Flashback again

10.6K 999 60
                                    

Jika biasanya pengantin baru tidak akan sabaran menunggu malam pertama dilaksanakan.

Lain halnya dengan Chanyeol dan Baekhyun, keduanya dilanda gugup dan saling memalu di atas ranjang. Baik Chanyeol maupun Baekhyun, keduanya sama-sama tidak tahu harus memulai dari mana untuk melakukan malam pertama.

Baekhyun sendiri belum pernah melakukan hal intim tersebut dengan siapapun, walaupun ia pernah berpacaran namun tidak pernah mencapai tahap tersebut, ia hanya sebatas kecupan di pipi dan bibir. Sedangkan Chanyeol berkeringat dingin, kedua tangannya saling menaut dan sesekali memilin.

"Ekhem..." Chanyeol berdeham sejenak untuk menghilangkan kegugupan yang melingkupi dirinya.

Terhitung empat jam sudah mereka berada dalam posisi kecanggungan.

Mata bulat Chanyeol menatap arah jarum jam yang menunjukkan pukul dua dini hari.

Keduanya sama-sama tidak bisa tidur untuk kali pertama dalam satu ranjang.

"Bagaimana kalau kita menonton?" Chanyeol membuka pembicaraan.

Atensi Baekhyun tertarik pada sosok Chanyeol yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.
Mengingat hal itu membuat kedua pipi Baekhyun merona hebat.
"Menonton film?" tanya Baekhyun.

Chanyeol mengangguk kecil seraya menatap wajah Baekhyun.
"Uhm film." pupil kelamnya bergerak ke kiri dan ke kanan secara cepat, menandakan ada kegugupan di sana.
"Film biru tepatnya." sambungnya. Seketika wajahnya memerah dengan senyuman yang ia kulum dalam-dalam.

Baekhyun?

Jangan tanyakan bagaimana keadaannya. Mata sipit itu tak berani menatap wajah Chanyeol, sedang ia hanya mengangguk kecil sebagai persetujuan. Pipi montoknya yang putih pun sudah berganti menjadi pink samar. Baekhyun bukanlah anak kecil lagi yang tidak tahu-menahu istilah film biru.

Chanyeol mulai membuka laptop miliknya lalu meletakkan perangkat itu di atas kasur. Jemarinya begitu lihai mengetik sebuah kata kunci "gay porn" pada papan pencarian.

"Temanku bilang, jika ingin tahu bagaimana cara melakukan sex, setidaknya harus menonton film biru dulu agar tahu caranya." Chanyeol berujar, sedangkan Baekhyun tak berani membuka suara karena masih memalu.

Dua pasang mata itu begitu intens melihat tayangan dua pria dewasa yang ada di laptop.

Desahan dan erangan mulai terdengar dari komputer jinjing itu kala sang dominan menghajar pihak submisive dengan gairah.

Jakun Chanyeol bergerak konstan ke atas dan ke bawah, bulu halus pada lengannya berdiri dan sebuah kedutan samar terus ia rasakan pada pusat kelakiannya.

"Astaga! Aku malu sekali~" Baekhyun merengek dan menutup wajahnya dengan bantal yang ia pangku sedari tadi. Jantungnya mulai berpacu cepat dan perlahan menghangat, sedang batang kemaluannya terasa ngilu lantaran terus berkedut-kedut.

"Baekh." suara Chanyeol terdengar serak dan berat. Tangan kekar itu menggapai lengan kurus Baekhyun, hal itu membuat si empu merinding hingga ia berjengit lantaran terkejut.

Perlahan Chanyeol menyingkirkan laptop miliknya untuk ia letakkan di atas nakas.

Tubuh jangkung itu kembali ia bawa menaiki ranjang hingga menimbulkan deritan.
"Apa kau mau melakukannya?" Chanyeol menawari dan Baekhyun menyutujuinya dengan gumaman.

Tangan besar itu meraih bantal yang sedari tadi menutupi wajah Baekhyun, lalu ia singkirkan setelahnya.
Tubuh kurus Baekhyun ia tindih lalu menatap wajah imut itu lamat-lamat.

Twins Effect[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang