06. Janji

439 110 43
                                    


Kedua cowok ini saling berpandangan, Hojung menatap tajam Giseok sedangkan Giseok menatap Hojung dengan santainya

"Ayo kembali, saya lelah" Giseok gandeng tangan Yebin

"Anda siapa?"

Giseok noleh ke arah Hojung sambil senyum

"Perlu saya berkenalan dengan anda?" Kata Giseok angkuh

"Nggak penting saya tau nama anda, yang perlu anda tau.." Hojung natap Yebin, Yebin udah takut banget bakal ada turnamen tinju in public

"Dia calon istri saya"

"Lalu?" Tanya Giseok singkat

"Lepasin dia, anda tidak berhak"

"Anda juga perlu tau" Giseok mendekat ke arah Hojung

"Calon istri anda menarik bagi saya"

Giseok menyeringai, setan emang dia!

Hojung udah ngepalin tangannya kuat, dia nggak mau lagi nunjukin sisi gelapnya ke Yebin, cukup waktu itu pas adu tonjok sama Jun aja

Hojung langsung nyeret Yebin menjauh dari situ, dia gak mau Giseok deket-deket sama Yebin. Giseok berbahaya!

"Aduh pelan-pelan dong, tangan aku sakit"

Hojung nggak peduli, pokonya Yebin harus segera mungkin hilang dari pandangan Giseok

"Hojung kamu kenapa sih?"

"Jauhi orang itu?"

"Maksud kamu Giseok?"

Hojung mengusap wajahnya, kemudian mengacak acak rambutnya

"Iya siapa lagi, pokonya jauhin dia"

"Dia baik loh.."

"Dia bukan orang baik-baik percaya sama aku"

"Kenapa sih? Dia baik kok, kamu belum kenal aja sama dia. Mukanya emang ngeselin, tapi dia baik loh kemaren dia bantu aku cari apart"

"Dengerin aku kali ini aja, pokonya jauhin dia"

"Satu lagi, pindah dari apartemen itu. Kamu tinggal sama aku"

"Tapi.."

"Nurut sama aku, please hm?"




Yebin akhirnya nurut, dia seneng-seneng aja sebenernya tinggal sama Hojung, emang waktu sebelum berangkat ke Singapura juga niatnya seperti itu. Tapi dia nggak enak sama Giseok, udah tadi main pulang gitu aja sekarang nggak pamit mau pindah ke apartemen Hojung


"Sayang" panggil Yebin ke Hojung yang dari tadi fokus ke laptop

"Hng"

"Aku tidur di mana nanti?" Tanya Yebin sambil mainin rambut Hojung yang sedikit basah abis keramas tadi

"Tidur di kamar aku aja"

"Terus kamu?"

"Ya di kamar juga"

Yebin langsung mukul Hojung

"Ngaco, belom halal"

"Kamu tuh mikirnya kejauhan, ada kamar lagi di sini"



Tengsin (999x)

"Udah ih liatin laptopnya, akunya dicuekin"

"Tinggal dikit lagi"

"Kamu udah bilang gitu tiga kali ya... buktinya sama aja. Lama"

"Udah ngomelnya?" Tanya Hojung sambil naruh laptopnya di meja, terus dia balikin badan jadi ngadep ke Yebin

"Apa? Kenapa natap aku gitu?" Tanya Yebin sewot

Hojung meluk Yebin, meluknya kenceng banget

"Aku ga bisa napas ih, lepasin bentar"

"Kamu mau janji sama aku?" Tanya Hojung

"Apa?"

"Jangan pernah ninggalin aku lagi"

Yebin diam, Hojungnya ini kenapa? Sejak ketemu Giseok tadi dia jadi aneh, jadi banyak diam jadi banyak marah-marah nggak jelas, terus makin possesif, dan berakhir seperti ini

"Iya, janji"

"Kalo nikahnya dipercepat, mau nggak?"
Ini Hojung beneran kan?

[2] Pra-NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang