-Resta 4-

52 11 2
                                    

EMPAT

Aku hanya menginginkan semuanya terlihat jelas, agar aku bisa mengendalikan hati untuk tetap berada dalam kondisi baik tanpa tersakiti-Resta Titania

Aku adalah lelaki, yang tidak mengedepankan status, cukup jalani saja kedekatan kita, tanpa harus memastikan hal yang justru akan merubah keadaan-Nadeo Argawinata

Budayakan vote sebelum membaca.

Hari minggu, sepekan setelah agenda pembagian kelas di sekolah baru mereka. Rivan dan Ihza sedang berada di rumah Nadeo, mereka sibuk mempersiapkan peralatan untuk MOS yang akan diselenggarakan besuk. Sebenarnya mereka diberi waktu 1 minggu untuk mempersiapkan diri, tapi yang namanya laki-laki memang begitu, selalu saja mengerjakan sesuatu jika telah mendekati deadline.

“nih bahan buat bikin topi wisuda” kata Nadeo memberikan kertas karton, gunting dan juga lem.

“papan nama gimana De?” tanya Rivan.

“udah gue buat, tinggal masang pita aja, gue belum beli pitanya.

“okee” jawab Rivan “ini sabuk hankamnya, gue udah beli semalem sampai kopasus tuh, jauh kan?” terang Rivan lagi.

“lo ngapain Za?”  tanya Nadeo yang melihat Ihza tidak melakukan apa-apa.

“gue dapet tugas bikin apa sih kemarin” bukannya menjawab, Ihza dengan polosnya malah balik bertanya.

Mendengar pertanyaan dari Ihza, Nadeo dan Rivan langsung mendekati Ihza dan menjitak sahabat mereka yang satu itu.

“lo tuh ya, udah gue bilang kalu nggak tau itu tanya, bukannya diem aja” seru Nadeo kesal.

“bener tuh, mana MOS nya tinggal besuk lagi” ucap Rivan menambahi.

“nih lo baca daftarnya, lo cari apa yang belum ada, dan lo beli sekarang juga” ucap Nadeo
Ihza memnerima buku yang diberikan Nadeo lalu membacanya.

“asarudam, mie rebus 2 bungkus, sama kerajinan tangan” ucap Ihza membaca daftar yang belum diberi tanda centang. “cuma kurang tiga ini aja, gampang”

“gampang pala lo, yaudah buruan beli sana” kata Rivan.

“kalian nggak mau nemenin gue nyari” tanya Ihza lagi dengan polosnya.

“masih minta ditemenin lagi” sahut Rivan yang sudah siap melempar kardus yang digunakannya untuk membuat topi wisuda ke arah Ihza.

“udah-udah Van, mending kita belinya bertiga aja, kalau cuma Ihza gue nggak yakin selesai ntar” ucap Nadeo menengahi.

“tapi De, ini topi wisuda belum jadi juga”

“udah nggak papa, masih ada waktu semalem nanti”

“nah dengerin tuh Van, Nadeo aja mau nemenin”

“bodo amat” jawab Rivan kesal pada Ihza.

Sementara Ihza hanya tersenyum santai.

-Resta 4-

Sudah 2 jam Nadeo, Rivan, juga Ihza mengelilingi kota Boyolali menggunakan mobil yang dikendarai oleh Rivan. Memang diantara ketiganya hanya Rivan yang bisa menyetir mobil dan diberi kepercayaan oleh orang tuanya untuk membawa mobil meskipun belum memiliki SIM.
Barang-barang yang mereka butuhkan sudah mereka dapatkan. Namun masih ada satu barang lagi yang belum mereka beli. Sudah banyak toko yang mereka datangi, menanyakan apakah menjual barang tersebut. Namun berkali-kali juga hasilnya nihil. Tidak ada satu toko pun yang telah mereka datangi menjual barang tersebut.

RestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang