil putih bersinar di tangannya.
"Benih?"
"Iya ini benih bunga frensphelon"
"Bunga apaan tuh?"
"Ambil lah"
"Buat apa?", tanyaku sembari mengambil benih bunga yang gak jelas itu.
Tapi belum sempat anak itu menjawab pertanyaanku, tiba-tiba ada sinar putih yang membuat mataku sakit.
"Awww....!!! Matakuu!!".-Lanjut terus ya bacanya...-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy
FantasíaSejak kedatangannya, hidupku mulai berubah,lebih menyenangkan dari yang sebelumnya. Walaupun orang lain menganggap dia adalah teman fantasi ku, tapi aku menganggapnya sebagai teman nyataku. Siapakah yang ku maksud 'dia' itu? Baca cerita selengkapnya...